Hasil Belajar Pendidikan Jasmani

a. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Ketiga kemampuan pertama, yaitu pengetahuan, pemahaman dan aplikasi, digolongkan sebagai tingkat kognitif rendah, selanjutnya ketiga ketiga kemampuan lainnya yaitu, analisis, sintesis dan evaluasi disebut sebagai tingkat kognitif tinggi. b. Ranah afektif meliputi: penerimaan, perhatian, penanggapan, penyesuaian, penghargaan dan penyatuan. c. Ranah psikomotor meliputi: peniruan, penggunaan, ketelitian, koordinasi, dan naturalisasi. Gagne dan Briggs 1978 dalam Lutan 1988 mengatakan bahwa hasil belajar adalah gambaran kemampuan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar yang dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap. Pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak. Dengan pengalaman tersebut akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohani anak. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Artinya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus mempertimbangkan keseluruhan kepribadian anak, sehingga pengukuran proses dan produk memiliki kedudukan yang sama penting. Aktivitas jasmani diartikan sebagai kegiatan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup kognitif, afektif dan sosial, sehingga melalui kegiatan pendidikan jasmani diharapkan anak didik dapat tumbuh dan berkembang sehat dan segar jasmaninya, serta perkembangan pribadinya secara harmonis. Berdasarkan aspek yang ada dalam Pendidikan Jasmani itu sendiri maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar Pendidikan Jasmani adalah adanya peningkatan keterampilan yang menyangkut kognitif, afektif dan terutama psikomotor setelah anak melakukan aktivitas jasmani, sehingga pada tercapailah kebugaran jasmani yang menunjang pelaksanaan aktivitasnya.

F. Metode Ceramah

Yang dimaksud metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara belajar mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada pelajar pengajar aktif, pelajar pasif. Menurut Roestiyah 2008: 80 metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran kepada siswa secara lisan. Setiap metode pengajaran terdapat kelebihan dan kekurangannya termasuk metode ceramah. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah tersebut adalah sebagai berikut: a. Kelebihan metode ceramah : 1. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah. 2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa. 3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin. 4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah. b. Kekurangan metode ceramah : 1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja. 2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan. 3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan. 4. yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

G. Metode Diskusi

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HIDUP SEHAT MELALUI PENUGASAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 CIMANUK WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN

0 38 36

MELALUI ALAT BOLA VOLI YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI UNTUK KELAS V SDN 2 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

2 70 46

MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN PUNGKUT KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

0 6 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 54

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 29 81

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD SISWA KELAS IV SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 75

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester 1 SDN 1 Bicak Todanan-Blora Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester 1 SDN 1 Bicak Todanan-Blora Tahun 2015/2016.

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJA

0 0 13