Pengertian Pendidikan Hakikat Nilai Pendidikan a. Hakikat Nilai

commit to user seb agai produk kehid up an., mengandung nilai-nilai sosial, filsafat, religi, dan sebagainya baik yang bertolak dari p engungkap an kemb ali maupun yang m empeunyai penyod oran konsep baru Suyitno, 1986: 3. Sastra tidak hanya memasuki ruang serta nilai-nilai kehidupan personal, tetapi juga nilai- nilai kehidup an manu sia dalam arti total. Menilai oleh Elly M. Setiadi 2006: 110 dikatakan sebagai ke giata n menghubungkan sesu atu dengan sesuatu yang lain sehingga diperoleh menjadi suatu keputusan yang men yatakan sesu atu itu berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, b aik, atau buruk, manusiawi atau tidak manusiawi, religius atau tidak religius, berdasarkan jenis tersebutla h nilai ad a. Sedangkan Soerjono Soekanto 1983: 161 menyatakan, nilai-nilai merupakan abstraksi daripada pengalaman-pengalaman p rib adi seseo rang dengan sesamanya. Pada hakikatn ya, nilai yang tertinggi selalu berujung pada nilai yang terdalam dan terabstrak b agi manusia, yaitu menyangkut tentang ha l-hal yang bersifat hakiki. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan pengertian nilai seb agai sesuatu yang bernilai, berharga, bermutu, yang akan menunju kkan su atu kualitas dan akan berguna bagi kehidupan manusia.

b. Pengertian Pendidikan

M. Ngalim Pu rwanto 1986: 11 menyatakan bahwa pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam p ergaulannya dengan ana k-ana k untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah commit to user kedewasaan. Hakikat pe ndid ikan bertujuan untuk mend ewasakan anak did ik, maka seorang pendidik haruslah o rang yang dewasa, karena tidak mu ngkin dapat mendewasakan anak didik jika pendidiknya sendiri belum dewasa. Tilaar 2002 ; 435 mengatakan hakikat p endidikan ad ala h memanusiakan manusia. Selanjutnya dikatakan pula bahwa, memanusiaka n manusia atau proses humanisasi melihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya. Eksistensi ini menu rut penulis adalah menempatkan kedudukan manusia pada tempatnya yang terhormat dan bermartabat. Kehormatan itu tentunya tidak lepas d ari nilai-nilai lu hur yang selalu dip egang umat manusia. Pendidikan pad a hakikatnya juga berarti mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari pernyataan tersebut terdapat tiga unsur poko k dalam pendidikan, yaitu: a cerdas, berarti memiliki ilmu yang dapat digu naka n untuk men yelesaikan persoalan n yata. Cerdas bermakna kreatif, inovatif dan siap mengaplikasikan ilmunya; b hidup, memiliki filo sofi untuk menghargai kehidupan d an melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hid up itu berarti merenungi bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan dipertanggu ngjawabka n kepada-Nya. Filosofi hid up ini sangat syarat akan makna ind ividualisme yang artin ya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan manusia, memberikan makana n kehidupan berupa semangat, nilai mo ral, dan tujuan hid up; c bangsa, b erarti manusia selain sebagai individ u juga merupakan makhluk sosial yang membu tuhkan keberadaan orang lain. Setiap individ u berkewajiban commit to user menyumb angkan pengetahuannya untuk masyarakat meningkatkan derajat kemuliaa n masyarakat sekitar dengan ilmu, sesuai dengan yang diajarkan agama dan pendidikan. Indikator terpenting kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan dan pengajaran Nyoman Ku tha Ratna, 2009: 449 . Segala sesuatu yang digunakan untuk mendidik harus yang mengand ung nilai d id ik, termasuk dalam pemilihan media. Novel sebagai suatu karya sastra, yang merupakan kar ya seni juga memerlukan pertimbangan dan penilaian tentang seninya Rachmat Djoko Pradopo, 2005: 30. Pendidikan p ada kahikatnya merup akan upaya membantu peserta did ik untuk men yadari nilai-nilai yang dimilikinya dan berupaya memfasilitasi m ereka agar terbuka wawasan d an p erasaannya untuk memiliki dan me yakini nilai yang lebih hakiki, lebih tahan lama, dan merupakan kebenaran yang dihormati dan diyakini secara sahih sebagai manusia yang b eradab Elly M. Setiadi, 2006: 114. Adler dalam Arifin, 1993: 12 mengartikan pendidikan seb agai proses dimana seluruh kemampu an manusia dip engaruhi oleh pembiasaan yang baik untuk untuk membantu orang lain d an dirinya sendiri mencap ai kebiasaan yang b aik. Secara etimolo gis, sastra juga berarti alat untuk mendidik N yoman Kutha Ratna, 2009: 447. Jika d ikaitkan d engan pesa n dan muatannya, hampir secara keselu ruhan karya sastra merupakan sarana- sarana etika. Jadi, antara pendidikan dan karya sastra no vel adalah d ua hal yang saling b erkaitan. commit to user Berdasarkan b eberapa pendapat di atas dapat dirumuskan b ahwa nilai pendidikan merupakan segala sesuatu yang baik maupun buruk yang berguna bagi kehidupan manusia yang dipero leh melalui proses pengu bahan sikap dan tata laku dalam up aya mendewasakan d iri manu sis melalui up aya pengajaran. Dihubungkan dengan eksistensi dan kehidup an manusia, nilai- nilai pend idikan d iarahkan pada p embentukan pribad i manusis sebagai makhluk ind ividu , so sial, religius, dan b erbudaya. Nilai-nilai pendidikan yang tersirat dalam berb agai hal dapat mengembangkan masyarakat dalam berbagai hal dapat mengembangkan masyarakat dengan berbagai dimensinya dan nilai-nilai terseb ut mu tlak diha yati dan diresapi manu sia seb ab ia mengarah pada kebaikan dalam b erpikir dan bertindak sehingga dapat memajukan budi pekerti serta p ikiranintelegensinya. Nilai-nilai pendidika n d apat ditangkap manu sia me lalui b erbagai hal diantaranya melalui pemahaman d an penikmatan sebuah karya sastra. Sastra khu susnya humaniora sangat berperan penting sebagai media dalam pentransformasian seb uah nilai termasuk haln ya nilai pendidikan.

c. Macam-macam Nilai Pendidikan