Std. Error of the Estimate yaitu ukuran kesalahan prediksi. Pada output ketiga tabel 4.2.5c ANNOVA yaitu menjelaskan pengujian secara bersama-sama uji
F, sedangkan signifikansi mengukur tingkat signifikansi dari uji F, ukurannya jika signifikansi kurang dari 0,05 maka ada pengaruh secara bersama-sama antara
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Dan pada output keempat tabel 4.2.5d Coefficient menjelaskan tentang uji T yaitu uji secara
parsial, sedangkan signifikansi mengukur tingkat signifikansi dari uji T, ukurannya jika signifikansi kurang dari 0,05 maka ada pengaruh secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen.
4.3.5.1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dari tabel 4.2.5c ANNOVA terlihat bahwa kolom sig.significance secara keseluruhan untuk tahun 2010 sd 2011 adalah
0,842 lebih kecil dari 0,05 maka H diterima, kesimpulannya yaitu
Manajemen Laba, Leverage dan Size secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Disclosure.
4.3.5.2 Uji T
Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.2.5d terlihat bahwa pada kolom signifikansi variabel Manajemen Laba, Leverage dan Ukuran Perusahaan Size secara
keseluruhan untuk tahun 2010 sd 2011 adalah 0,625, 0,669 dan 0.445 atau dimana lebih besar dari 0,05 maka H
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Manajemen Laba, Leverage, dan Size tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.
Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Julia dkk 2005 dan dessy Amalia 2005 menyatakan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dengan manajemen laba dan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Akan tetapi temuan dalam
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Lobo dan Zhou 2001 yang menyatakan bahwa kualitas pengungkapan berkorelasi negatif
dengan manajemen laba. Syilvia Veronica dan Yanivi S Bachtiar 2003 juga menyatakan bahwa tingkat pengungkapan laporan keuangan
memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap manajemen laba. Dalam penelitian ini Manajemen Laba, Leverage dan Size tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan karena ada beberapa perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini memiliki nilai yang negatif. Secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen laba dilakukan
oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses
Universitas Sumatera Utara
pelaporan keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukan.
Perusahaan dengan tingkat pengungkapan yang rendah cenderung melakukan manajemen laba yang lebih banyak dan sebaliknya,
perusahaan dengan tingkat pengungkapan yang tinggi cenderung melakukan manajemen laba yang lebih sedikit.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan pada leverage maka akan menurunkan terjadinya aktivitas manajemen
laba. Leverage menunjukkan seberapa besar assets didanai oleh utang. Leverage yang tinggi pada suatu perusahaan menandakan bahwa
perusahaan menggunakan utang untuk melakukan investasi yang memaksimalkan laba sehingga aktivitas manajemen laba cenderung
kurang dilakukan. Peningkatan pada leverage juga dapat disebabkan oleh peningkatan pada utang atau dapat juga disebabkan karena adanya
penurunan assets. Manajemen laba terjadi karena penyusunan statemen keuangan
menggunakan dasar akrual. Dengan menggunakan dasar akrual, transaksi atau peristiwa lain diakui pada saat transaksi atau peristiwa lain tersebut
terjadi bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Sebagai konsekuensi penggunaan dasar akrual ini, dalam statemen
keuangan, laba dalam suatu periode dapat mengandung unsur kas dan akrual non-kas. Unsur akrual dapat terjadi berdasarkan kebijakan
Universitas Sumatera Utara
manajemen discretionary accuals atau non-kebijakan manajemen nondiscretionary accruals. Peningkatan penjualan secara kredit seiring
dengan pertumbuhan perusahaan tanpa perubahan kebijakan dapat merupakan contoh: nondiscretionary accruals, sedangkan perubahan
biaya kerugian piutang yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen dalam penentuan biaya
kerugian piutang dapat dijadikan contoh discretionary accruals, dasar akrual ini mempunyai implikasi bahwa laba akuntansi antara lain
ditentukan oleh besaran akrual baik yang discretionary maupun nondiscretionary. Penentuan discretrionary accruals dengan maksud
untuk menaikkan atau menurunkan laba merupakan tindakan manajemen laba earnings management.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan