Analisis Hasil Penenelitian .1 Analisis Regresi Data Panel

oleh Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 1.69 sedangkan pada tahun 2011 Bank Capital Indonesia Tbk memiliki nilai return saham sebesar 0.56863 dan pada tahun 2012 diraih oleh Bank Himpunan Saudara Tbk dengan nilai return saham sebesar 2.0455. Nilai rata-rata return saham untuk 21 perusahaan perbankan yang go public selama 5 tahun berturt-turut yaitu sebesar 0.193924 dan yang memiliki nilai rata-rata return saham tertinggi yaitu Bank Mayapada Internasional Tbk dengan nilai rata-rata sebesar 0.397 dan terendah dialami oleh perusahaan Bank BRI Agroniaga Tbk dengan nilai rata-rata sebesar -0.05207. Dalam hal ini return saham sangat dipengaruhi oleh harga saham itu sendiri. Jika perekonomian sedang mengalami goncangan ekonomi khususnya di dunia pasar modal maka akan sangat berpengaruh terhadap harga saham. 4.3 Analisis Hasil Penenelitian 4.3.1 Analisis Regresi Data Panel Analisis data panel digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Untuk pengujian persamaan regresi data panel menggunakan beberapa pendekatan. Dalam penentuan metode mana yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan estimasi dengan tiga model data panel yaitu, Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect, dan kemudian diuji untuk mengetahui model mana yang terbaik untuk digunakan. Dalam penelitian ini juga dilakukan transformasi data Earning per Share EPS dimana satuan variabel sebelumnya dalam rupiah maka akan diubah dalam bentuk persen hasil transformasi data di lampirkan. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya dalam data panel hanya ada dua metode yaitu Fixed Effect Model FEM dan Random Effect Model REM yang sesuai karena model OLS Ordinary Least Square dalam penggunaanya kurang realistis. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan model OLS maka akan diperoleh nilai intercept dan koefisien parameter yang konstan untuk.

1. Hasil Estimasi dengan Model Common Effect

Hasil estimasi model Common Effect yang dikakukan melalui pengolahan eviews dapat dilihat pada tabel output berikut: Tabel 4.6 Hasil Estimasi Common Effect Dependent Variable: Y Method: Panel Least Squares Sample: 2008 2012 Total panel balanced observations: 105 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.100722 0.185777 0.542167 0.5889 ROA 0.044733 0.142942 0.312949 0.7550 NPM -0.001685 0.013330 -0.126377 0.8997 EPS 0.009489 0.070283 0.135017 0.8929 R-squared 0.003775 Mean dependent var 0.193924 Adjusted R-squared -0.025816 S.D. dependent var 0.696795 S.E. of regression 0.705731 Akaike info criterion 2.178186 Sum squared resid 50.30373 Schwarz criterion 2.279290 Log likelihood -110.3548 Hannan-Quinn criter. 2.219156 F-statistic 0.127574 Durbin-Watson stat 2.583039 ProbF-statistic 0.943552 Sumber: data diolah Hasil regresi menunjukkan bahwa slope variabel Return on Asset ROA sebesar 0.044733, slope Net Profit Margin NPM sebesar -0.001685 dan slope Universitas Sumatera Utara Earning per Share EPS sebesar 0.009489. Sementara nilai p-value ROA adalah 0.7550, NPM sebesar 0.8997 dan EPS sebesar 0.8929 yang menunjukkan semua koefisien tidak signifikan secara parsial. Nilai probabilitas uji F adalah sebesar 0.127574 yang berarti semua variabel tidak signifikan secara simultan.

2. Hasil Estimasi dengan Model Fixed Effect

Hasil estimasi model Fixed Effect yang dikakukan melalui pengolahan eviews dapat dilihat pada tabel output berikut: Tabel 4.7 Hasil Estimasi Fixed Effect Sumber : data diolah Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien untuk variabel ROA sebesar 0.044733, nilai koefisien NPM sebesar -0.001685 dan nilai koefisien EPS Dependent Variable: Y Total panel balanced observations: 105 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.196889 0.634877 -0.310122 0.7573 ROA -0.463785 0.315757 -1.468804 0.1458 NPM 0.007902 0.023799 0.332011 0.7407 EPS 0.278554 0.217339 1.281658 0.2036 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.163111 Mean dependent var 0.193924 Adjusted R-squared -0.074524 S.D. dependent var 0.696795 S.E. of regression 0.722292 Akaike info criterion 2.384857 Sum squared resid 42.25814 Schwarz criterion 2.991476 Log likelihood -101.2050 Hannan-Quinn criter. 2.630671 F-statistic 0.686395 Durbin-Watson stat 2.895461 ProbF-statistic 0.845583 Universitas Sumatera Utara sebesar 0.009489. Berdasarkan nilai p-value dari tiga variabel independen ROA yaitu sebesar 0.1458, NPM sebesar 0.7407dan EPS sebesar 0.2036 yang mempunyai nilai p-value yang tidak signifikan dimana nilai p-value 0.05 yaitu sebesar 0. 0.2036.

3. Hasil Estimasi dengan Model Random Effect

Hasil estimasi model Random Effect yang dikakukan melalui pengolahan eviews dapat dilihat pada tabel output berikut: Tabel 4.8 Hasil Estimasi Random Effect Dependent Variable: Y Method: Panel EGLS Cross-section random effects Sample: 2008 2012 Total panel balanced observations: 105 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.100722 0.190136 0.529737 0.5975 ROA 0.044733 0.146296 0.305774 0.7604 NPM -0.001685 0.013643 -0.123479 0.9020 EPS 0.009489 0.071932 0.131922 0.8953 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000 Idiosyncratic random 0.722292 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.003775 Mean dependent var 0.193924 Adjusted R-squared -0.025816 S.D. dependent var 0.696795 S.E. of regression 0.705731 Sum squared resid 50.30373 F-statistic 0.127574 Durbin-Watson stat 2.583039 ProbF-statistic 0.943552 Unweighted Statistics Universitas Sumatera Utara Sumber : data diolah

4.3.2 Uji Chow Likelihod Ratio Test Common Effect atau Fixed Effect

Uji Chow chow testLikelihood Ratio Test juga biasa disebut dengan uji signifikasi fixed effect uji F. Uji F di sini merupakan uji perbedaan dua regresi yang digunakan unuk membuat keputusan apakah sebaiknya menambah variabel dummy untuk mengetahui intersep berbeda antar perusahaan dengan Fixed Effect atau atau tidak. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel output berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Chow Sumber : data diolah Sumber : hasil olahan output Hipotesis pengujian menggunakan chow-testlikelihood ratio test, yaitu H : Model mengikuti Common Effect Model atau pooled OLS H 1 : Model mengikuti Fixed Effect Model Output eviews tersebut menunjukkan bahwa uji F signifikan p-value 0.7393 lebih besar dari 5, sehingga H ditolak. Maka model Fixed Effect lebih baik dibandingkan model PLSCommon Effect. Tetapi karna analisis data panel R-squared 0.003775 Mean dependent var 0.193924 Sum squared resid 50.30373 Durbin-Watson stat 2.583039 Redundant Fixed Effects Tests Equation: UJICHOW Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.771085 20,81 0.7393 Cross-section Chi-square 18.299633 20 0.5677 Universitas Sumatera Utara yang paling sesuai dengan penelitian hanya Fixed Effect Model dan Random effect model maka analisis Chow ini tidak digunakan dalam peneliitian ini.

