8 siswa memerlukan dukungan yang baik dari lingkungannya http:lib.uin-
malang.ac.id?mod=th_detailid=03410098 diunduh pada 20 Januari 2014. Berdasarkan uraian tentang pentingnya interaksi sosial bagi kehidupan
manusia termasuk bagi anak tunarungu serta hasil observasi kelas dan wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas IVB, dan guru pendamping
khusus di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang kemampuan berinteraksi sosial anak tunarungu di SD Negeri 4 Bejen. Oleh karena itu peneliti
mengangkat judul “Interaksi Sosial Anak Tunarungu di SD Negeri 4 Bejen Karanganyar”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah penelitian, antara lain.
1. Karakteristik anak tunarungu yang memiliki hambatan berbahasa-bicara
menjadikan mereka cenderung sulit dalam berinteraksi sosial dengan mereka yang bukan tunarungu.
2. Salah satu anak tunarungu masih cenderung bersifat emosional, manja, dan
pemalu. 3.
Salah satu anak tunarungu pernah terlibat konflik dengan anak normal. 4.
Guru kelas sering menggunakan metode ceramah yang sebenarnya kurang efektif untuk anak tunarungu.
9 5.
Sekolah hanya memiliki satu guru pendamping khusus sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya pelayanan bagi anak berkebutuhan
khusus yang tersebar di tiap kelas.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini difokuskan pada interaksi sosial anak tunarungu di kelas IVB SD Negeri 4
Bejen, Karanganyar.
D. Rumusan Masalah
Merujuk dari fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana interaksi sosial anak tunarungu di kelas IVB SD
Negeri 4 Bejen, Karanganyar?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan interaksi sosial anak tunarungu di kelas IVB
SD Negeri 4 Bejen, Karanganyar.
10
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah.
1. Secara teoritis, penelitian ini menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam
bidang pendidikan dasar, khususnya tentang interaksi sosial anak tunarungu yang berada pada lingkungan sekolah inklusif.
2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan
tentang interaksi sosial anak tunarungu yang berada pada lingkungan sekolah inklusif.
3. Bagi guru, penelitian ini dapat meningkatkan motivasi untuk menciptakan
suasana sosial yang nyaman bagi semua anak, baik untuk anak normal ataupun anak tunarungu.
4. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan informasi dan pemahaman
tentang karakteristik anak tunarungu sehingga dapat meningkatkan hubungan sosial antara anak normal dan anak tunarungu.
11
BAB II KAJIAN TEORI