2. Variabel yang diteliti hanya terbatas pada prestasi matapelajaran kejuruan dan rasa percaya diri, kesiapan mental kerja berhubungan dengan banyak
variabel dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. 3. Responden yang diteliti hanya terbatas pada siswa kelas XII di SMK Negeri 2
Wonosari. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu dan biaya dari peneliti.
C. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan positif serta signifikan
antara prestasi mata pelajaran kejuruan dan rasa percaya diri dengan kesiapan mental kerja siswa, maka para guru perlu menjaga dan meningkatkan kesiapan
mental kerja pada siswa.lemahnya kesiapan mental kerja akan berpengaruh dan menurunkan hasrat siswa untuk berprestasi dan bekerja di dunia industri.
Pengajar atau pengelola Bimbingan Konseling BK perlu membekali diri dengan pengetahuan psikologi dan memperhatikan setiap perilaku siswa demi
menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Tingginya prestasi mata pelajaran kejuruan perlu dipertahankan dan ditingkatkan, supaya rasa percaya diri tinggi
sehingga lulusan mempunyai kesiapan mental kerja yang baik. Mengingat berbagai keterbatasan dan kelemahan pada penelitian ini, maka bagi para
peneliti yang berminat mengkaji tentang kesiapan mental kerja, perludiungkap variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi tingkat kesiapan mental kerja
siswa.
D. Saran
Berdasarkan keterbatasan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Pengambilan data dalam penelitian dilakukan tidak hanya dengan menggunakan angket, namun juga dilengkapi data observasi dan hasil
wawancara atau interview agar data yang diperoleh lebih akurat. 2. Penelitian dikembangkan lebih luas lagi tidak terbatas pada prestasi mata
pelajaran kejuruan dan rasa percaya diri yang berhubungan dengan kesiapan mental kerja, karena kesiapan mental kerja tidak lepas dari
variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi kesiapan mental kerja. 3. Responden yang diteliti dikembangkan tidak hanya terbatas pada siswa kelas
XII, namun juga dapat dilakukan pada siswa kelas X dan siswa kelas XI mengingat bahwa orientasi pendidikan kejuruan adalah untuk mencaetak
calon tenaga kerja yang siap terjun ke dunia kerja, sehingga diperlukan
adanya kesiapan mental kerja dari para siswa SMK.
66
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. Anoraga. 2009.
Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaplin, C.P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Danim, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta:
Rineka Cipta. Djatmiko, Istanto W., dkk. 2013.
Modul Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Yogyakarta: FT-UNY
Fitrianto, Agus. 2006. Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan.
Jakarta: Dineka Cipta Garson, D. 2012.
Testing Statistical Asumptions. Asheboro: Statistical Publishing Associates.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hakim, Thursan. 2005.
Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Suara
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara