Hasil Belajar Menggambar Proporsi Tubuh setelah menerapkan model pembelajaran

85

5. Hasil Belajar Menggambar Proporsi Tubuh setelah menerapkan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining Setelah melakukan pretest dan mendapatkan hasil belajar menggambar busana sebelum diberikan treatment, selanjutnya siswa diberikan treatment yaitu berupa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, pembelajaran dengan model diatas dimulai dengan guru menyampikan kompetensi yang akan dicapai, kemudian guru mendemosntrasikan atau meyajikan garis besar materi pembelajaran, lalu guru memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya melalui gambar dari power point, setelah itu guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan menerangkan semua materi yang disajikan saat itu, lalu menutup pembelajaran. Pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan kembali setelah mendapatkan treatment atau setelah mendapatkan perlakuan yaitu menerapkan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dengan alat ukur yang sama dengan yang digunakan untuk mengetahui nilai pretest untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah menerapkan model pembelajaran Student Facilitator And Expalining. Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan diketahui nilai tertinggi sebesar 90,5 dan nilai terendah sebesar 77. Jika dilihat berdasarkan ranah afektif, kognitif dan psikomotor, rata-rata pada ranah afektif adalah 83,53, ranah kognitif adalah 83,93 dan pada ranah psikomotor adalah 83,90. Pengolahan data dengan bantuan Microsoft Excel For Windows 2010, diperoleh skor rata-rata mean setelah 86 dilakukan treatment dengan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining sebesar 83,83, nilai tengah Median sebesar 84, dan nilai yang sering muncul atau Modus sebesar 86 dan simpangan baku standar deviasi sebesar 3,44. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa tuntas atau tidak tuntas dalam menngambar proporsi tubuh ditetapkan bahwa kriteria ketuntasan minimum dalam mata pelajaran menngambar busana adalah sebesar 80, berikut data hasil belajar setelah diberikan perlakuan treatment: Tabel 24.Kategori Kriteria Ketuntasan Minimum menggambar busana setelah diberikan perlakuan treatment No Kategori Frekuensi Presentasi 1 Tuntas 27 87 2 Tidak tuntas 4 13 Jumlah 31 100 Gambar 9.Gambar Histogram Kriteria Ketuntasan Setelah Diberikan Perlakuan Treatmen 87 13 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 tuntas tidak tuntas Pros ent a se 87 Berdasarkan histogram diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggambar busana siswa kelas X busana butik sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining sebanyak 13 siswa di kelas tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah dan 87 siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar menggambar proporsi tubuh juga dapat ditunjukkan pada tabel distribusi frekuensi berdasarkan nilai standar atau nilai tertinggi atau nilai terendah yang mungkin dicapai, penyajian ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam membandingkan hasil belajar pretest dan posttest.Berikut tabel distribusi frekuensi berdasarkan nilai standar. Tabel 25.Distribusi Frekuensi hasil belajar menggambar proporsi tubuh pada posttest. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 0 – 17 18 – 34 35 – 51 52 – 67 68 – 84 18 58 85 – 100 13 42 Jumlah 31 100 88

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING PEMALANG

8 136 185

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 4 22

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGANTAR PARIWISATA KELAS X BUSANA BUTIK 1 DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

1 30 154

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TREND MODE APPMI TERHADAP KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

0 3 2

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258

PENGEMBANGAN MODUL PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR BUSANA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

38 504 304

MATA PELAJARAN: BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

0 1 7