kebanyakan belajar ilmu-ilmu sosial ekonomi, sejarah, sosiologi, dll sedangkan untuk jurusan IPA belajar ilmu-ilmu eksak Kimia, biologi, fisika akan
memberikan dampak terhadap kemampuan bermatematik.
Di jurusan IPS proses berhitung pada setiap pelajaran tidak lebih banyak dibanding jurusan IPA yang dasarnya harus mampu berhitung, yang artinya jurusan
IPA lebih sering dihadapkan ke dalam masalah yang lebih rumit dalam hal berhitung daripada jurusan IPS. Peneliti menduga bahwa hal tersebut menyebabkan kemampuan
numerik dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika berbeda antara peserta didik di IPS dan IPA.
Dari pembahasan di atas mengenai kemampuan matematika peserta didik , peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Perbandingan Kemampuan Numerik dan Sikap terhadap Nilai Matematika Siswai kelas XI
berdasarkan Jurusan di SMA Negeri 1 Pollung Menggunakan Model Regresi dengan Variabel Dummy.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah perbandingan kemampuan numerik dan sikap terhadap nilai
matematika siswai kelas XI di SMA Neg 1 Pollung menggunakan Model Regresi dengan Variabel Dummy .
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut. 1.
Banyaknya variabel yang diteliti hanya 3 yaitu Nilai matematika , kemampuan numerik dan sikap siswai terhadap Pelajaran matematika.
2. Data yang digunakan unttuk masing-masing variabel adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk nilai matematika diperoleh dari raport semester 1 tahun ajaran 20122013
b. Untuk kemampuan Numerik diperoleh melalui test kemampuan numerik
c. Untuk Sikap diperoleh melalui Kuisioner
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1.
Untuk mengetahui perbandingan Kemampuan numerik dan sikap terhadap nilai matematika SiswaI Jurusan IPA dan IPS kelas XI di SMA Neg 1 Pollung
berdasarkan model regresi berganda. 2.
Untuk mengetahui pengaruh kemampuan numerik, Jurusan dan sikap siswa terhadap nilai matematika SiswaI kelas XI di SMA Neg 1 Pollung secara
simultan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan acuan bagi para pembaca terkhusus bagi guru matematika dalam upaya meningkatkan minat belajar terhadap pelajaran matematika dan upaya
meningkatkan kemampuan numerik peserta didik. 2
Sebagai bahan acuan guru untuk pengambilan keputusan dalam menentukan apakah metode pembelajaran di IPA dan IPS harus sama atau tidak.
3 Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Tinjauan Pustaka
Penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai referensi, guna membantu dalam penyusunan penelitian ini. Beberapa referensi pendukung teori
adalah sebagai berikut :
Analisis Regresi Algifari,1997, hal 65. Dalam model regresi berganda nilai suatu
variabel independen tidak selalu dipengaruhi oleh variabel kuantitatif, akan tetapi dapat pula dipengaruhi oleh variabel kualitatif. Sebagai contoh, suatu model dibangun
untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin dan masa kerja terhadap penghasilan setiap bulan yang diterima karyawan pada suatu perusahaan.
Analisis Regresi RK. Sembiring, 1995, hal 259.
Dalam penelitian seringkali dihadapkan dengan peubah yang sifatnya klasifikasi atau kategori. Misalnya ingin
membandingkan prestasi belajar murid wanita dengan pria, ataupun ingin meneliti bagaimana pengaruh jenis makanan terhadap ayam petelur. Jenis kelamin dan jenis
makanan merupakan peubah yang sifatnya klasifikasi.
Misalnya ingin membandingkan prestasi belajar matematika murid wanita dan pria dengan melihat inteligensi murid. Tentunya prestasi belajar dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti intelegensi murid, pendidikan dan penghasilan orang tua, pendidikan guru dan juga faktor-faktor yang lain. Jenis kelamin juga diduga
berpengaruh karena pada penelitian di banyak negara, pada usia tertentu murid pria lebih tinggi prestasinya dalam matematika dibandingkan murid wanita. Untuk
membandingkanya dilakukan dengan membentuk regresi secara terpisah berikut ini : Regresi untuk murid Pria
Regresi untuk murid Wanita
Kemungkinan –kemungkinan yang akan didapat dari perbandingan kedua model regresi tersebut adalah :
Kasus 1 :
Universitas Sumatera Utara
Kasus 2 : Kasus 3 :
Kasus 4 :
Semua kemungkinan setiap kasus di atas dapat diuji jika mengelompokan semua observasi n dan N bersama-sama dan menaksir regresi berikut.
Dengan variabel tambahan , dengan mengamsusikan
Sehingga, rata- rata nilai matematika untuk masing-masing jenis kelamin
Murid Pria : Murid Wanita :
Keterangan : Untuk murid pria adalah Untuk murid wanita adalah
Introduction to linear regression analysis Douglas, 1981, hal: 237. Variabel yang
digunakan dalam analisis regresi yang sering digunakan adalah variabel yang bersifat kuantitatif. Tetapi kadang –kadang dalam analisis regresi memerlukan variabel yang
bersifat kualitatif. Contoh dari kualitatif adalah status pekerjaan karyawan atau pengangguran, jenis kelamin perempuan atau laki-laki. Pada umumnya, variabel
kualitatif tidak memiliki ukuran yang alami, harus diatur kebentuk yang lain. Ini dilakukan untuk dapat mempergunakan variabel kualitatif, dengan memberikan nilai 0
dan 1 untuk setiap kategori.
1.7 Metodologi Penelitian