4. Siklus Hidup dan Perkembangbiakan

23 Nematoda dapat bertahan dengan lingkungannya meskipun dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Pada saat yang tidak memungkinkan ini nematoda mengalami diapause fase istirahat yang bisa bertahan sampai kurang lebih 30 tahun. Meloidogyne spp. tubuhnya tidak berwarna, larvanya berbentuk silindris, jantan dewasa berbentuk seperti cacing dengan tubuh ramping, sedangkan nematoda betina dewasa berbentuk seperti buah alpukat Jurgen, 1977. Menurut Dropkin 1980 dinding tubuh Meloidogyne spp. terdiri dari tiga lapis , yaitu lapisan kutikula, hipodermis, dan lapisan otot .Chitwood, 1966 dalam Sasser 1960 mengemukakan bahwa lapisan kutikula disusun oleh lima substansi yaitu albumin, glukoprotein, fibroid, collagen, dan keratin .

2.2.3 Sebaran dan Tanaman Inang

Genus Meloidogyne memiliki sebaran di seluruh dunia, dan sebagian besar merupakan hama tumbuhan karena menyebabkan gejala pembesaran pada akar puru akar. Meloidogyne dilaporkan sebagai hama pada 3000 jenis tanaman inang. Beberapa jenis tanaman inang yang diserang oleh Meloidogyne yaitu kacang-kacangan, cabai, tomat, kedelai, nilam dan ubi jalar Nemaplex, 1999 2. 2. 4. Siklus Hidup dan Perkembangbiakan Meloidogyne spp. dalam siklus hidupnya melalui telur, larva stadia I, larva stadia II, larva stadia III, larva stadia IV, dan dewasa Agrios, 1970.Larva mengalami ganti kulit pertama di dalam telur, sedang ganti kulit kedua, tiga dan empat terjadi di dalam jaringan tanaman.Lamanya siklus hidup dari mulai masuknya nematoda stadia II ke dalam jaringan tanaman hingga dewasa 24 berlangsung tiga minggu sampai satu bulan tergantung keadaan suhu, kelembaban, cahaya, dan macam inangnya Ritter, 1979 dalam Lamberti, 1979. Telur nematoda umumnya dilapisi tiga membran yaitu, penutup protein, membran kitin, dan membran vitelin Dropkin, 1980.Telur diletakan di dalam matrik gelatin secara berkelompok berupa paket telur Dropkin, 1980. Tiap paket telur biasanya mengandung 500 sampai 1000 butir telur Tyler, 1938 dalam Lamberti, 1979. Menurut Walker, 1975 telur Meloidogyne spp. panjangnya 67 – 128 mikron dan diameternya 30 -52 mikron, dengan bentuk elips yang kadang- kadang cekung pada salah satu tepinya.Tyler 1938 dalam Christie, 1959 mencatat jumlah telur tertinggi yang dihasilkan nematoda betina sebanyak 2882 butir, diperkirakan bahwa di bawah kondisioptimum 25 - 30°C jumlah telur yang diletakan per hari bervariasi sekitar 27 - 120 butir . Godfrey dan Oliviera 1932, dalamChristie , 1959 mengemukakan bahwa betina dewasa mulai meletakkan telur sekitar 19 hari dan berhenti meletakkan telur 35 hari setelah nematoda memasuki akar sebagai larva stadia II. Larva stadia I terbentuk pada akhir proses embriogenesis dan tetap tinggal di dalam telur sampai larva stadia II Christie, 1959. Selanjutnya dikemukakan bahwa larvayang baru menetas sebagai larva stadia II terdapat bebas di dalam tanah dan akan melakukan penetrasi pada seluruh bagian akar tanaman terutama ujung akar yang kontak dengan tanah lembab. Meloidogyne spp. termasuk parasit menetap, sekali mendapatkan tempat di jaringan tanaman maka tidak akan berpindah-pindah lagisedentary. Larva nematoda yang akan menjadi jantan dewasa berganti kulit tiga kali berturut-turut dalam suatu proses yang cepat, dan mengalami metamorfosis, kemudian keluar dari jaringan tanaman sebagai cacing ramping yang bentuknya khas seperti buah persik. Nematodajantan tersebut hidup bebas di dalam tanah dan sering terdapat dalam jumlah yang cukup banyak, sering pula didapatkan mengelilingi kelompok telur pada ujung posterior nematoda betina, diduga hal 25 ini untuk keperluan kopulasi.Sifat yang khas dari nematoda ini adalah pada betina dewasa yang mengalami perubahan bentuk yang nyata selama hidupnya menjadi bentuk seperti buah persik.