68
Manajemen Kepegawaian Negara
Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil
Presiden. Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan
Lembaga Tinggi Negara, Gubernur, Bupati, Walikota. Pejabat penilai baru dapat melakukan penilaian terhadap
Pegawai Negeri Sipil bawahannya apabila telah membawahi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekurang-kurangnya
6 enam bulan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan agar lebih mengenal terhadap Pegawai Negeri Sipil yang dinilai
dan untuk kepentingan obyektivitas dalam proses penilaian. 4.
Atasan Pejabat Penilai Yang dimaksud dengan Atasan Pejabat Penilai adalah atasan
langsung dari pejabat penilai. Atasan pejabat penilai berkewajiban memeriksa hasil penilaian pelaksanaan
pekerjaan, baik ada keberatan maupun tidak ada keberatan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
Dalam hal ada keberatan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, maka atasan pejabat penilai berkewajiban memeriksa
dan memperhatikan dengan seksama alasan keberatan yang diajukan dan tanggapan dari pejabat penilai. Apabila atasan
pejabat penilai mempunyai alasan yang cukup, maka dapat mengadakan perubahan menaikkan atau menurunkan nilai,
dan perubahan nilai yang dilakukan oleh atasan pejabat
Modul Diklat Prajabatan Golongan 1 dan 2
69 penilai ini tidak dapat lagi diajukan keberatan.
5. Sifat dan kegunaan Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan adalah bersifat rahasia. Oleh sebab itu hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut
harus disimpan dan dipelihara dengan baik. Nilai dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pembinaan kepegawaian antara lain pertimbangan kenaikkan pangkat, pengangkatan dalam
jabatan, pemindahan, kenaikkan gaji berkala dan lain-lain.
G. Gaji dan Kesejahteraan Pegawai
Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak memperoleh gaji yang adil dan
layak sesuai
dengan beban
pekerjaan dan
tanggungjawabnya. Yang dimaksud dengan gaji yang adil dan layak adalah gaji yang mampu memenuhi kebutuhan hidup
bersama keluarganya, sehingga Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat memusatkan perhatian, pikiran dan
tenaganya hanya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Yang dimaksud dengan gaji yang adil adalah untuk
mencegah kesenjangan kesejahteraan baik antara Pegawai Negeri Sipil dengan swasta maupun antar Pegawai Negeri Sipil.
Sedangkan yang dimaksud dengan gaji yang layak adalah untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok dan dapat mendorong
produktivitas dan kreativitas Pegawai Negeri Sipil.
70
Manajemen Kepegawaian Negara
Ketentuan mengenai gaji Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1992 jo Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1993 jo Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2001, dan terakhir dalam PP Nomor 11 Tahun 2002.
1. Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil.
Dalam rangka
meningkatkan profesionalisme
dan kesejahteraan
setiap Pegawai
Negeri Sipil
berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban
kerja dan tanggungjawabnya. Secara umum sistem penggajian dapat digolongkan menjadi:
a. Sistem Skala Tunggal
Adalah sistem penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak
atau kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan berat ringannya tanggungjawab pekerjaan.
b. Sistem Skala Ganda
Adalah sistem penggajian yang besarnya bukan saja didasarkan pada pangkat tetapi juga didasarkan pada sifat
pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggungjawab pekerjaan.
Di samping kedua sistem penggajian tersebut dikenal juga penggajian dengan sistem skala gabungan yaitu perpaduan
antara sistem skala tunggal dan skala ganda. Dalam sistem
Modul Diklat Prajabatan Golongan 1 dan 2
71 skala gabungan, gaji pokok ditentukan sama bagi Pegawai
Negeri Sipil yang berpangkat sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memikul
tanggung jawab yang lebih berat, prestasi kerja yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan
pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus menerus.
2. Penetapan Gaji Pokok
a. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam suatu
pangkat, diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu, yang segaris
dengan pengalaman kerja atau masa kerja golongan yang dimiliki.
b. Kepada Calon Pegawai Negeri Sipil diberikan 80
delapan puluh
persen dari
gaji pokok
yang diperuntukkan untuk Pegawai Negeri Sipil, yang segaris
dengan pengalaman kerja yang diakui sebagai masa kerja golongan.
c. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam
pangkat setingkat lebih tinggi, diberikan gaji pokok baru berdasarkan pada pangkat yang baru yang segaris dengan
gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.
d. Pemberian gaji pokok, setinggi-tingginya berdasarkan gaji
72
Manajemen Kepegawaian Negara
pokok maksimum
dalam golongan
ruang yang
bersangkutan, dikurangi 2 dua kali kenaikkan gaji berkala yang terakhir dalam golongan ruang tersebut.
