Gambar 4.9. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + PEG 2 berisi
uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan pipih pada lokasi tertentu
a a b
Gambar 4.10. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + gelatin 5
berisi uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan pipih pada lokasi tertentu
a b
Gambar 4.11. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + Avicel 5
berisi uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan rapuh pada lokasi tertentu
4.4 Pengukuran Uji Pelepasan Amoksisilin dari Kapsul Alginat
4.4.1 Pengaruh penambahan PEG terhadap pelepasan amoksisilin dari
kapsul alginat.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh pelepasan amoksisilin dalam kapsul alginat tanpa PEG dengan penambahan PEG 1 dan PEG 2 pada cairan lambung buatan pH 1,2 dapat
dilihat pada Gambar 4.12. Pada kapsul alginat dengan penambahan PEG menambah pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat. PEG 2 yang lebih cepat
pelepasannya daripada PEG 1.
Gambar 4.12 Pengaruh penambahan PEG terhadap pelepasan amoksisilin dari
kapsul alginat Dari hasil pengamatan terlihat pelepasan kapsul amoksisilin pada cairan
lambung buatan pH 1,2 yaitu pada menit ke-180 menit mencapai 8,89 untuk kapsul tanpa penambahan PEG sedangkan dengan penambahan PEG 1 pada
menit ke-180 mencapai 22,38 dan dengan penambahan PEG 2 pada menit ke- 180 mencapai 56,96 . Dari hasil ini menunjukkan bahwa dengan penambahan
polimer PEG tidak dapat digunakan untuk pelepasan segera, tetapi dengan
Universitas Sumatera Utara
penambahan PEG dapat merubah sifat fisik dari kapsul alginat yaitu kapsulnya lebih kenyal, tipis dan tidak rapuh. Penambahan PEG pada cangkang kapsul
alginat tidak dapat lebih tinggi dari 2 karena sifat hidrofiliknya PEG sehingga kapsul alginat tidak bisa lagi dicetak.
Pada hasil uji statistik, dengan penambahan PEG 1 dan PEG 2 pada tingkat kepercayaan 95
α = 0,05 mulai dari waktu 10 menit menunjukkkan ada perbedaan pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat dimana F hitung F tabel
atau p 0,05. Seperti yang terlihat pada lampiran 16 hal. 88. Sebuah studi interaksi antara natrium alginat, yaitu pengaruh polimer
terhadap sifat fisik natrium alginat. Ditemukan bahwa dengan menambahkan PEG400 mengakibatkan peningkatan persen pelepasan obat dibandingkan dengan
alginat tanpa plasticizer Mitpracha, 2008.
4.4.2 Pengaruh penambahan gelatin terhadap pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat.
Pengaruh pelepasan amoksisilin dalam kapsul alginat dengan penambahan gelatin 5 pada medium lambung buatan pH 1,2 dapat dilihat pada Gambar
4.13. Pada kapsul alginat dengan penambahan gelatin meningkatkan pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13
Pengaruh penambahan gelatin terhadap pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat.
Dari hasil pengamatan terlihat pelepasan kapsul amoksisilin pada cairan lambung buatan pH 1,2 yaitu pada menit ke- 180 mencapai 8,89 untuk kapsul
tanpa penambahan gelatin sedangkan dengan penambahan gelatin 5 pada menit ke-180 sudah mencapai 55,94
.
Pada hasil uji statistik dengan penambahan gelatin 5 pada tingkat kepercayaan 95
α = 0,05 dari waktu 5 menit sampai dengan 210 menit menunjukkkan tidak ada perbedaan pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat,
dimana p0,05 atau F hitung F tabel, sedangkan dari waktu 240 menit menunjukkan ada perbedaan pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat, dimana p
0,05 atau F hitung F tabel. Seperti yang terlihat pada lampiran 17 hal. 109
4.4.3 Pengaruh penambahan Avicel terhadap pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat.