Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan:
X
1
: Variabel prestasi mata pelajaran kejuruan X
2
: Variabel rasa percaya diri Y
: Variabel kesiapan mental kerja : Garis korelasi X terhadap Y
: Garis korelasi X
1
dan X
2
terhadap Y
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Definisi operasional masing-masing aspek dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Prestasi Mata Pelajaran Kejuruan
Prestasi mata pelajaran dalam penelitian ini meliputi hasil mata pelajaran: Menggunakan peralatan pembandingan dan alat ukur dasar, Menggunakan
perkakas tangan, Menginterpretasikan sketsa, Menggunakan mesin untuk operasi dasar, Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi, Menggunakan perkakas
bertenagaoperasi digenggam, Membaca gambar teknik, Menggunakan mesin untuk operasi dasar, Menjelaskan proses dasar perlakuan logam, Menerapkan
X
1
X
2
Y
keselamatan dan kesehatan kerja K3, Melaksanakan penanganan material secara manual, Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, Melakukan pekerjaan
dengan mesin frais, Melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda, Memprogram mesin NCCNC dasar, Mulok: Menggambar dengan sistem CAD, Dasar kekuatan
bahan dan komponen mesin, Dasar kelistrikan dan konversi energi, Menjelaskan proses dasar teknik mesin, Memprogram CNC dasar, Melakukan pekerjaan mesin
bubut, Melakukan pekerjaan Mesin frais, Menggerinda pahat dan alat potong, Mulok: Menggambar dengan sistem CAD, Melakukan pekerjaan mesin gerinda,
Menggunakan mesin bubut kompleks, Memfrais kompleks, dan Mengeset mesin dan program mesin NCCNC dasar.
2. Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri adalah penilaian keseluruhan dari diri yang membuatnya yakin terhadap segala aspek kelebihan yang dimikinya dan
keyakinan tersebut membantunya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Rasa percaya diri dalam penilitian ini meliputi: yakin
akan kemampuan diri sendiri, keberanian mengungkapkan pendapat, tidak bergantung pada orang lain mandiri, tidak memiliki keinginan untuk dipuji
secara berlebihan, dan mampu mengambil langkah pasti dalam kehidupannya.
3. Kesiapan Mental Kerja
Kesiapan mental kerja adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan untuk menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan diharapkan membawa kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan
sebelumnya yang mana sikap tersebut dipengaruhi emosi individu yang