57
Dalam ketentuan tersebut diatur tata cara pendirian bank, perizinan kegiatan usaha, kepemilikan, Dewan Pengawas Syaria, Dewan Komisaris, Dewan
Direksi dan Pemimpin Kantor Cabang, kegiatan Usaha Bank, Pembukaan Kantor Bank, Peningkatan dan Penurunan status kantor Bank, Pemindahan
Alamat kantor, Perubahan Nama dan Bentuk Hukum, Penutupan Kantor dan sebagainya.
4.2 Sejarah Singkat PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bank pertama kali beroperasi di Mesir, beberapa abad sebelum masehi. Menururt Columbia Electronic Encyclopedia, bentuk sederhana perbankan
dipraktekkan oleh masyarakat kuno di Mesir, Babylonia, dan Yunani. Kuil-kuil di masa itu memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi Hilman dkk, 2003 : 115.
Adapun bank swasta pertma kali ada sejak 600 tahun sebelum masehi yang dikelola oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Byzantium. Yang menarik, di abad pertengahan,
perbankan didominasi oleh kalangan Yahudi dan Levantines. Hal ini dikarenakan aturan geraja masa itu yang sangat anti terhadap praktik riba bunga. Bank modern
sendiri diketahui pertama kali berdiri di abad ke-11. bank-bank ini mempunyai beberapa tujuan khusus, seperti Bank of Venice 1171 dan Bank of England 1694
memberi pinjaman kepada pemerintah. Adapun Bank of Amsterdam 1609 khusus menerima deposit emas dan perak. Dunia perbankan maju pesat di abad ke-18 dan 19,
seiring dengan ekspansi industri dan perdagangan. Dalam komunitas Islam, aktivitas perbankan yang sederhana, seperti
menerima titipan, sudah ada ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup. Pada waktu
Universitas Sumatera Utara
58
itu, orang-orang menitipkan uang kepada Nabi atau kepada Rasulullah. Bank Islam modern berdiri tahun 1957, Nasser Social Bank di Mesir. Tahun 1973, diadakan
pertemuan pertama Islamic Organization Conference IOC di Jeddah, Saudi Arabia. Pertemuan ini didasari keinginan untuk menghilangkan pola ria yang ada pada
perbankan konvensional dan juga semangat untuk islamisasi sistem keuangan di negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Semenjak itu, banyak
bermunculan bank Islam yang beroperasi dengan model sistem bagi hasil Profit and loss sharing system. Dari tahun 1976 sampai 1980 dikenal dengan era ekspansi bank
Islam. Inilah awal penyebaran sistem perbankan syariah, mulai dari gurun Arab sampai Malaysia, mulai Tepi Barat sampai Lebanon.
Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Timbulnya gagasan dari Prof. Dr. Muhammad Yasir Nasution tentang
konsep “ Ekonomi Dan Perbankan Islam”, yang tentu saja gagasan ini menjadi kontrovesi dikalangan akademisi. Pemikiran itu bukan saja sebagai hal baru, namun
belum pernah terpikir sebelumnya. Dan gagasan itu dinilai berada di luar otoritas atau kajian keilmuan yang dikembangkan IAIN selama ini. Dari 4 fakultas di IAIN
SU Syariah, Tarbiyah, Ushuluddin, dan Dakwah tak satupun yang langsung bersentuhan dengan gagasan tersebut. Prof. Dr. Muhammad Yasir Nasution semula
ragu menyampaikan gagasannya. Namun keraguannya hilang tatkala para sahabatnya seperti Prof. Bahauddin Darus dan Prof. Abdullah Yakub mendorong dirinya
memprakarsai munculnya lembaga kajian ekonomi Islam. Juga dimana banyak pakar ekonomi mengakui merindukan suatu wadah kajian ekonomi dalam perspektif Islam.
Universitas Sumatera Utara
59
Dan menurut mereka lembaga yang kompeten dan bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat adalah IAIN.
Atas prakarsa IAIN SU Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara, PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS Puduarta Insani didirikan berdasarkan akte
Notaris Ny. Chairani Bustami, SH No. 3 tanggal 4 Juli 1994. BPRS secara resmi mulai beroperasi sejak tanggal 18 Juni 1996, yang pada
ketika itu diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang diwakili oleh Sekretaris wilayah daerah Sumatera Utara H. Abdul Wahab Dalimunte, SH.
Pada saat pendirian, modal awal BPRS berjumlah Rp 178.500.000,- dan pada akhir Desember 2005 modal saham telah berjumlah Rp 1.000.000.000,-. Pemegang
saham utama terdiri dari IAIN SU 38 , BAZDA 28 dan selebihnya masyarakat 34.
4.3 Visi dan Misi