7. Inkompabilitas dengan cairanlarutan dekstrosa.
2.3 Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga
terbuat dari pati dan bahan lain yang sesuai Ditjen POM, 1995. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil 5
sampai nomor paling besar 000, kecuali ukuran cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien
Ditjen POM, 1995.
Gambar 2.2 Kapsul Gelatin Keras Standar Stegeman, 2002.
Pada umumnya kapsul berbentuk bulat dan berbentuk silindris dengan ujung setengah bulat. Cangkang kapsul tersebut dapat mengandung zat pewarna
dan bahan pengawet yang diizinkan. Kapsul biasanya dikehendaki secepat mungkin larut didalam lambung dan
melepaskan isinya, tetapi untuk tujuan tertentu kapsul dirancang untuk melewati lambung masuk kedalam usus sebelum larut. Produk seperti itu dikenal dalam
berbagai istilah, termasuk gastric-resistant, entero-soluble dan enteric. Pertama
Universitas Sumatera Utara
kali diusulkan diproduksi pada tahun 1840-an sebagai metode pemberian terhadap obat-obatan yang mengiritasi mukosa lambung Podczeck, dkk., 2004.
2.4 Alginat
Asam alginat adalah kopolimer biner yang terdiri dari residu β-D-
mannuronat M dan α-L-asam guluronat G yang tersusun dalam blok-blok yang
membentuk rantai linear Grasdalen, dkk., 1979. Kedua unit tersebut berikatan pada atom C1 dan C4 dengan susunan homopolimer dari masing-masing residu
MM dan GG dan suatu blok heteropolimer dari dua residu MG Thom, dkk., 1980; Son, dkk., 2003. Struktur alginat dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Struktur Alginat Chaplin, 2009.
Salah satu sifat dari natrium alginat adalah kemampuannya membentuk gel dengan penambahan larutan garam kalsium seperti kalsium glukonat, kalsium
tartrat dan kalsium sitrat. Pembentukan gel ini disebabkan oleh terjadinya kelat antara rantai L-guluronat dengan ion kalsium Thom, dkk., 1980.
Utuhnya cangkang kapsul kalsium alginat di dalam medium pH 1,2 disebabkan komponen penyusun cangkang alginat yaitu kalsium guluronat masih
utuh, sedangkan pelepasan kalsium kemungkinan berasal dari kalsium yang terperangkap dalam kapsul dan terikat dengan manuronat saja. Hal itu berarti
Universitas Sumatera Utara
kalsium guluronat yang bertanggung jawab terhadap keutuhan kapsul di dalam medium pH 1,2 Bangun, dkk., 2005.
Cangkang kapsul kalsium alginat dapat mengembang dan pecah di dalam medium pH 4,5 dan 6,8 cairan usus buatan. Hal ini disebabkan terjadi
pertukaran ion kalsium dari kalsium alginat kalsium guluronat dengan ion natrium yang terdapat pada cairan usus buatan, sehingga terbentuk natrium alginat
natrium guluronat. Pembentukan natrium alginat pada kapsul dapat menyebabkan kapsul bersifat hidrofilik, sehingga mudah menyerap air,
mengembang dan pecah Bangun, dkk., 2005.
2.5 Viskositas