4. Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal
Tindak tutur tidak langsung tidak literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat dan makna kalimat yang tidak sesuai dengan
maksud yang hendak diutarakan. Berikut contoh tindak tutur tidak langsung tidak literal:
23 Lantainya bersih sekali
24 Radionya terlalu pelan, tidak kedengaran
Untuk menyuruh seorang pembantu menyapu lantai yang kotor, seorang majikan dapat saja dengan nada tertentu mengutarakan kalimat 23. Sama halnya
dengan kalimat 24, penutur dapat mengutarakan kalimat berita atau kalimat tanya untuk menyuruh tetangganya mengecilkan volume. Berikut contoh tindak
tutur tidak langsung tidak literal dalam bahasa Prancis:
25 Pierre
: Pardon madame, je cherche la rue Lepois
La jeune femme : La rue Lepois. C’est par là Girardet, 2002:48
Pierre : Maaf nyonya, saya mencari jalan Lepois.
La jeune femme : Jalan Lepois. Lewat sana.
Contoh dialog di atas adalah percakapan antara Pierre dan seorang perempuan. Pierre menyatakan maksudnya melalui kalimat berita yang tidak
secara langsung meminta petunjuk kepada la jeunne femme tentang jalan Lepois. Tuturan “Pardon madame, je cherche la rue Lepois” merupakan tindak tutur
tidak langsung tidak literal karena bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berita dan makna yang terkandung sebenarnya meminta petunjuk arah ke jalan
Lepois tetapi penutur tidak secara langsung menanyakannya.
D. Fungsi Tuturan Direktif
Abdul Syukur 1993:27 mengatakan bahwa direktif mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh mitra tutur. Jadi
direktif tidak hanya tersirat dalam sikap penutur saja tetapi juga dapat kita rasakan dari ujaran yang ia ucapkan kepada mitra tutur. Selain itu, direktif juga dapat
mengekspresikan maksud penutur terhadap mira tutur agar mitra tutur melakukan apa yang diinginkan oleh penutur. Hal senada diungkapkan pula oleh Yule
2006:93. yang mengatakan bahwa direktif ialah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Tuturan direktif
mempunyai enam fungsi yaitu, requestives, questions, requirements, prohibitives, permissives, dan advisories.
1. Requestives merupakan keinginan atau harapan penutur sehingga mitra tutur
melakukan apa yang diinginkan atau diharapkan oleh penutur. Berikut adalah contoh requestives:
26 Sylvie : Allô, Jérôme?
Jérôme : Sylvie Comment vas-tu? Sylvie : Assez bien. Dis moi, tu connais bien Gilles Daveau, toi?
Jérôme : Daveau? Oui, je le connais. Pourquoi? Sylvie : Je voudrais le rencontrer. Tu peux nous inviter chez toi?
Jérôme : D’accord, mais pas de scandale, hein? Sylvie : Jérôme, tu me connais. Girardet, 2002:90
Sylvie : Halo, Jérôme? Jérôme : Sylvie Apa kabar?
Sylvie : Cukup baik. Katakan padaku, kau kenal Gilles Daveau? Jérôme : Daveau? Ya, aku mengenalnya. Kenapa?
Sylvie : Aku ingin bertemu dengannya.Kamu bisa mempertemukan kami? Jérôme : Oke, tapi jangan buat masalah
Sylvie : Jérôme, kau tahu aku.
Contoh dialog di atas menggambarkan percakapan yang terjadi antara Jérôme dan Sylvie. Percakapan antara mereka terjadi melalui telepon. Sylvie