56
Pertumbuhan tanaman yang tinggi dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor internal. Meloidogyne spp. sebagai faktor penghambat eksternal dapat menghambat pertumbuhan
tanaman. Serangan Meloidogyne spp. mengakibatkan rusaknya struktur perakaran dan terganggunya penyerapan unsur hara yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat
sehingga tanaman menjadi kerdil dan kekurangan mineral Wallace, 1971 dalam Wisnuwardhana, 1978. Hal tersebut ditunjukkan pada tanaman kontrol yang lebih kerdil
dibandingkan dengan tanaman yang diberi perlakuan ekstrak tumbuhan. Perbedaan tinggi tanaman perlakuan dengan tanaman kontrol menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak tanaman sebagai nematisida nabati memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Hasil pengujian terhadap tinggi tanaman ini membuktikan
bahwa ekstrak tanaman dapat menekan serangan nematoda sehingga tanaman yang diberi perlakuan mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Menurut Setiawati
et al 2008 senyawa bioaktif yang terkandung di dalam ekstrak tumbuhan yang digunakan
sebagai pestisida berpengaruh terhadap sistem saraf otot, keseimbangan hormon, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti makan dan sistem pernafasan OPT, namun tidak berpengaruh
negatif terhadap proses fotosintesis, pertumbuhan, ataupun aspek fisiologis tanaman lainnya
5.2 Pengaruh Perlakuan Ekstrak Tanaman Terhadap Panjang Akar Tanaman Cabai
Hasil pengukuran panjang akar tanaman cabai yang diberi masing-masing perlakuan konsentrasi ekstrak tanaman uji dengan kontrol menunjukkan bahwa akar tanaman kontrol lebih
pendek dibandingkan dengan tanaman perlakuan. Namun hasil uji statistik menunjukkan bahwa
57
pengaruh nyata hanya ditunjukkan oleh perlakuan ekstrak Piper betle L., sedangkan pada perlakuan ekstrak lainnya tidak terdapat pengaruh yang berbeda nyata dengan kontrol Tabel 5.2
Tabel 5.2 Pengaruh Perlakuan Ekstrak Tanaman terhadap Panjang Akar Tanaman
Lombok
Data Panjang Akar
Perl.\Ulg. I
II III
IV Jumlah
CO 1
18.000 15.000
20.000 17.000
70.000 CO
2 19.000
25.000 20.000
18.000 82.000
CO 3
20.000 24.000
23.000 27.000
94.000 CO
4 20.000
27.000 25.000
25.000 97.000
Lc 1
18.000 19.000
20.000 18.000
75.000 Lc
2 20.000
26.000 27.000
20.000 93.000
Lc 3
24.000 27.000
20.000 18.000
89.000 Lc
4 24.000
30.000 21.000
19.000 94.000
Pb 1
30.000 28.000
19.000 15.000
92.000 Pb
2 30.000
28.000 20.000
27.000 105.000
Pb 3
36.000 31.000
36.000 41.000
144.000 Pb
4 39.000
36.000 41.000
48.000 164.000
K 15.000
21.000 18.000
16.000 70.000
Jumlah 298.000
316.000 292.000
293.000 1269.000
Tabel dua arah
1 2
3 4
Jumlah CO
70.000 82.000
94.000 97.000
343.000 Lc
75.000 93.000
89.000 94.000
351.000 Pb
92.000 105.000
144.000 164.000
505.000 Jumlah
237.000 280.000
327.000 355.000
1199.000
58
Nilai Rata-2
1 2
3 4 Rata-rata
Notasi CO
17.5 a 20.5 ab
23.5 b 24.25 c
21.44 B
A A
A A
Lc 18.75 a
23.25 b 22.25 b
23.5 b 21.94
B AB
AB B
A Pb
23 a 26.25 a
36 b 41 c
31.56 C
B B
C B
K 15.00
21.00 18.00
16.00 17.50
A Rata2
19.75 23.33
27.25 29.58
23.11 Notasi
a b
c c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama dalah tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak Lantana camara, Chromolaena odorata memberikan pengaruh nyata sedangkan pengaruh daun sirih berpengaruh sangat nyata.
