Rasa Percaya Diri Diskripsi Teori
menyebabkan seseorang lebih dapat menanggapi merespon sesuatu daripada yang lain. Kesiapan hanya dapat tercapai berkat adanya usaha belajar dan
latihan. Menurut Jamies Dreaver dalam Slameto 2013:59 kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan menurut kamus
psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu C.P. Chaplin, 1997:407.
Menurut Oemar Hamalik 2008:94 kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan
pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional. Menurut Dalyono 2005:52 kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik
berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu
kegiatan. Menurut Slameto 2013:113 kesiapan readiness adalah
keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi responsjawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Berdasarkan
beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan mengenai pengertian kesiapan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk
menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan
selama melakukan kegiatan tertentu. Mental bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan
bersifat badan atau tenaga. Sikap mental adalah konsepsi perilaku yang muncul dari jiwa seseorang sebagai reaksi atas dasar situasi yang mempengaruhinya.
Kata mental diambil dari bahasa Latin yaitu dari kata mens atau metis yang
memiliki arti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. Dengan demikian mental ialah hal-hal yang berkaitan dengan psycho atau kejiwaan yang dapat
mempengaruhi perilaku individu. Setiap perilaku dan ekspresi gerak-gerik individu merupakan dorongan dan cerminan dari kondisi suasana mental.
Kartono, 1980:1. Sedangkan secara terminologi para ahli kejiwaan maupun ahli psikologi ada perbedaan dalam mendefinisikan “mental”. Salah satunya
sebagaimana dikemukakan oleh Al-Quusy 1970 yang dikutip oleh Hasan Langgulung 1992:30, mendefinisikan mental adalah paduan secara
menyeluruh antara berbagai fungsi-fungsi psikologis dengan kemampuan menghadapi krisis-krisis psikologis yang menimpa manusia yang dapat
berpengaruh terhadap emosi dan dari emosi ini akan mempengaruhi pada kondisi mental. Pengertian lain menurut kamus psikologi “mental” didefinisikan
yaitu yang berhubungan dengan pikiran, akal, ingatan atau proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan. C.P. Chaplin, 1997:407.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan mental adalah hal-hal yang mempengaruhi emosi individu yang kemudian berpengaruh pada perilaku
individu, berkaitan dengan pikiran, akal, ingatan proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan.
Secara sederhana, kerja diartikan sebagai kegiatan melakukan sesuatu untuk mencari nafkah atau mata pencaharian. Ditinjau dari segi perseorangan,
kerja berarti gerak dari badan dan pikiran guna memelihara kebutuhan hidup badaniyah maupun rohaniah. Ditinjau dari segi kemasyarakatan adalah
melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Malayu S.P. Hasibuan 2003:41 kerja aadalah
sejumlah altivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Menurut Anoraga 2009:11 kerja merupakan
sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bermacam-macam, berkembang dan berubah bahkan seing kali tidak didasari oleh pelakunya.
Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawa kepada
suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada sebelumnya. Dipertegas oleh Malayu S.P Hasibuan 2003: 94 “ kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani dan
pikiran untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan tertentu”. Kerja merupakan bagian yang paling mendasar atau esensial
dari kehidupan manusia. Sebagai bagian yang paling dasar, dia akan memberikan status dari masyarakat yang ada di lingkungan, juga bisa mengikat
individu lain baik yang bekerja atau tidak sehingga kerja akan memberi isi dari kehidupan manusia yang bersangkutan. Berdasarkan definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhan dan diharapkan membawa kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Pola pembentukan kesiapan berbeda dalam diri masing-masing orang karena setiap orang memiliki latar belakang perkembangan yang berbeda.
Perkembangan memungkinkan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu memecahkan persoalan yang selalu
dihadapi. Proses perkembangan dan pembentukan kesiapan didasari oleh kematangan.