41
2.7. Kerugian Ekonomi Akibat Serangan Namatoda Puru Akar Meloidogyn spp.
Meloidogyne spp. da pat menimbulkan gejala kerusakan pada akar maupun bagian tanaman
di atas tanah , Pada akar timbul gejala puru gall serta bercak-bercak nekrotis, percabangan akar pendek dan adanya perubahan akar-akar serabut. Terserangnya sistim perakaran akan
menyebabkan menurunnya kemampuan akar dalam pengambilan air dan nutrisi dari tanah Agrios, 1969 , gejala ini biasanya diikuti oleh pertumbuhan yang abnormal pada bagian
tanaman di atas tanah. Mehrotra 1980 menyatakan bahwa akan terjadi pertumbuhan abnormal tanaman bagian atas seperti gejala kerdil, defisiensi unsur hara dan daun menguning. Disamping
itu jumlah bunga dan buah bekurang atau berukuran lebih kecil dengan kualitas yang rendah Sastrahidayat, 1986. Sasser 1979 menyatakan bahwa kehilangan produksi yang disebabkan
oleh nematode purur akar Meloidony spp. sekitar 11 pada 21 jenis tanaman sdi Aia Tenggara. Menurut Dadisoeganda 1984 bahwa taksiran kerugian yang disebabkan oleh Meloidogyne spp.
di daerah beriklim sedang rata-rata 29 pada tanaman tomat, 23 pada tanaman terong, 28 pada tanaman kacang-kacangan, 15 pada tanaman cabai , 26 pada tanaman cabai, 26
pad tanaman kubis dan 21 pada tanaman kentang. Menurut Wiescher 1977 , Meloidogyne spp. jenis nematode yang lebih penting
dibandingkan dengan jenis nematode parasit tanaman yang lainnya. Ini disebabkan karana Meloidogyne
spp. mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menimbulkan penyakit serta mempunyai sebaran inang yang luas. Selain itu nemtoda ini mempunyai kemampuan bersekutu
dengan parasit tanaman lainnya sehingga tanaman yang diserangnya menjadi lebih rentan
42
2.8 Interaksi Tanaman Inang terhadap Meloidogyne spp.
Interaksi nematode dengan tanaman menimbulkan gejala yang khas pada bagian akar di bawah permukaan tanah. Tanaman yang terserang biasanya menunjukkan gejala yang tidak
sehat seperti kerdil dan cendrung mudah layu pada hari-hari yangpanas. Sedangkan akarnya mengalami pembengkakan dengan berbagai macam bentuk
Taylor dan Sasser 1978 menyatakan bahwa nematode betina dapat mengeluarkan sekresi berupa enzim- enzim tertentu seperti sellulose, protease dan amylase. Sekresi tersebut akan
menyebabkan terjadinya gejala hipertropi pembesaran ukuran sel dan hiperplasi kenaikan tingkat pembelahan sel pada jaringan pembuluh akar. Disebutkannya pula bahwa terbentuknya
sel-sel raksasa disebabkan akibat terjadinya pembesara ukuran sel, yang diduga terjadi akibat pelarutan dinding sel dan kemudian terjadi perubahan kandungan komposisi sel yang akhirnya
terjadi pembesaran nucleus. Pada saat yang sama terjadi prose pelipatgandaan jumlah sel yang akan mengelilingi bagian snterior larva. Sastrahidayat 1986 menyatakan lebih lanjut bahwa
dengan terserangnya bagian sistim perakaran menyebabkan respirasi meningkat, absorbs oksigen lebih cepat atau seimbang dengan tanaman yang sehat, serta jaringan xilim menjadi kecil
sehingga pengambilan air dan nutrisi dari dalam tanah terhambat. Akibatnya terjadi kekurangan unsure hara maupun air sehingga tanaman menunjukkan gejala pertumbuhan yang terhambat dan
mengecil, daun menguning, kumpulann bunga dan buah menjadi berkurang atau terjadi pengecilan dan kualitasnya menjadi rendah.
43
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian