bukan kepada perusahaan emiten. Pasar perdana membutuhkan pasar sekunder untuk menjamin likuiditas sekuritas dan sebaliknya, pasar
sekunder membutuhkan pasar perdana di dalam menambah sekuritas untuk diperdagangkan.
3. Bursa Paralel
Bursa paralel merupakan bursa efek yang ada atau dengan pengertian lain nurse paralel adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar Bursa Efek Jakarta, dengan bentuk pasar sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek
PPUE, diawasi dan dibina oleh badan pelaksana pasar modal.
2.1.2 Saham
Saham stock atau share dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 6.
2.1.2.1 Jenis-Jenis Saham
Ada beberapa jenis saham yang diperdagangkan di bursa efek diantaranya:
1. Saham Biasa Common Stock
Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen
Universitas Sumatera Utara
sepanjang perseroan sepanjang perseroan memperoleh keuntungan Anoraga
dan Pakarti, 2001:54.
Beberapa hak yang dimilki oleh pemegang saham biasa menurut
Jogiyanto 2000:73 adalah:
1. Hak kontrol yaitu pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk
mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaanya. 2. Hak menerima pembagian keuntungan yaitu pemegang saham biasa
berhak mendapat bagian dari keuntungan perrusahaan. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah
membayarkan dividen untuk saham preferen. 3. Hak preemptive merupakan hak untuk mendapatkan persentasi
kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama
dan melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan anatara obligasi dan saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga
atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang
saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi bond. Dibandingkan dengan saham biasa saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas
Universitas Sumatera Utara
dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi Jogiyanto 2000:67.
Karakteristik saham preferen Beberapa karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut:
1. Preferen terhadap Dividen
a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Dividen
di saham preferen biasanya dinyatakan dalam nilai persentase dari nilai nominalnya.
b. Saham preferen juga umunya memberikan hak dividen kumulatif yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen
tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.
2. Preferen Pada Waktu Likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham pada saat
terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebsar nilai nominal saham preferennnya termasuk semua dividen yang belum
dibayar jika bersifat kumulatif.
3. Saham Treasury
Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan
untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasury yang nantinya
Universitas Sumatera Utara
dapat dijual kembali Jogiyanto, 2000:76. Alasan-alasan perusahaan emiten membeli kembali saham beredar sebagai saham treasury adalah sebagai
berikut: a.
Akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manajer atau karyawan-karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan
kompensasi dalam bentuk saham. b.
Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan
meningkatkan nilai pasarnya. c.
Menambah jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan
menguasai perusahaan lain. d.
Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan
laba per lembarnya. e.
Alasan khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan
lain untuk menguasai jumlah saham secara .
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:8, dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas:
1. Saham atas unjuk bearer stock, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan
berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
Universitas Sumatera Utara
2. Saham atas nama registered stock, merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:8, ditinjau dari kinerja
perdagangan maka saham dapat dikategorikan atas: 1. Saham unggulan blue-chip stock, yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar dividen. 2. Saham pendapatan income stock, yaitu saham dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata- rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten
seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai.
3. Saham spekulatif speculative stock, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun
ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
4. Saham siklikal cyclical stock, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
2.1.2.2 Manfaat Kepemilikan Saham