Real Return = P
t
– P
t-1
× 100 P
t-1
Dengan : �� = harga saham pada periode t
��−1 = harga saham pada periode t-1
2.1.4 Return on Asset ROA
Return On Assets ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan Dendawijaya, 2000:121. Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut:
ROA =
���� ������ ������� ����� ����� �����
� 100 Keunggulan Return on Asset ROA :
a. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.
b. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai absolut. c. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit usaha. Kelemahan Return on Asset ROA:
a. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan proyek-proyek yang
menurunkan divisional ROA. b. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek
dan bukan tujuan jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
c. Sebuah proyek dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek,
tetapi proyek tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka
panjang.
Tinggi rendahnya Return on Asset tergantung pada pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen yang menggambarkan efisiensi dari operasional
perusahaan. Semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan dan sebaliknya, rendahnya ROA dapat disebabkan oleh banyaknya asset perusahaan
yang menganggur, investasi dalam persediaan terlalu banyak dan lain-lain.
2.1.5 Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin NPM adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionlanya penjualan bersih. Secara matematis, NPM dirumuskan sebagai berikut :
NPM =
���� ������ ������� ����� ��������� ������
�100 Net Profit Margin NPM mengacu kepada pendapatan operasional bank
yang terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang didalam prakteknya memiliki banyak resiko Dendawijaya, 2000:12.
2.1.6 Earning per Share EPS
Komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per saham atau lebih dikenal dengan Earning per Share
EPS. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.
Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara