Hakikat Pengalaman Belajar Kunci Jawaban

22 Pengalaman belajar diperlukan untuk memahami cara individu memperoleh pengetahuan. Melalui pemahaman tersebut, selanjutnya dapat ditentukan strategi yang dapat digunakan untuk merancang pengalaman belajar, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai dengan tahapan perkembangan individu itu sendiri.

2. Pertimbangan Menentukan Pengalaman Belajar

Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam merancang dan mengembangkan pengalaman belajar peserta didik. Pertimbangan tersebut dipaparkan berikut ini. a. Sesuai dengan Tujuan atau Kompetensi yang akan Dicapai Dalam sistem perencanaan dan desain pembelajaran, tujuan merupakan komponen utama dan pertama yang harus dipikirkan oleh seorang desainer pembelajaran. Segala sesuatu yang harus dilakukan guru dan peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan itu. Dilihat dari domainnya, tujuan itu terdiri atas tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketika dirumuskan tujuan yang berada dalam kawasan kognitif harus berbeda rancangan pengalaman belajarnya dengan rumusan afektif dan psikomotorik karena masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. b. Sesuai dengan Jenis Bahan atau Materi Pelajaran Pengalaman belajar yang direncanakan dan didesain, harus memerhatikan karakteristik materi pelajaran baik dilihat dari kompleksitas materi maupun pengemasannya. Materi pelajaran yang bersifat data atau fakta harus berbeda penyajiannya dibandingkan dengan jenis materi pelalaran yang bersifat konsep atau prinsip. Demikian juga, materi pelajaran yang dikemas sebagai bahan belajar mandiri harus berbeda dengan materi pelajaran yang dikemas untuk belajar klasikal. c. Ketersediaan Sumber Belajar Selain pertimbangan tujuan dan isi bahan pelajaran, seorang desainer pembelajaran dalam menentukan pengalaman belajar juga harus memerhatikan ketersediaan sumber belajar yang dapat digunakan. Misalnya, pengalaman belajar melalui penugasan untuk menganalisis buku akan efektif, manakala bukunya tersedia secara memadai; pengalaman belajar melalui 23 wawancara untuk mendapatkan informasi tertentu akan efektif manakala ada narasumber yang dapat dimintai informasinya. d. Pengalaman Belajar Harus Sesuai dengan Karakteristik Peserta didik Kondisi dan karakteristik peserta didik merupakan salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan, baik menyangkut minat dan bakat peserta didik, kecenderungangaya belajar maupun kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik. Peserta didik yang dianggap telah memiliki kemampuan dasar yang baik akan berbeda dengan peserta didik yang hanya sedikit atau tidak memiliki kemampuan dasar. Di samping beberapa pertimbangan di atas, ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan jika akan mengembangkan pengalaman belajar. Prinsip- prinsip tersebut dijelaskan di bawah ini. 1 Berorientasi pada tujuan Dalam sistem pembelajaran, tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan peserta didik, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab pembelajaran adalah proses yang mempunyai tujuan. Oleh karenanya, efektivitas pengembangan pengalaman belajar ditentukan dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. 2 Aktivitas Pengalaman belajar peserta didik harus dapat mendorong agar peserta didik beraktivitas melakukan sesuatu. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Misalkan ketika guru berceramah, sebenarnya dalam proses berceramah, guru harus mendorong agar peserta didik memiliki pengalaman belajar yang bukan hanya sekadar mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga agar peserta didik memiliki pengalaman untuk menghayati materi pelajaran yang dituturkan melalui proses menyimak dan meragukan tentang segala sesuatu yang dituturkan, sehingga dari keraguan itu memunculkan keinginannya untuk memperdalam mareri pelajaran. Individualitas Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik. Oleh sebab itu, pengalaman belajar dirancang untuk setiap individu peserta didik. Walaupun guuru mengajar pada kelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap peserta didik.