g. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Film, Video, dan Fotografi
Pembajakan film mengurangi potensi pasar. Pembajakan membuat masyakat lebih senang menonton film di rumah melalui DVD bajakan, terutama
di kotadaerah yang bioskopnya lambat dalam memutar sebuat film biasanya akibat kelangkaan copy film yang diadakan importer atau produser film.
Akibatnya sebagian potensi pasar dan potensi penghasilan baik produserimporter maupun pemerintah yang ada hilang, usaha produksi film dan bioskop menjadi
kurang feasible.
119
h. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Permainan Interaktif
Advergame merupakan salah satu bentuk permainan interaktif yang mendasarkan diri pada penjualan iklan sebagai pemasukan sehingga tidak terlalu
peduli dengan hak atas kekayaan intelektual, terutama hak cipta. Model ini menjadi salah satu bentuk untuk menyikapi adanya pembajakan. Masih banyak
permainan-permainan yang rentan terhadap pembajakan. Label Indonesia yang lekat dengan piracy memang menjadi salah satu kendala tumbuh kembangnya
industri permainan interaktif di Indonesia. Pengembang-pengembang besar di pasar dunia enggan mendistribusikan produknya di Indonesia. Sony misalnya,
mereka enggan meddistribusikan produknya di Indonesia karena permasalahan pembajakan. Padahal, potensi pangsa pasarnya cukup besar. Jika pemain besar
119
Ibid., hlm. 220.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
saja enggan berbisnis di Indonesia, dapat dibayangkan bagaimana para pengembang kecil ini bisa bertumbuh kembang di tengah-tengah persoalan
pembajakan yang tidak kunjung tuntas di Indonesia.
120
i. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Musik
Saat ini konser-konser bukan lagi ajang untuk mempromosikan album. Konser sudah berevolusi menjadi sumber pendapatan utama bagi para pemusik.
Karena berbagai penyebab, termasuk pembajakan, tidak mudah untuk mencapai penjualan album rekaman yang cukup baik. Akibatnya, konser merupakan
alternatif yang cukup menarik sebagai sumber pendapatan. Evolusi industri musik dunia dimulai, dan telah sampai di Indonesia. Berbagai portal situs web sampai
telepon genggam menangkap peluang tersebut dan memberikan warna baru dalam blantika musik dunia dan Indonesia. Namun demikian, dampak negatif selalu
datang bersamaan dengan dampak-dampak positif. Memang pembajakan telah hadir sebelum format musik digital muncul, yaitu pada pembajakan kaset dan
video kaset. Namum format digital membuat pembajakan semakin meraja di Indonesia. Format musik digital memungkinkan para pembajak beroperasi dengan
lebih baik, lebih murah, bahkan lebih kreatif.
121
Selain itu, aktivitas kreasi pembajak juga semakin baik. Piranti lunak musik memampukan para pembajak membuat album-album kompilasi sendiri.
Bahkan piranti lunak memampukan pembajak melakukan perbaikan-perbaikan
120
Ibid., hlm. 268.
121
Ibid., hlm. 286.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kualitas suara.
122
Banyak pendapat yang bahkan menyatakan bahwa tanpa perubahan signifikan dalam hal perlindungan hak cipta, maka berbagai langkah
dan strategi pengembangan untuk industri musik akan sia-sia atau minimal dampaknya.
123
Pembajakan merupakan ancaman terbesar dalam industri musik. Menurut data ASIRI 2007, penjualan musik ilegalbajakan mencapai 95,7
sementara musik legal hanya tinggal 4,3. Hal ini menunjukkang gagalnya penegakan terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Pembajakan ini dapat berakibat fatal bagi industri musik Indonesia, karena akan menurunkan semangat para pelaku di industri musik Indonesia untuk berkarya.
Selain itu, hal ini juga berdampak bagi industri label rekaman yang akhirnya banyak merubah haluan bisnis dengan mengambilalih manajemen artis untuk
menggantikan pemasukan yang hilang akibat penjualan rekaman yang menurun drastis karena maraknya produk bajakan.
124
j. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Seni Pertunjukan