Identifikasi Materi Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran
37 antara lain dari buku, media masa, dan internet. Namun demikian, kalau pun
bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti tidak perlu dikembangkan bahan sendiri. Bagi peserta diklat, seringkali bahan yang
terlalu banyak membuat mereka bingung. Untuk itu, guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran. Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang
dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk semua peserta dididk. Ada sejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis,
dan budaya. Bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik peserta diklat sebagai sasaran. Selain lingkungan sosial,
budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan peserta diklat, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat,
dan latar belakang. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta diklat, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau
lingkungan sosial peserta diklat. Selain itu, membantu peserta diklat dalam
memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, serta memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Dalam mengembangkan bahan ajar sendiri, banyak manfaat yang diperoleh guru. Pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh. Ketiga, bahan ajar
menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi. Keempat, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman
fasilitator dalam menulis bahan ajar. Kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta diklat akan merasa lebih percaya kepada fasilitatornya. Di samping kelima manfaat itu, guru juga dapat memperoleh
manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Apabila tersedia bahan ajar yang bervariasi, maka guru mendapatkan manfaat, yaitu kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Peserta didik
38 lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan
mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran fasilitator. Peserta didik juga mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya. Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan keenam prinsip
pembelajaran, yaitu 1 penyajian, 2 pengulangan, 3 umpan balik positif, 4 memberikan motivasi belajar, 5 mencapai tujuan, dan 6 mengetahui
hasil Departemen Pendidikan Nasional, 2008:16-118. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuan knowledge,
keterampilan skill, dan sikap attitude. Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan daIam pikiran mind peserta didik, dengan demikian
pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan dikuasai oleh peserta didik, sehingga manakala diperlukan peserta didik
dapat mengungkapkan kembali. Keterampllan skill menunjuk pada tindakan-tindakan fisik dan non fisik yang dilakukan seseorang dengan cara
yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma
yang diyakini kebenarannya oleh peserta didik. Menurut Sanjaya 2013:147, sumber materi pelajaran yang dapat
dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Adapun sumber materi pelajaran tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: 1 tempat atau lingkungan, 2
orang atau narasumber, 3 objek, dan 4 bahan cetak dan noncetak..