51
Tanaman dipelihara hingga berumur 1 bulan, kemudian diberi nematoda larva stadia II larva infektif. Masing-masing pot diinfestasikan dengan 500 ekor larva dan sehari
setelah infestasi nematoda puru akar diberi perlakuan dengan ekstrak Lantana camara, Chromolaena odorata
,., Piper betle L. dan Nicotiana tabacum sesuai dengan perlakuan dan tiap perlakuan ekstrak tanaman masing-masing terdapat 4 ulangan serta ada
tanaman sebagai kontrol yaitu tanaman diberi ekstrak nematoda tetapi tidak diberi ekstrak daun dengan 4 ulangan Penyiraman ekstrak dilakukan seminggu sekali selama 4
minggu, perlakuan pertama dilakukan sehari setelah infestasi nematoda puru akar. Untuk mengetahui kemampuan ekstrak tanaman dalam menekan populasi Meloidogyne
spp. baik dalam tanah maupun pada akar tanaman cabai dilakukan dengan cara destraktif yaitu mencabut tanaman sampai ke akarnya, pencabutan dilakukan setelah tanaman
cabai berumur 3 bulan. Parameter yang diamati :
a. Tinggi tanaman d. Jumlah nematoda dalam 300 g tanah b. Panjang akar. e. Jumlah puru dalam 1 g akar
c. Berat basah akar. f. Populasi nematode dalam 1 g akar d. Berat buah per tanaman
Penghitungan persentase penekanan parameter dihitung dengan rumus :
� −� �
� 100 Dimana : n1 : Jumlah nematoda awal infestasi awal
n2 : Jumlah nematoda setelah mendapatkan perlakuan
4.5 Rancangan Percobaan
Skema perlakuan dan denah percobaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
52
Perlakuan CO 1: Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Chromolaena odorata 50 ccpot Perlakuan CO2: Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Chromolaena odorata 100 ccpot
Perlakuan CO 3: Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Chromolaena odorata 150 ccpot Perlakuan CO4 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Chromolaena odorata 200 ccpot
Perlakuan LC1 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Lantana camara 50 ccpot Perlakuan LC2 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Lantana camara 100 ccpot
Perlakuan LC3 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Lantana camara 150 ccpot Perlakuan LC4: Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Lantana camara 200 ccpot
Perlakuan PB1 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Piper betle 50 ccpot Perlakuan PB2 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Piper betle 100 ccpot
Perlakuan PB3 : Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Piper betle 150 ccpot PerlakuanPB4: Tanaman Cabai + Nematoda + Ekstrak daun Piper betle 200 ccpot
Kokontrol : Tanaman lombok + nematoda tanpa diberi ekstrak daun.
53
Tabel 4.1. Denah Percobaan CO 11
LC11 PB33
LC14 PB11
KO1 CO14
PB22 LC13
PB23 KO2
CO41 LC23
PB32 LC24
CO24 CO32
KO3 LC32
PB44 PB31
PB12 PB41
LC33 CO 1 3
CO34 LC22
CO42 PB14
KO4 PB21
CO22 LC31
CO44 LC34
PB13 PB43
LC21 CO31
LC42 CO11
CO23 LC43
LC12 PB34
LC44 CO21
PB24 CO 1 2
PB42 LC41
CO33
54
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil rata-rata pada beberapa parameter menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara kontrol dengan perlakuan ekstrak tanaman uji. Antar masing-masing perlakuan
konsentrasi ekstrak dau yang diuji ada yang berbeda dan ada yang tidak berbeda nyata namun terhadap kontrol terjadi perbedaan nyata, hal ini terjadi karena tanaman kontrol sama sekali tidak
diberikan perlakuan sehingga memberikan kondisi nematoda untuk melakukan penetrasi kedalam akar tanpa ada hambatan. Hasil ini didukung oleh Suganda 1996 yang menyatakan
bahwa pemberian bahan organik ke dalam tanah selain akan menyebabkan terganggunya pergerakan nematoda ke arah akar tanaman juga terjadinya perubahan sitokimia yang tidak
mendukung bagi perkembangan nematoda.
5.1 Pengaruh Perlakuan Ekstrak Tanaman terhadap Tinggi Tanaman Cabai