Model Pembelajaran Kajian Teori 1. Pengertian Pembelajaran

12 perlengkapan dan prosedur untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

2. Model Pembelajaran

Model adalah interprestasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut Mills dalam Agus Suprijono, 2012: 45Model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses actual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Menurut Arends dalam Agus Suprijono, 2012: 46 Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,lingkungan pembelajaran, dan pengolahan kelas. Model pembelajaran dapat di definisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan,cara berfikir,dan mengepresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Setiap proses pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.Pemilihan model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan 13 menyeluruh.Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan, menurut Rusman 2012: 133-134 berikut dasar pertimbangan pemilihan model pembelajaran: a. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai, apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan kompetensi akademik, kepribadian, sosial dan kompetensi vokasional kognitif, afektif, dan psikomotor. Bagaimana kompleksitas tujuan pemeblajaran yang ingin dicapai, dan apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik. b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep hukum atau teori tertentu, dan apakah untuk mempelajarai materi tersebut memerlukan prasyarat atau tidak, apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk mempelajari materi itu. c. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa. Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan peserta didik, apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, kondisi dan gaya belajar peserta didik. d. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis yaitu apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model pembelajaran, dan apakah model pemeblajaran yang ditetapkan dianggap satu- satunya model yang dapat digunakan, kemudian apakah model 14 pembelajaran tersebut memiliki nilai efektivitas atau efisiensi.

3. Model pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING PEMALANG

8 136 185

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 4 22

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGANTAR PARIWISATA KELAS X BUSANA BUTIK 1 DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

1 30 154

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TREND MODE APPMI TERHADAP KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

0 3 2

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258

PENGEMBANGAN MODUL PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR BUSANA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

38 504 304

MATA PELAJARAN: BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

0 1 7