4.3.3 Uji Hausman Fixed Effect vs Random Effect

Uji ini dikembangkan oleh Hausman untuk memilih apakah lebih baik menggunakan Model Fixed Effect atau Random Effect. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi Chi Square dengan Degree Of Freedom sebanyak k dimana k adalah jumlah variebel independen, jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya, maka model yang tepat adalah model Fixed Effect, dan sebaliknya. Berikut hasil uji Hausman yang ditampilkan dalam tabel output Tabel 4.10 Uji Hausman Hipotesis dari uji Hausman adalah: H : Random Effect Model H 1 : Fixed Effect Model Sehingga : • Apabila Chi Square hitung Chi Square tabel dan p-value signifikan, maka H ditolak dan model fixed effect lebih tepat digunakan. Correlated Random Effects - Hausman Test Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 4.162721 3 0.2444 Sumber: data diolah Universitas Sumatera Utara • Apabila Chi Square hitung Chi Square tabel dan p-value signifikan, maka H 1 ditolak dan model random effect lebih tepat digunakan. Berdasarkan output uji Hausman dari eviews diatas terlihat nilai Chi Square hitung Chi Square tabel yaitu 4.162721 7.815. Dan dengan melihat nilai p-value 0.2444 5 sehingga H diterima dan H a ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode analisis model Random Effect Model REM lebih baik dibandingkan Fixed Effect Model FEM. Berdasarkan uji Hausman, terlihat bahwa model mengikuti random effect.

4.3.4 Analisis Hasil Persamaan Regresi

Beberapa pakar ekonometrik membuat pembuktian untuk menentukan metode apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam data panel. Adapun kesimpulan dari pembuktian tersebut adalah: 1. Jika pada data panel, jumlah runtun waktu T lebih besar dibandingkan dengan jumlah individu N atau T N, maka disarankan untuk menggunakan metode Fixed Effect Model. 2. Jika pada data panel, jumlah runtun waktu T lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah individu N atau T N, maka disarankan untuk menggunakan metode Random Effect Model. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa jumlah jumlah runtun waktu T lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah individu N atau T N dengan jumlah runtun waktu period sebanyak 5 tahun dan jumlah individu cross section sebanyak 21 maka penelitian ini menggunakan metode Random Effect Model. Universitas Sumatera Utara Selain itu dari uji Hausman yang dilakukan didapatkan bahwa model mengikuti random effect. Hasil output Random Effect Model adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil output Random Effect Model Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.100722 0.190136 0.529737 0.5975 ROA 0.044733 0.146296 0.305774 0.7604 NPM -0.001685 0.013643 -0.123479 0.902 EPS 0.009489 0.071932 0.131922 0.8953 Sumber: hasil olah data Dari hasil estimasi dengan menggunakan model random effect dapat dibentuk persamaan sebagai berikut: Y = 0.100722 + 0.044733ROA – 0.001685NPM + 0.009489EPS Nilai konstanta pada persamaan sebesar 0.100722 menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen Return on asset ROA, Net Profit Margin NPM dan Earning Per Share EPS dianggap bernilai 0 maka besarnya return saham adalah sebesar 0.100722. Nilai koefisien regresi ROA sebesar 0.044733 artinya apabila ROA mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.044733. Nilai koefisien regresi NPM sebesar – 0.001685 artinya apabila NPM mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0.001685. Nilai koefisien regresi EPS sebesar 0.009489 artinya apabila EPS mengalami Universitas Sumatera Utara kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.009489. 4.4 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuian 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R 2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen memiliki nilai t signifikan atau tidak. Tabel 4.12 Hasil R 2 Koefisien Determinasi Nilai Koefisien R 2 0.003775 Adjusted R 2 -0.025816 Sumber: hasil olahan data Nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.003775 yang artinya bahwa sekitar 3.775, dari variabel independen yaitu Return on asset ROA, Net profit margin NPM dan Earning per share EPS dapat menjelaskan variabel dependen yaitu return saham dan sisanya 96.225 dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak dimasukan kedalam model. Adjusted R squere atau koefisien determinasi bernilai -0.025816 dimana angka mengindikasikan bahwa 2.5 variasi return saham dapat dijelaskan oleh ROA, NPM dan EPS. Universitas Sumatera Utara

