BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Nilai Matematika
Nilai matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang telah diberi nilai atau bobot. Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan atau cara yang ditujukan
untuk mengetahui tercapainya atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan Tiur Asi, 2002. Hal:1. Ada beberapa jenis
penilaian yang dilakukan oleh Guru untuk melihat hasil belajar siswa diantaranya adalah Penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif,
dan penilaian penempatan.
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu
sendiri. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah
untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Nana Sudjana,1989.hal:5.
2.2 Sikap
Menurut D.G Myers, sikap adalah suatu reaksi evaluatif suka atau tidak suka terhadap sesuatu atau seseorang, yang ditujukan dengan keyakinan, perasaan ataupun tingkah
laku seseorang. Ada tiga komponen sikap yaitu Kognisi, afeksi dan konasi. Konisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus yang
dihadapinya, Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut. Oleh sebab itu, sikap selalu bermakna bila dihadapkan pada objek tertentu, misalnya
sikap seseorang terhadap mata pelajaran Nana Sudjana, 1989.
Dalam Sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek. Tidak ada sikap yang tanpa objek. Objek sikap dapat berupa benda, orang, kelompok orang, nilai-nilai
sosial, pandangan hidup dan lain sebagainya. Sikap bukan bakat atau bawaan sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman.
Sikap dapat diukur yaitu dengan skala sikap. Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau
ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan dibagi atas dua kategori yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skala sikap
yang digunakan adalah skala Likert.
2.3 Kemampuan Numerik
Kemampuan numerik yaitu kemampuan khusus dalam menghitung. Kemampuan numerik merupakan kemampuan memahami hubungan angka dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan konsep-konsep bilangan. Tes kemampuan numerik berfungsi untuk menilai kemampuan siswa untuk menggunakan angka-angka dengan
cara yang logis dan rasional Dwi Sunar Prasetyono,2010. Tes kemampuan numerik ini dirancang untuk mengukur kekuatan logika dan kemampuan menangani masalah
secara terstruktur dan analitis.
2.4 Variabel Dummy
Variabel Dummy disebut juga variabel indikator, biner, kategorik, kualitatif, boneka atau variabel dikotomi. Dalam analisis regresi seringkali dijumpai variabel dalam
persamaan yang sifatnya kualitatif. Untuk itu harus diubah kebentuk lain yaitu dengan mengkuantifikasi bentuk angka dari data kualitatif tidak berbentuk angka dengan
Universitas Sumatera Utara
memberikan nilai 0 dan 1 untuk setiap kategori. Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan Numerik tetapi sebagai identifikasi kelas atau kategorinya.
Adanya variabel dummy pada model regresi maka model regresi dapat digunakan sebagai fungsi yang lain yaitu untuk membandingkan dua regresi.
2.5 Uji Validitas