68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Interaksi sosial anak tunarungu dengan sesama tunarungu sudah dapat
terjalin. As menunjukkan interaksi sosial dengan menjalin percakapan menggunakan bahasa verbal, menunjukkan sikap kepedulian, serta bermain
bersama sesama anak tunarungu. Sedangkan Ay menunjukkan dengan menjalin percakapan dengan bahasa verbal dan isyarat, menunjukkan sikap
berbagi, serta bermain bersama sesama anak tunarungu. 2.
Interaksi sosial anak tunarungu dengan anak normal sudah dapat terjalin. As menunjukkan interaksi sosial dengan menjalin percakapan dengan bahasa
verbal dan tulis; melakukan kegiatan bersama seperti belajar, bermain, dan pergi membeli jajanan; serta menunjukkan kepedulian dan kerja sama
dengan teman-temannya. Sedangkan interaksi sosial Ay terhadap anak normal ditunjukkan dengan menjalin percakapan dengan bahasa verbal dan
tulis, melakukan kegiatan bersama seperti makan dan bermain, suka pilih- pilih teman, manja dan tergantung dengan teman semeja, dan terlibat
konflik. 3.
Interaksi sosial anak tunarungu dengan guru kelas sudah dapat terjalin. Interaksi sosial As ditunjukkan dengan menjalin percakapan menggunakan
bahasa verbal dan tulis, serta mampu dan mau menerima setiap instruksi dan
69 arahan. Sedangkan interaksi sosial Ay ditunjukkan dengan menjalin
percakapan dengan bahasa verbal dan tulis, serta sangat tergantung suasana hati untuk menerima setiap instruksi dan arahan.
4. Interaksi sosial anak tunarungu dengan guru pendamping khusus sudah
dapat terjalin. As menunjukkan interaksi sosialnya dengan menjalin percakapan menggunakan bahasa verbal dan tulis. Sedangkan interaksi
sosial Ay dengan guru pendamping khusus dapat ditunjukkan dengan menjalin percakapan menggunakan bahasa verbal dan tulis, namun
terkadang hanya diam dan menunduk malu ketika diajak berkomunikasi. 5.
Upaya-upaya yang telah dilakukan guru kelas untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak tunarungu antara lain: 1 menempatkan
anak tunarungu untuk duduk dengan anak normal, 2 melibatkan anak tunarungu dalam KBM, 3 senantiasa memberikan pujian dan motivasi
kepada anak tunarungu, serta 4 memberikan arahan pada anak-anak lain untuk memahami kondisi anak tunarungu dan agar dapat berteman dengan
baik.
B. Saran