2. Hasil Uji Regresi Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi regresi masing-masing variabel independen. Pada penelitian ini dilakukan uji untuk melihat pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin dan Earning per Share terhadap return saham. Berdasarkan hasil pengujian model sebelumnya, maka pengujian statistik t ini menggunakan model random effect. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan yang diharapkan α = 5, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dengan independennya. Ho : b1 = 0 Ha : b1 ≠ 0 Kriteria: • Jika t-hitung t-tabel, maka H ditolak dan menerima H a atau dengan kata lain ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. • Jika t-hitung t-tabel, maka H diterima dan menolak H a atau tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil pengujian signifikansi t yang diperoleh dari model ini: Tabel 4.13 Hasil estimasi uji t Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.100722 0.190136 0.529737 0.5975 ROA 0.044733 0.146296 0.305774 0.7604 NPM -0.001685 0.013643 -0.123479 0.902 EPS 0.009489 0.071932 0.131922 0.8953 Sumber: hasil olahan data Berdasarkan pada tabel 4.13 pengujian variabel Return on Asset ROA terhadap return saham menghasilkan nilai statistik t sebesar 0.305774 t-tabel Universitas Sumatera Utara 1.661 dengan tingkat signifikasi p-value = 0,7604 0,05. Oleh karena nilai p- value α 5 maka dengan demikian H a ditolak, dan menerima H yang berarti bahwa Return on Asset ROA tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham. Hubungan yang terjadi antara Return on Asset ROA dengan return saham adalah hubungan yang positif. Pengujian variabel Net ProfitMargin NPM terhadap return saham menghasilkan nilai statistik t sebesar -0.123479 lebih kecil dibandingkan t-tabel 1.661 dengan tingkat signifikasi p-value = 0.902 0,05. Oleh karena nilai p- value α 5 maka dengan demikian menerima H , dan H a ditolak yang berarti bahwa Net Profit Margin NPM berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Pengujian variabel Earning Per Share EPS terhadap return saham menghasilkan nilai statistik t sebesar 0.131922 t- tabel 1.661 dengan tingkat signifikasi p-value = 0.8953 0,05. Oleh karena nilai p-value α 5 maka dengan demikian menerima H dan H a ditolak, dan itu berarti bahwa Earning Per Share EPS tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham. Hubungan yang terjadi antara Earning Per Share EPS dengan return saham adalah hubungan yang positif.

3. Hasil Uji Regresi Simultan Uji F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Dalam uji F kesimpulan yang diambil adalah dengan melihat signifikansi α dengan ketentuan : Universitas Sumatera Utara • α 5 : Ha diterima. Berarti variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. • α 5 : Ha ditolak. Berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.14 Hasil Estimasi Uji F R-squared 0.00378 Mean dependent var 0.19392 Adjusted R-squared -0.0258 S.D. dependent var 0.6968 S.E. of regression 0.70573 Sum squared resid 50.3037 F-statistic 0.12757 Durbin-Watson stat 2.58304 ProbF-statistic 0.94355 Sumber : hasil output Berdasarkan hasil uji F pada tabel 5.8 terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 0.127574 dengan tingkat signifikansi 0.94355 . Dengan menggunakan tingkat α 0,05 atau 5, maka H a berhasil diterima dan H ditolak. H a diterima dengan hasil perhitungan bahwa nilai sig 0.94355 dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA, NPM dan EPS secara bersama-sama simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian 4.5.1 Pengaruh

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Asuransi di BEI Periode tahun 2007-2010

0 5 80

Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Earning Per Share

3 21 95

PENGARUH RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, , EARNING Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, , Earning Per Share Dan Return On Equity Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan food and beverages yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2015).

0 3 11

PENGARUH RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, , Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, , Earning Per Share Dan Return On Equity Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan food and beverages yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2015).

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 7

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 11

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM

0 0 14