Upaya Guru Kelas untuk Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial

57 percakapan menggunakan bahasa verbal dan tulis, namun terkadang hanya diam dan menunduk malu ketika diajak berkomunikasi.

2. Upaya Guru Kelas untuk Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial

Anak Tunarungu Guru kelas IVB telah menunjukkan beberapa upaya yang mampu meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak tunarungu kelasnya. Guru kelas menunjukkan upaya-upaya sebagai berikut: a menempatkan Ay dan As untuk duduk dengan anak yang normal, b melibatkan Ay dan As dalam KBM, c senantiasa memberikan pujian dan motivasi pada Ay dan As, d memberikan arahan pada anak- anak yang normal untuk memahami kondisi Ay dan As, dan memberikan arahan agar dapat berteman dengan baik. Temuan tersebut juga diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas. “Sering-sering saya libatkan dalam kegiatan di kelas, memberikan motivasi pada mereka, termasuk arahan pada siswa-siswa lain agar dapat berteman bersama. Di kelas saya juga pasangkan dengan anak yang sekiranya mampu dan mau menolong.” Jum‟at, 30 Mei 2014 Perlakuan guru kelas menempatkan Ay dan As untuk duduk dengan anak yang normal ini sangat mendukung Ay dan As untuk selalu berkomunikasi dengan bahasa verbal. Selain itu Ay dan As menjadi terbiasa untuk berinteraksi sosial dengan anak normal. Sedangkan salah satu bentuk melibatkan Ay dan As dalam KBM adalah ketika meminta Ay dan As maju ke depan untuk mengisi jawaban atas pertanyaan di papan tulis. Guru kelas juga senantiasa memberikan pujian dan motivasi pada Ay dan As. Hal ini dapat membantu anak tunarungu agar merasa nyaman dan lebih percaya diri. Selain itu guru kelas juga memberikan arahan pada anak-anak yang 58 normal untuk memahami kondisi Ay dan As, dan memberikan arahan agar dapat berteman dengan baik. Dan fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa anak-anak kelas IVB sudah memiliki rasa peduli, toleransi, dan kebersamaan. Jadi dapat disimpulkan upaya guru kelas IVB untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak tunarungu yaitu menempatkan anak tunarungu untuk duduk dengan anak normal, melibatkan anak tunarungu dalam KBM, senantiasa memberikan pujian dan motivasi kepada anak tunarungu, memberikan arahan pada anak-anak lain untuk memahami kondisi anak tunarungu dan agar dapat berteman dengan baik.

B. Pembahasan