Spektrum FT-IR Oleil Klorida. N-Oleil Kitosan

4.2. PEMBAHASAN 4. 2.1 Spektrum FT-IR Kitosan.

Kitosan yang digunakan sebagai bahan dasar sintesis N-9,10-Dihidroksi stearil kitosan berdasarkan hasil analisis spektroskopi FT-IR memberikan puncak spektrum pada daerah bilangan gelombang 3368 cm -1 menunjukkan adanya gugus OH dan NH, pada bilangan gelombang 2917 cm -1 menunjukkan adanya ikatan C-H sp 3 streatching yang didukung munculnya puncak vibrasi pada daerah 1595 cm - 1 ,1421cm -1 adalah vibrasi CH sp 3 bending. Vibrasi pada daerah 1382 cm -1 menunjukkan ikatan CN dan pada daerah 1080cm -1 adalah ikatan C-O. 4.2.2. Spektrum FT-IR Asam oleat. Hasil analisis Spektroskopi FT-IR asam oleat yang digunakan menunjukkan frekuensi vibrasi pada daerah 3000 menunjukkan gugus -OH disebabkan pada molekul asam oleat terjadi ikatan hidrogen antara gugus –OH dengan molekul lainnya. Puncak vibrasi pada V= 3005 cm -1 menunjukkan vibrasi dari CH sp 2 , V=2924 cm -1 dan 2854 cm -1 menunjukkan CH sp 3 streatching didukung frekuensi pada vibrasi, V=1464 cm -1 dan 1412 cm -1 menunjukkan CH sp 3 bending, V=1713 cm -1 menunjukkan adanya gugus C=O dan gugus C=C pada asam oleat.Sedangkan V=723 cm -1 menunjukkan adanya ikatan CH 2 n dimana n ≥ 4 pada oleat.

4.2.3. Spektrum FT-IR Oleil Klorida.

Reaksi antara asam oleat dengan pospor pentaklorida PCl 5 pada suhu 60°C dalam pelarut kloroform menghasilkan oleil klorida, dengan mekanisme reaksi seperti dibawah ini Gambar 4.6 Universitas Sumatera Utara C 17 H 33 C O O + PCl 3 Cl Cl H C 17 H 33 C Cl O PCl 3 O Asam Oleat H Cl C 17 H 33 C Cl O + P Cl Cl O Cl + HCl Oleil Klorida Gambar 4.6. Reaksi pembentukan oleil klorida Hasil analisis spektroskopi FT-IR menyatakan bahwa terbentuknya oleil klorida dimana terjadi pergeseran bilangan gelombang C=0 pada asam oleat = 1763 cm -1 menjadi 1713 cm -1 pada oleil klorida yang didukung munculnya puncak 1249 - 933 cm -1 menunjukkan C-Cl pada gugus –COCl.Serapan pada bilangan gelombang 1713 cm -1 menunjukkan vibrasi gugus C=O karbonil yang kemungkinan berimpit dengan vibrasi gugus C=C dari alkena alifatik. Menurut Mc Murry, vibrasi gugus karbonil 1670-1780cm -1 Sedangkan vibrasi gugus C=C alkena alifatis adalah 1650-1670cm -1 . Puncak-puncak lainnya pada daerah bilangan gelombang 2924 cm -1 merupakan vibrasi ikatan CH Sp 3 Streaching yang didukung oleh vibrasi pada daerah 1458cm -1 dan merupakan puncak vibrasi C-H bending .

4.2.4. N-Oleil Kitosan

Reaksi antara Oleil Klorida dan Kitosan dalam pelarut Klorofom dan diaduk pada suhu 0 - 1 C menghasilkan Endapan O,N,N-Oleil Kitosan. Endapan O,N,N-Oleil Kitosan yang terbentuk kemudian dihidrolisis dgn NaOH dan dicuci dengan dietil eter dan menghasilkan N-Oleil Kitosan. Reaksi terbentuknya N-Oleil Kitosan dapat dilihat pada gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Reaksi Pembentukan N-Oleil Kitosan Oleil Kitosan berdasarkan Spektrum FT-IR Gbr.4.4 yang memberikan puncak serapan 1558,48 cm -1 yg merupakan serapan khusus gugus C=O, puncak serapan khusus 3410,15 cm -1 yang merupakan serapan khusus gugus NH, puncak serapan khusus 1404,18 cm -1 yg merupakan serapan C-H sp 3 bending dan gugus C=C.Puncak serapan pada daerah 702 cm-1 menunjukkan ikatan CH 2 n dimana n ≥ 4 pada asam oleat yang tersubtitusi sebagai oleil oleat.

4.2.5. Pembentukan N-9,10- Dihidroksi Stearil Kitosan.