Kanker Payudara Tinjauan Pustaka

commit to user 6

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran.

2.1 Tinjauan Pustaka

Teori – teori yang relevan dengan pembahasan diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Teori – teori yang meliputi penyakit kanker payudara, konsep dasar statistika, konsep dasar analisis tahan hidup, kategori penyensoran, estimasi maksimum likelihood, estimasi Kaplan – Meier, estimasi Berliner – Hill, dan uji mantel – Haenszel.

2.1.1 Kanker Payudara

Kanker payudara Breast Cancer atau Carsinoma mammae terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel payudara. Organ – organ dan kelenjar dalam tubuh termasuk payudara terdiri dari jaringan yang berisi sel – sel. Umumnya pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan sel – sel baru. Tetapi ketika sel – sel lama tidak mati dan sel – sel baru terus tumbuh, jumlah sel – sel yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Tumor ganas tersebut dapat tumbuh di dalam jaringan payudara seperti kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. Kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini meskipun dengan angka yang relatif kecil yaitu hanya sekitar 1. Kanker payudara pada pria harus diwaspadai sejak dini karena bisa mengakibatkan kematian sebagaimana yang terjadi pada wanita Harningsih, 2007. Diagnosa dari kanker payudara dibagi mejadi beberapa klasifikasi stadium, dimulai dari stadium 0 yang merupakan kanker in situ di mana sel – sel kanker masih berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang normal. Memasuki stadium I berupa tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan commit to user 7 belum menyebar keluar payudara. Stadium IIa berupa tumor dengan garis tengah 2 – 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Stadium IIb berupa tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2 – 5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Stadium IIIa merupakan tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain perlengketan ke struktur lainnya atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Stadium IIIb berupa tumor yang telah menyusup keluar payudara yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada. Stadium IV berupa tumor yang telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang, atau paru – paru Medicastore, 2002. Pengobatan biasanya dilakukan setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah dilakukannya biopsi. Pengobatan untuk kanker payudara dapat berupa terapi pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi, atau terapi hormonal. Pilihan pengobatan yang paling baik untuk kanker payudara dipilih berdasarkan stadium dari penyakit. Pada stadium I biasanya pengobatan yang dipilih berupa operasi dan kemoterapi. Stadium II dilakukan operasi, dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan terapi hormonal. Stadium III diobati dengan operasi, dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah terapi radiasi. Sedangkan stadium IV diobati dengan kemoterapi yang dilanjutkan dengan terapi radiasi dan terapi hormonal. Untuk kanker payudara pada stadium yang sudah lanjut, biasanya pengobatan yang dilakukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita Medicastore, 2002.

2.1.2 Konsep Dasar Statistika