e. Masa kerja yang dapat diperhitungan untuk menetapkan
gaji pokok adalah: 1
Masa kerja selama menjadi Pegawai Negeri Sipil kecuali selama cuti di luar tanggungan negara;
2 Masa selama menjabat sebagai Pejabat Negara;
3 Selama menjalankan tugas pemerintahan;
4 Selama menjalankan kewajiban untuk membela
negara; 5
Selama menjadi pegawaikaryawan perusahaan miliki pemerintah;
6 Masa kerja sebagai pegawaikaryawan perusahaan
yang berbadan hukum di luar lingkungan badan-badan pemerintahan yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1
satu tahun dan tidak terputus-putus, diperhitungkan 12 setengah sebagai masa kerja untuk penetapan gaji
pokok dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 10 sepuluh tahun;
7 Kepada Pegawai Negeri Sipil diberikan kenaikkan gaji
berkala apabila telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikkan gaji berkala.
8 Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dengan nilai rata-rata
sekurang-kurangnya bernilai cukup.
Modul Diklat Prajabatan Golongan 1 dan 2
73 9
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang memiliki prestasi kerja amat baik sehingga dapat dijadikan teladan
terhadap Pegawai Negeri Sipil lainnya, dapat diberikan kenaikkan gaji istimewa sebagai penghargaan atas
prestasi kerjanya.
3. Tunjangan
Di samping gaji pokok, kepada Pegawai Negeri Sipil juga diberikan tunjangan yaitu:
a.
Tunjangan keluarga;
b.
Kepada keluarga Pegawai Negeri Sipil diberikan tunjangan isterisuami dan anak;
c.
Tunjangan jabatan;
d.
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang menduduki suatu jabatan strukturalfungsional diberikan tunjangan
jabatan strukturalfungsional;
e.
Tunjangan pangan;
f.
Kepada Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya diberikan tunjangan beras 10 sepuiuh kilogram setiap
jiwa, yang dapat dibayarkan dalam bentuk uang;
g.
Tunjangan lain yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Keputusan Presiden, misalnya
tunjangan khusus dan tunjangan kemahalan.
74
Manajemen Kepegawaian Negara
4. Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil
. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kegairahan
bekerja bagi Pegawai Negeri Sipil diselenggarakan usaha kesejahteraan yang meliputi program pensiun dan
tabungan hari tua, asuransi kesehatan, tabungan pemilikan perumahan dan asuransi pendidikan bagi putraputri
Pegawai Negeri Sipil. Di dalam rangka penyelenggaraan usaha kesejahteraan
tersebut, Pegawai Negeri Sipil diwajibkan membayar iuran setiap bulan dari penghasilannya untuk program
pensiun dan
penyelenggaraan asuransi
kesehatan menanggung subsidi dan iuran yang besarnya ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah. Di dalam melaksanakan tugas kewajibannya Pegawai
Negeri Sipil tidak lepas dari kemungkinan mendapatkan resiko kecelakaan, sakit, cacat atau tewas. Dengan adanya
jaminan pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi, diharapkan Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
tugasnya dengan penuh semangat. a.
Perawatan Terhadap Pegawai Negeri Sipil yang mengalami
kecelakaan karena dinas atau menderita sakit karena dinas, memperoleh pengobatan, perawatan dan atau
rehabilitasi, yang ditetapkan oleh Pejabat yang
Modul Diklat Prajabatan Golongan 1 dan 2
75 berwenang,
berdasarkan pertimbangan
Dokter Pemerintah setempat kecuali untuk mengobatan atau
perawatan di luar negeri. Pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi di luar negeri ditetapkan dengan surat
keputusan Menteri Kesehatan. b.
Tunjangan Cacat. Terhadap Pegawai Negeri Sipil yang oleh Tim Penguji
Kesehatan dinyatakan tidak dapat lagi bekerja dalam semua jabatan negeri, yang disebabkan cacat karena
dinas diberikan tunjangan cacat diatas pensiun yang berhak diterimanya. Tunjangan cacat diberikan dengan
keputusan pejabat yang berwenang setelah mendapat persetujuan atau pertimbangan teknis dari Kepala
Badan Kepegawaian Negara. c.
Uang Duka dan Biaya Pemakaman. Terhadap Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia
atau tewas keluarganya berhak memperoleh bantuan atau uang duka tewas. Biaya pemakaman bagi Pegawai
Negeri Sipil yang tewas ditanggung oleh negara. Uang duka tewas dan biaya pemakaman diberikan dengan
keputusan pejabat
yang berwenang
setelah mendapatkan persetujuan atau pertimbangan teknis
dari Kepala Badan Kepegawaian Negara. Ketentuan tentang perawatan, tunjangan cacat dan uang
duka Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan
76
Manajemen Kepegawaian Negara
Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981, dan ketentuan pelaksanaannya diatur dalam Surat Edaran Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 09SE 1981 Tahun 1981.
H. Penghargaan Pegawai Negeri Sipil