Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada Usaha Menengah

dengan nasabah dan bukti kepemilikan barang jaminan serta dokumen perkreditan lainnya yang merupakan perbuatan hukum dan dapat mempunyai akibat hukum. 5. Performance Review Pemeriksaan independen pada kinerja sangat baik dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8 karena pemberian kredit sebagai produk utama dianggap memiliki risiko yang sangat besar. Pemeriksaan dilakukan pada setiap bagian yang bertanggungjawab dalam sistem pemberian kredit, dan juga petugas lapangan yang merupakan pelaksana pemberian kredit. Pemeriksaan dilakukan secara rutin sesuai waktu yang ditetapkan. 6. Informasi dan Komunikasi Informasi pada Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8 mulai dari entry data-data yang berhubungan dengan nasabah, pokok pinjaman, tanggal pinjaman, penilaian jaminan dan laporan reputasi nasabah. Komunikasi yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8 terhadap nasabahnya, biasanya dilakukan secara langsung oleh para petugas dinas luar, atau dengan alat komunikasi langsung seperti telepon.

4.1.2 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada Usaha Menengah

Adapun jenis kredit yang diberikan adalah kredit tambahan modal kerja bagi usaha menengah. Tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada Usaha Kecil, Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Universitas Sumatera Utara Runggun Km 8 juga menerapkan unsur-unsur pengendalian intern dalam pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada usaha menengah, Adapun unsur- unsur yang diterpakan adalah: 1. Pengendalian terhadap penyimpangan Dalam pemberian kredit usaha menengah tentu resiko yang diterima perusahaan lebih besar dari pada pemberian kredit usaha kecil, karena jumlah pemberian kredit tentu lebih besar. Koperasi selalu melakukan pengawasan terhadap bagian-bagian yang terkait dengan pemberian kredit. pengawasan rutin yang dilakukan oleh kantor pusat dianggap sudah cukup baik untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan. Dengan pemantauan yang memadai, diharapkan semua karyawan dapat bersikap jujur dan terbuka terutama dalam hal pelaporan penyimpangan guna meminimalkan penyelewengan. 2. Teknologi Baru Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8 dalam pembuatan laporan dan informasi memanfaatkan kemajuan teknologi. Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8 telah menerapkan perhitungan komputerisasi, hal ini dilakukan agar risiko kesalahan relatif kecil, mekipun masih terdapatnya human error. Hanya saja dalam pelayanan terhadap nasabah masih belum menggunakan sistem komputerisasi. 3. Pemisahan Tugas yang Cukup Struktur organisasi menunjukkan adanya pemisahan fungsi khususnya bagian- bagian yang terkait dengan pengendalian internal dan sistem pemberian kredit Universitas Sumatera Utara yaitu, a. Bagian Analisis Kredit Berwenang menilai kredit, kelayakan dari persyaratan dan permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah. b. Bagian Akuntansi Bertugas menganalisis dan menilai informasi historic dan fmansial untuk diringkas dalam laporan sebagai pedoman bagi manajer. c. Bagian pinjaman Berwenang menilai proposal kredit yang diberikan oleh bagian analisis kredit dan berhak memutuskan apakah permohonan kredit tersebut ditolak atau disetujui. d. Pengawas Berwenang memutuskan pemberian kredit sesuai dengan batas kewenangan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. 4. Dokumen dan Catatan yang Memadai Dokumen dan catatan merupakan objek dimana setiap transaksi di-entry dan diikhtisarkan. Setiap transaksi yang terjadi dicatat pada dokumennya masing- masing. Bukti-bukti transaksi yang berupa slip maupun bukti lainnya dicatat dan diarsip oleh bagian-bagian yang bertanggungjawab seperti kasir, akuntansi, administrasi pinjaman, dan administrasi simpanan. 5. Informasi dan Komunikasi Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8 telah mampu untuk melaksanakan mekanisme sistem informasi akuntansi yang dijalankan untuk Universitas Sumatera Utara mencegah salah saji dalam laporan keuangan serta memberikan keyakinan yang memadai, bahwa: a. Transaksi yang dicatat adalah sah Semua catatan transaksi kredit telah diyakini keabsahannya agar tidak terjadi tuntutan secara hukum di kemudian hari. b. Transaksi telah diotorisasi Transaksi kredit telah diotorisasi sehingga hanya bagian-bagian tertentu saja yang berwenang melakukan transaksi kredit. Dalam hal ini adalah pimpinan bagian pinjaman besrata bawahannya. c. Transaksi kredit telah dicatat Semua transaksi kredit telah dicatat dengan baik, sehingga dapat ditelusuri kronologisnya. Selain itu telah diterapkan sistem penomoran rekening untuk menghindari penyimpangan. d. Transaksi digolongkan secara wajar Adanya pemisahan antara rekening kredit macet dan kredit lancar yang terdapat dalam laporan kolektibilitas kredit. e. Transaksi telah dinilai secara wajar Hal ini dapat dilihat dari lancarnya kredit pada Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8. Setiap agunan dinilai oleh koperasi sesuai dengan tarif yang telah ditentukan. f. Transaksi dicatat dalam periode yang seharusnya Perhitungan dan pembebanan bunga beserta tunggakan telah dicatat dalam periode yang seharusnya. Universitas Sumatera Utara 6. Pemantauan Pemantauan yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Mutiara GBKP Runggun Km 8 adalah untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya penyimpangan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam persetujuan kredit baik oleh koperasi simpan pinjam maupun oleh nasabah, seperti penyimpangan yang terjadi pada sistem keuangan koperasi, manajemen, maupun kegiatan usaha secara fisik. Penyimpangan tersebut merupakan faktor risiko yang dapat merugikan koperasi simpan pinjam maupun nasabah. Koperasi simpan pinjam secara berkesinambungan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap semua kegiatan operasi koperasi, dengan tujuan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam operasi koperasi, sehingga dapat diupayakan pengendalian internal yang lebih baik 7. Pengendalian Fisik alas Aktiva dan Catatan Untuk memenuhi pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, setiap bagian mengadakan lemari arsip untuk menyimpan catatan-catatan penting. Selain itu koperasi secara berkala melakukan pemantauan dan penilaian perkembangan kredit yang disalurkannya. Ini dilakukan dengan memeriksa dokumen-dokumen kredit dan mewajibkan melaporkan tingkat kolektibilitas kredit dalam laporan bulanan intern.

4.2 Efektivitas Pemberian Kredit pada Koperasi Simpan Pinjam Mutiara GBKP Runggun Km 8