d. Deformasi Selama proses pengempaan kapasitas pengembangan akan
mengalami peningkatan. Akibatnya partikel yang terdisintegrasi akan mengalami deformasi. Bentuk deformasi ini akan menjadi bentuk
normal jika kontak dengan cairan. Proses deformasi dari penghancur tablet dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5 Proses deformasi
4. Pemanis Bahan pemanis sangat penting dalam pembuatan ODT. Rasa tablet
yang dirasakan saat tablet berada dalam rongga mulut berkaitan dengan keterimaan oleh pasien dan berarti pula berpengaruh terhadap kualitas produk.
Bahan pemanis yang biasa digunakan seperti aspartam, manitol atau sorbitol.
2.7 Uraian Tentang Manitol
Manitol dengan rumus kimia C
6
H
14
O
6
atau D-manitol, merupakan gula alkohol yang terdapat pada banyak tanaman dan hewan serta terdapat dalam
jumlah kecil pada hampir setiap tumbuhan. Manitol merupakan isomer dari sorbitol, perbedaannya pada gugus OH pada atom karbon kedua dalam
orientasi planar. Manitol stabil dalam keadaan kering dan dalam larutan
Universitas Sumatera Utara
Rowe, et al., 2009. Rumus bangun manitol dalam bentuk planar dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Manitol berupa serbuk putih, tidak berbau, kristalin atau berupa granul yang mudah mengalir dan alirannya dapat ditingkatkan oleh material lain, larut
dalam air, sangat sukar larut dalam alkohol dan tidak larut hampir dalam semua pelarut organik. Manitol memiliki rasa manis dengan tingkat kemanisan relatif
sebesar 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa, dan memberikan sensasi dingin di mulut. Secara mikroskopik, manitol berbentuk
jarum-jarum ketika dikristalisasi dari alkohol. Manitol juga menunjukkan polimorfisme Rowe, et al., 2009.
C CH
2
OH C
H C
C CH
2
OH HO
H HO
OH H
OH H
Gambar 2.6 Rumus bangun D-manitol
Manitol biasanya digunakan dalam formula sediaan farmasi dan produk makanan. Dalam formulasi sediaan farmasi, manitol digunakan sebagai diluen
10–90 bb dalam formulasi tablet, dimana menjadi nilai lebih karena tidak bersifat higroskopis dan dapat digunakan bersama bahan aktif yang
mempunyai kelembaban sensitif. Manitol dapat digunakan pada formulasi tablet cetak langsung dimana manitol terdapat dalam bentuk granul atau bentuk
spray-dried dan teknik granulasi basah. Granulasi yang mengandung manitol mempunyai keuntungan yaitu mudah dikeringkan Rowe, et al., 2009.
Universitas Sumatera Utara
Manitol mempunyai keunggulan dibandingkan jenis gula lainnya terkait dengan kesehatan, antara lain Kepala Badan POM RI, 2008:
• Manitol termasuk dalam kategori GRAS Generally Recognized as Safe menurut pengaturan JECFA The Joint FAOWHO Expert Committee on
Food Additives sehingga aman dikonsumsi manusia. • Penggunaan manitol tidak menyebabkan karies gigi.
• Manitol gula alkohol memiliki kalori lebih sedikit daripada gula biasa. Nilai kalori manitol sebesar 1,6 kkalg atau 6,69 kJg. Ini berarti bahwa
gula alkohol dapat dianggap sebagai pemanis berkalori rendah, dan dapat membantu dalam pengendalian berat badan.
• Manitol dapat meningkatkan kadar gula darah karena termasuk karbohidrat. Tetapi, karena tubuh tidak menyerap gula alkohol seluruhnya, maka efek
pada kenaikan kadar glukosa dalam darah lebih sedikit dibandingkan gula- gula lainnya. Penderita diabetes dapat mengkonsumsi manitol tetapi tetap
harus memperhatikan jumlah total karbohidrat dalam makanan dan makanan ringan.
Seperti pemanis buatan, FDA Food and Drug Administration mengatur gula alkohol sebagai bahan tambahan pangan. Gula alkohol diakui
aman untuk digunakan dan tidak memerlukan persetujuan FDA sebelum dijual. Namun, ada beberapa masalah kesehatan yang berhubungan dengan alkohol
gula. Jika digunakan dalam jumlah besar, biasanya lebih dari 50 gram, gula alkohol dapat memiliki efek pencahar, menyebabkan kembung, dan diare. Pada
etiket produk biasanya terdapat peringatan tentang efek pencahar potensial.
Universitas Sumatera Utara
Dan menurut pengaturan CAC Codex Alimentarius Commission, batas maksimal penggunaan manitol adalah 60.000 mgkg produk Kepala Badan
POM RI, 2008.
2.8 Uraian Tentang Gelatin