Kompleksitas Aktivitas Tokoh dalam Bidang Ilmiah

commit to user sang istri ia menempatkan posisi kemenakannya itu secara dekat sebagaimana anak-anaknya. Dalam konteks tersebut tampak pembelajaran dalam bidang politik sesuai dengan aktivitas Soetardjo Rahardjo dalam pergerakan masa prakemerdekaan. Peran Tan Tiang Jing sebagai pusat ilmu pengetahuan juga tampak secara eksplisit dalam perannya mengajarkan Tinung cara bersembahyang Tionghoa sebagaimana tampak dalam kutipan berikut ini. Di dalam, Tan Tiang Tjing membimbing Tinung mengucapkan doa di depan meja sembahyang, memohon kepada Ling Cui Hu Jien atau sebutan Kuo-Yu: Liang Shui F u Ren, nama dewi pelindung perempuan-perempuan hamil. Khusyu benar cara Tan Tiang Tjing mengajar doa kepada Tinung.KA17.N.4\R Dalam hal ini aktivitas belajar, juga tampak bukan hanya sebagai proses belajar dari dan untuk masyarakata Tionghoa saja, namun juga berlaku bagi masyarakat non-Tionghoa. Apalagi dalam konteks ini Tinung ditempatkan sebagai anak menantu yang secara sadar harus ‘dididik’ cara dan adat Tionghoa. Sesuai dengan data yang terkumpul, diketahui bahwa kompleksitas aktivitas tokoh yang dilakukan para tokoh dalam novel Ca Bau Kan berbentuk pendidikan noninstitusional, yakni dilakukan dalam lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Adapun bidang yang diajarkan adalah nilai-nilai kehidupan, kesenian, dan politik.

d. Kompleksitas Aktivitas Tokoh dalam Bidang Ilmiah

Analisis berikutnya memuat temuan tentang adanya kompleksitas aktivitas tokoh dalam bidang ilmiah atau ilmu pengetahuan. Aktivitas ini commit to user termasuk jarang sehingga hanya terkumpul 1 data yang mewakili. Untuk mempermudah kajian, data kompleksitas aktivitas dalam bidang ilmiah disingkat KA.Sc. Satu data yang ditemukan untuk mewakili konsep adanya upaya pengembangan ilmu pengetahuan adalah aktivitas masyarakat dalam mengembangankan rasa ingin tahu. Hal itu seperti tampak dalam kutipan data berikut ini. Semua orang membaca berita yang ditulis Max Awuy di Betawie Baroe, koran populer di kalangan pedagang yang bahasanya la zim disebut Melayu Pasar atau Melayu Tionghoa.Mungkin Thio Boen Hiap di anatara sekian pembaca yang paling puas membaca berita itu.....” jang mana itoe goedang2 didoegai sama hamba wet katanja bole djadi datang dari ekornja boenga api Sientjia jang ada djatoe diatasnja genting lantas ia poenja bara contant toeroen..” KA28.N.Sc Kutipan data tersebut mengindikasikan adanya aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan oleh masyarakat melalui kegiatan membaca. Dalam hal ini minat yang tinggi dalam masyarakat Tionghoa ditunjukkan dengan mengikuti koran berbahasa Melayu Pasar yang merupakan bahasa percakapan mereka sehari-hari dalam berniaga. Meskipun sifatnya hanya sederhana, kegiatan masyarakat tersebut menunjukkan peradaban yang maju dalam masyarakat yang ditandai dengan adanya minat baca dan minta ‘mencari ilmu’ yang tinggi melalui informasi dalam media massa. Satu hal yang dapat diamati dari temuan data kompleksitas aktivitas tokoh dalam bidang ilmiah adalah munculnya budaya baca tulis atau literasi di kalangan commit to user masyarakat Tionghoa sebagaiman digambarkan dalam novel Ca Bau Kan. Adapun aktivitas tersebut adalah ditandai dengan adanya peran media cetak yang cukup dominan dalam membentuk wacana publik sekaligus menjadi media edukasi masyarakat Tionghoa.

e. Kompleksitas Aktivitas Tokoh dalam Bidang Estetika dan Rekreasi