Pemberian ekstrak terasebut memberikan pengaruh penghambatan proses penetrasi nematoda ke dalam ujung akar, sehingga tidak semua nematoda dapat mempenetrasi ujung akar untuk
menghambat pertumbuhan akar. Hal ini kemungkinan akibat pemberian ekstrak dengan dosis 200cc per tanaman tiap minggu merupakan hal yang bisa dikatakan bahwa telah terjadi kematian
nematoda akibat adanya kontak oleh bahan nabati yang biberikan ke dalam tanah sekitar perakaran, sehingga hal tersebut dapat menekan serangan nematoda, khususnya dalam proses
penetrasi nematoda ke dalam akar. Pengaruh perlakuan Piper betle L. pada konsentrasi 200 ccpot terhadap panjang akar
tanaman berbeda nyata dengan panjang akar tanaman kontrol. Perlakuan ekstrak daun sirih didapatkan panjang akar yaitu 31,56 cm dan diikuti oleh perlakuan daun kirinyuh dan daun
tembelekan berturut – turut 21,44 cm dan 21,94 cm seperti yang disajikan pada Tabel 5.2.
59
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak sirih mempunyai pengaruh yang paling efektif dalam menekan serangan nematoda dibandingkan ekstrak tumbuhan uji lainnya. Setiawati et al. 2008
menyatakan kandungan minyak atsiri yang dikandung oleh tanaman Piper betle L. mempunyai aktivitas pestisida yang tinggi. Efektivitas minyak atsiri sebagai pestisida juga dilaporkan oleh
Kim et al. 2003, dalam Hertika,2011 bahwa adanya aktivitas pestisida pada ekstrak minyak atsiri akar C. siboldii hingga mencapai kematian 100 pada S. oryzae setelah 2 jam perlakuan.
5.3 Pengaruh Perlakuan Ekstrak Tanaman Terhadap Berat Basah Akar Tanaman
Lombok
Hasil uji statistik terhadap berat basah akar tanaman kontrol dan tanaman yang diberi masing-masing perlakuan konsentrasi ekstrak daun tanaman uji menunjukkan adanya pengaruh
nyata.Pengaruh paling nyata ditunjukkan oleh perlakuan ekstrak tanaman Piper betle L.dengan rata-rata berat akar 30,75 g, diikuti oleh perlakuan ekstrak L. camara 23,00 g dan C.odorata
22,25 g. Tabel 5.3.
Berat akar terkecil dijumpai pada perlakuan ekstrak daun L. camara dan berbeda nyata dengan perlakuan dengan ekstrak daun sirih 25,438 g dan perlakuan perlakuan ekstrak daun C.odorata
20,313 g tetapi antara perlakuan daun L. camara dengan control tidk berbeda nyata hasil ini disajikan pada Tabel 5.3.
Berkurangnya berat akar pada tanaman kontrol diakibatkan karena nematoda menghisap nutrisi yang terkandung dalam sel-sel jaringan akar sehingga berat akar berkurang
Christie, 1959. Selain itu, masuknya nematoda ke dalam akar mengakibatkan penyaluran unsur hara dari dalam tanah maupun produk hasil fotosintesis dari bagian atas tanaman tidak dapat
berjalan lancar, sehingga penyerapan nutrisi oleh akar tidak berlangsung dengan baik dan akhirnya berdampak pada pertumbuhan akar.
60
Tabel 5.3. Pengaruh Perlakuan Ekstrak Tanaman Terhadap Berat Basah Akar Tanaman Lombok
Data Berat Basah Akar
Perl.\Ulg. I
II III
IV Jumlah
CO 1
16 18
20 19
73.000 CO
2
18 19
23 20
80.000 CO
3 18
20 21
24 83.000
CO 4
20 24
19 26
89.000 Lc
1
18 20
14 15
67.000 Lc
2
18 21
14 16
69.000 Lc
3
19 20
B 21
60.000 Lc
4
20 26
24 22
92.000 Pb
1
20 22
23 18
83.000 Pb
2
25 28
20 21
94.000 Pb
3
30 29
28 20
107.000 Pb
4
35 34
29 25
123.000 K
21 20
19 26
86.000 Jumlah
257.000 281.000
235.000 247.000
1106.000
Tabel dua arah 1
2 3
4 Jumlah
CO 73.000
80.000 83.000
89.000 325.000
Lc 67.000
69.000 60.000
92.000 288.000
Pb 83.000
94.000 107.000
123.000 407.000
Jumlah 223.000
243.000 250.000
304.000 1020.000