Konsep Dasar Statistika Tinjauan Pustaka

commit to user 7 belum menyebar keluar payudara. Stadium IIa berupa tumor dengan garis tengah 2 – 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Stadium IIb berupa tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2 – 5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Stadium IIIa merupakan tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain perlengketan ke struktur lainnya atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Stadium IIIb berupa tumor yang telah menyusup keluar payudara yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada. Stadium IV berupa tumor yang telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang, atau paru – paru Medicastore, 2002. Pengobatan biasanya dilakukan setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah dilakukannya biopsi. Pengobatan untuk kanker payudara dapat berupa terapi pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi, atau terapi hormonal. Pilihan pengobatan yang paling baik untuk kanker payudara dipilih berdasarkan stadium dari penyakit. Pada stadium I biasanya pengobatan yang dipilih berupa operasi dan kemoterapi. Stadium II dilakukan operasi, dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan terapi hormonal. Stadium III diobati dengan operasi, dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah terapi radiasi. Sedangkan stadium IV diobati dengan kemoterapi yang dilanjutkan dengan terapi radiasi dan terapi hormonal. Untuk kanker payudara pada stadium yang sudah lanjut, biasanya pengobatan yang dilakukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita Medicastore, 2002.

2.1.2 Konsep Dasar Statistika

Definisi-definisi yang berhubungan dengan konsep dasar statistika berikut ini dirujuk dari buku Bain dan Engelhardt 1992. commit to user 8 Definisi 2.1 Himpunan semua hasil outcome yang mungkin dari suatu eksperimen disebut ruang sampel dan dinotasikan dengan S. Tujuan pokok dari suatu eksperimen adalah membangun suatu model yang dapat menggambarkan perilaku populasi, dalam statistik sering disebut fungsi densitas probabilitas. Pembentukan fungsi densitas probabilitas diawali dengan pendefinisian variabel random yang sesuai dengan tujuan eksperimen. Definisi 2.2 Variabel random T adalah fungsi yang memetakan setiap hasil yang mungkin pada ruang sampel S dengan suatu bilangan real t, sedemikian hingga . Dari definisi variabel random di atas dapat dihasilkan suatu model yang disebut fungsi densitas probabilitas yang memenuhi ketentuan definisi sebagai berikut. Definisi 2.3 Jika himpunan seluruh nilai yang mungkin dari variabel random T merupakan himpunan terhitung, atau maka T disebut variabel random diskrit. Fungsi menyatakan probabilitas untuk tiap-tiap nilai t yang mungkin, selanjutnya disebut fungsi densitas probabilitas diskrit. Definisi 2.4 Variabel random T disebut variabel random kontinu jika terdapat fungsi yang merupakan fungsi densitas probabilitas dari T, sehingga fungsi distribusi kumulatifnya dapat dinyatakan . Fungsi distribusi kumulatif mempunyai sifat : 1. 2. dan 3. untuk Definisi 2.5 Fungsi merupakan fungsi densitas probabilitas dari variabel random kontinu T jika dan hanya jika memenuhi sifat 1. , untuk semua t dan commit to user 9 2. Definisi 2.6 Fungsi distribusi kumulatif dari variabel random kontinu T didefinisikan untuk sebarang bilangan real t dengan . Definisi 2.7 Probabilitas bersyarat dari kejadian A diberikan kejadian B didefinisikan sebagai . Definisi 2.8 Statistik yang digunakan untuk mengestimasi nilai disebut estimator dari dan nilai statistik, disebut estimasi dari . Selanjutnya estimator T dinotasikan . 2.1.3 Konsep Dasar Distribusi Waktu Hidup 2.1.3.1 Model Kontinu