Protein Gene Product PGP9.5 Imunohistokimia

mediator inflamasi yang dilepaskan endometrium dapat mengaktivasi atau melakukan sensitisasi terhadap serabut saraf sensoris C, yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri. 5,7,8 Mekanisme ini belum sepenuhnya jelas, tidak diketahui stimulus ataupun kondisi apa yang menyebabkan tumbuhnya serabut saraf pada endometrium eutopik wanita penderita endometriosis. 44

2.5. Protein Gene Product PGP9.5

Protein Gene Product 9,5 PGP 9,5 adalah protein terlarut 27 kDa yang terkait dengan ubiquitin COOH-terminal hydrolase UCH yang memainkan peran modulasi dalam proteolisis intraseluler. 47 PGP 9,5 adalah penanda panneuronal yang spesifik untuk serabut saraf bermyelin dan tidak bermyelin. 48,49 Fungsi dari PGP9.5 pada awalnya tidak diketahui tetapi terbukti mempunyai kesamaan dengan UCH-L1 yang merupakan suatu enzim pada jaringan timus sapi. Gen PGP9.5 berlokasi pada kromosom 4p14. PGP9.5 memotong ubiquitin dari protein lainnya dan melindunginya dari proses degradasi oleh enzim protease. 9 Studi imunohistokimia menunjukkan lokalisasi di semua neuron sentral dan perifer serta dalam sel sistem neuroendokrin. Ekspresi protein juga telah digambarkan dalam jumlah kecil pada yang bukan jaringan saraf, termasuk sel ovarium, testis, membran sinovial dan ginjal. 48 Protein ini awalnya diisolasi dari otak, merupakan bagian dari sistem ubiquitin proteasom, jalur proteolitik non lisosom yang terlibat dalam regulasi pertumbuhan sel, modulasi beberapa reseptor membran dan perubahan bagian sitokskletal. 49 PGP 9,5 awalnya dianggap terbatas pada sel neuron dan sel neuroendokrin. Namun, studi-sudi terakhir mendeteksi PGP 9,5 pada sel sistem genital pria, sistem genital wanita, kulit dan sel epitel ginjal. 48,49

2.6. Imunohistokimia

Imunohistokimia adalah sebuah metoda pemeriksaan dengan menggunakan prinsip antibodi dengan spesifikasi yang tinggi untuk menunjukkan lokasi dan keberadaan sebuah protein di dalam jaringan. 50 Prinsip IHC meliputi langkah: 51 1. Fixing and embedding jaringan 2. Cutting and mounting jaringan 3. Deparafinizing and rehydrating jaringan yang telah dilakukan diseksi 4. Antigen retrieval 5. Pewarnaan Immunohistokimia 6. Counterstaining 7. Dehidrasi dan stabilisasi dengan medium mounting 8. Pengamatan pewarnaan dibawah mikroskop. Pewarnaan imunohistokimia menggunakan antigen tertentu.pemeriksaan imunohistokimi memiliki keunggulan dalam hal pembiayaan yang lebih murah, dapat dilakukan dari jaringan tersimpan dan paraffin blok. Sehingga pemeriksaan dapat dilakukan ulang untuk meyakinkan dan mendukung terhadap penyakit yang meragukan pada pemeriksaan histopatologi. Kelemahan pemeriksaan imunohistokimia ini adalah pemeriksaan dilakukan dengan observasi yang berpeluang untuk subjektif, walaupun saat ini pemeriksaan sudah mulai menggunakan komputerisasi. 51 Hasil pemeriksaan imunohistokimia tersebut diinterpretasikan berdasarkan gabungan antara kualitas intensitas ikatan antigen dengan antibodi yang terbentuk di sitoplasma atau inti sel dengan persentase sel yang terwarnai dalam lapang pandang . 50,51 Skor total Interpretasi Negatif 1-3 1+ 4-6 2+ 7-9 3+ Tabel 2.6.1. Skor total imunohistokimia 48

2.7. Kerangka Teori