Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan Sukarela

tambahan untuk mengungkapkan hal yang tidak dapat diungkapkan oleh sistem biaya histories. Misalnya dengan memberikan informasi mengenai dampak inflasi terhadap laporan keuangan, penilaian wajar aktiva dan sebagainya. c. Kredibilitas informasi dalam konteks akuntansi dalam hal ini dapat berarti bahwa informasi yang diungkapkan dijamin oleh pihak independent yang dapat dihandalkan. Laporan keuangan yang diaudit oleh auditor besar biasanya lebih dapat dihandalkan dibandingkan dengan auditor lain. Hal ini tercermin dari auditor besar dalam menyatakan pendapatnya tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2.1.2.2 Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan Sukarela

Pengungkapan wajib adalah informasi yang harus diungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal suatu negara. Setiap emiten atau perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek wajib menyampaikan laporan tahunan secara berkala dan informasi material lainnya kepada Bapepam dan publik. Laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan dewan direksi, profit perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata Universitas Sumatera Utara kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit. Pengungkapan sukarela yaitu penyampaian informasi yang diberikan secara sukarela oleh perusahaan di luar pengungkapan wajib. Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan informasi yang melebihi persyaratan minimum dari peraturan pasar modal yang berlaku. Perusahaan memiliki keleluasaan dalam melakukan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan sehingga menimbulkan adanya keragaman atau variasi luas pengungkapan sukarela antar perusahaan. Pengungkapan sukarela merupakan salah satu cara meningkatkan kredibilitas pelaporan keuangan dan untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis perusahaan. Dalam konteks pengungkapan sukarela manajemen perusahaan bebas memilih untuk memberikan informasi akuntansi lainnya yang dianggap relevan dalam mendukung pengambilan keputusan oleh pemakai laporan tahunan. Perusahaan memiliki cukup memotivasi untuk mengungkapkan seluruh informasi tidak dibutuhkan agar pasar modal dapat berfungsi secara optimal. Informasi tidak diungkapkan jika dipandang tidak relevan bagi investor. Oleh karena itu perusahaan hanya akan melakukan pengungkapan yang diwajibkan karena berbagai alasan antara lain: a. Pengungkapan terlalu banyak akan memberikan keuntungan pada pesaing dan merugikan pemegang saham. Alasan ini tidak terlalu kuat, Universitas Sumatera Utara mengingat pesaing dapat memperoleh informasi dari sumber lain selain laporan keuangan. b. Serikat pekerja dapat memperoleh keuntungan untuk meminta kenaikan gaji dengan adanya pengungkapan sukarela yang lebih ekstentif, meskipun begitu semakin luas pengungkapan akan memperbaiki situasi untuk berunding dengan serikat pekerja. c. Adanya sumber informasi karena tersedia untuk memberikan informasi yang sama dengan biaya yang relatif lebih rendah. 2.1.3 Manajemen Laba Earning Management 2.1.3.1 Definisi Manajemen Laba Manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Beberapa ahli telah mencoba mengemukakan pendapat mereka mengenai manajemen laba, di antaranya adalah: 1. Pengertian manajemen laba menurut Assih dan Gudono 2000:37 manajemen laba adalah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General Addopted Accounting Principles GAAP untuk mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan. 2. Scott dalam Financial Accounting Theory 2006:369, yang menyatakan bahwa “earnings management is the choice by a manager Universitas Sumatera Utara of accoounting policies so as ti achieve some spesific objective.” Definisi tersebut dibagi menjadi dua yaitu: a. Earning management dipandang sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak hutang dan political costs Oportunistic Earnings Management. b. Earning management dipandang sebagai efficient contracting, dimana manajemen laba memberi manajer fleksibilitas untuk melindungi perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga dan untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak efficient earnings management. 3. Wild, et al 2007 : 86 mengatakan earnings management sebagai “a purposeful intervention by management in the earnings determination process, usually to satisfy selfish objectives.” Apabila diterjemahkan adalah sebagai berikut: “Manajemen laba merupakan suatu cara bagi manajemen untuk melakukan intervensi dalam penentuan laba perusahaan. Manajemen laba biasa dilakukan untuk tujuan pribadi manajemen”. Definisi manajemen laba mengandung beberapa aspek. Pertama intervensi manajemen laba terhadap pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan judgment, misalnya judgment yang dibutuhkan dalam mengestimasi sejumlah peristiwa ekonomi di masa depan untuk ditunjukan Universitas Sumatera Utara dalam laporan keuangan, seperti perkiraan umur ekonomis dan nilai residu aktiva tetap, tanggung jawab untuk pensiun, pajak yang ditangguhkan, kerugian piutang dan penurunan nilai asset. Disamping itu manajer memiliki pilihan untuk metode akuntansi, seperti metode penyusutan dan metode biaya. Kedua, tujuan manajemen laba untuk menyesatkan stakeholders mengenai kinerja ekonomi perusahaan. Hal ini muncul ketika manajemen memiliki akses terhadap informasi yang tidak dapat diakses oleh pihak luar.

2.1.3.2 Pengukuran Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 115 76

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 75 115

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 82

Pengaruh Manajemen Laba terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 86 96

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

PENGARUH MANAJEMEN LABA, STATUS PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DI INDEX LQ-45.

0 2 22

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan Keuangan - Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 14