Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didikuntuk  bisa  mengikuti  proses  pembelajaran  secara  teratur  dan
berkelanjutan.  Biaya  operasi  satuan  pendidikan  meliputi  gaji  pendidik  dan tenaga  kependidikan  serta  segala  tunjangan  yang  melekat  pada  gaji,  bahan
atau  peralatan  pendidikan  habis  pakai,  dan  biaya  operasi  pendidikan  tak langsung  berupa  daya,  air,  jasa  telekomunikasi,  pemeliharaan  sarana  dan
prasarana,  uang  lembur,  transportasi,  konsumsi,  pajak,  asuransi,  dan  lain sebagainya.
Keseriusan  pemerintah  dalam  menyelenggarakan  pendidikan  tampak jelas  dalam  Undang-Undang  Dasar  yang  memprioritaskan  biaya  pendidikan
sebesar  20  dari  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negaran  APBN,  jauh melampaui  biaya  penyelenggaraan  pertahanan  maupun  kesehatan  atau
departemen lainnya.
5
Pada  Maret  dan  Oktober  2005,  Pemerintah  Indonesia  mengurangi  subsidi bahan  bakar  minyak  BBM  dan  merelokasikan  sebagian  dananya  untuk
Program  Bantuan  Opersional  Sekolah  BOS  yang  mulai  dilaksanakan pada Juli 2005.Program yang diberikan untuk sekolah-sekolah tingkat SD
dan  SMP  dimaksudkan  untuk  mengurangi  beban  masyarakat,  khususnya masyarakat  miskin  dalam  membiayai  pendidikan  setelah  kenaikan  harga
BBM.
6
Kementerian  Pendidikan  Nasional  memastikan  pada  2013  para  siswa sekolah  di  pendidikan  menengah  tidak  akan  lagi  dipungut  biaya  SPP.
Pemerintah  telah  menyiapkan  program  bantuan  operasional  sekolah  BOS untuk  SMASMK.  Menteri  Pendidikan  Nasional  Mohammad  Nuh
mengatakan,  hal  itu  dilakukan  karena  program  wajib  belajar  sembilan  tahun wajar 9 tahun sudah berjalan lancar dan diprediksi akan selesai pada 2012.
Pemerintah akan lebih fokus untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun.
7
Pada  tahun  2013  pemerintah  mengeluarkan  dana  untuk  satuan  pendidikan menengah  yaitu  SMA  dan  SMK.  Untuk  Sekolah  Kejuruan,  dana  tersebut
dinamakan  Dana  BOS  SMK.  Dalam  Petunjuk  Teknis  Juknis  BOS  SMK,
5
Dadang  Suhardan.,  dkk.,  Ekonomi  dan  Pembiayaan  Pendidikan,  Bandung:  Alfabeta Bandung,2012, h.11
6
Mulyono, M.A, Konsep Pembiayaan Pendidikan, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media,2010,h.185
7
Indra Akuntono, Nuh: 2013, SMASMK Gratis SPP, 2011, www.edukasi.kompas.com
BOS  SMK  adalah  program  pemerintah  berupa  pemberian  dana  langsung  ke SMK  baik  Negeri  maupun  Swasta,  dimana  besarnya  dana  bantuan  yang
diterima  sekolah  dihitung  berdasarkan  jumlah  siswa  masing-masing  sekolah dikalikan  satuan  biaya  unit  cost  bantuan.  Dana  Rintisan  BOS  di  berikan
bulan  Januari –  Juni  2013  dengan  besar  dana  60.000siswatahun  dan  dana
BOS SMK sebesar 500.000siswatahun.
8
Sekolah  Menengah  Kejuruan  atau  sering  disebut  dengan  istilah  SMK merupakan  sekolah  kejuruan  yang  memiliki  beragam  program  keahlian  atau
jurusan yang berbeda-beda di seluruh Indonesia, karena SMK dikembangkan sesuai dengan potensi atau sumber daya  yang ada di  daerah masing-masing.
Setiap  sekolah  memiliki  sifat  masing-masing  yang  mempengaruhi  profil pembiayaannya.Dengan  begitu  sangat  sulit  untuk  melakukan  standarisasi
terhadap biaya sekolah di SMK. Sebagaimana  yang  tercantum  dalam  Peraturan  Pemerintah  PP  No.  69
Tahun  2009  yang  mengatur  tentang  Standar  Biaya  Operasi  Nonpersonalia Tahun  2009.  Untuk  Sekolah  DasarMadrasah  Ibtidaiyah  SDMI,  Sekolah
Menengah  PertamaMadrasah  Tsanawiyah  SMPMTs,  Sekolah  Menegah AtasMadrasah  Aliyah  SMAMA,  Sekolah  Menengah  Kejuruan  SMK,
Sekolah  Dasar  Luar  Biasa  SDLB,  Sekolah  Menegah  Pertama  Luar  Biasa SMPLB, dan Sekolah Menengah Atas  Luar  Biasa SMALB. Di dalam PP
tersebut tercantum besaran biaya operasi non-personalia per sekolahprogram keahlian. Besaran dana untuk Program Keahlian Animasi adalah Rp.412.800,
untuk  Program  Keahlian  Adminstrasi  Perkantoran  adalah  Rp.357.120  dan untuk Program Keahlian Teknik Sepeda Motor belum ada.
Menurut  Indra  Bastian,  selama  ini  perkembangan  perhitungan    biaya  di tingkat  sekolah dasar dan menengah belum mampu menjawab tantangan  era
otonomi  dan  globalisasi  secara  optimal.  Perhitungan  biaya  di  sekolah  dasar dan  menengah  yang  ada  selama  ini  masih  sangat  sederhana  dan  belum
mampu  mengungkapkan  informasi  penting  sebagai  materilandasan pengambilan  keputusan,  serta  hanya  sebatas  informasi  biaya  per  unit  untuk
8
Petunjuk Teknis Juknis BOS SMK 2013
belanja  pegawai  dan  non  pegawai.  Perhitungan  yang  ada  belum  mampu mengungkapkan dan memunculkan data  informatif.
Peneliti  melihat  bahwa  sekolah  masih  belum  memahami  perhitungan biaya  satuan  untuk  setiap  siswa  pada  setiap  program  keahlian  yang
berbeda.Selanjutnya,  kemampuan  sekolah  masih  terbatas  dalam  menyajikan informasi biaya kepada stakeholder pendidikan.
Oleh  karena  itu,  peneliti  menggunakan  perhitungan  biaya  satuan menggunakan  modelActivity Based Costing ABC untuk menentukan harga
pokok  kegiatan  pelayanan  pendidikan  per  siswa  per  program  keahlian  di SMK  Negeri  3  Kota  Tangerang  Selatan.Diharapkan  melalui  perhitungan
ABCcosting  ini  dapat    mengukur  biaya  layanan  pendidikan  secara  akurat dengan  melakukan  penelusuran  tidak  hanya  pada  seluruh  siswa  disekolah
namun lebih kepada tiap unit siswa dari masing-masing Program Keahlian. Dalam  konsep  pembiayaan  pendidikan  ada  dua  hal  penting  yang  perlu
dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan Total cost dan  biaya  satuan  per  siswa  Unit  cost.
9
Dengan  menganalisis  biaya  satuan, memungkinkan  untuk  mengetahui  efisiensi  dalam  penggunaan  sumber-
sumber  di  sekolah,  keuntungan  dari  investasi  pendidikan,  dan  pemerataan pengeluaran masyarakat dan pemerintah untuk pendidikan.
10
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk menganalisis biaya satuan  unit  cost  siswa  yang  ada  di  jenjang  pendidikan  menengah  yaitu
SMK.Dimana  SMK  memiliki  banyak  sekali  keberagaman  jurusan  atau program  keahlian.  Pendidikan  akan  berjalan  dengan  efektif  dan  efisien
apabila  sekolah  dapat  menghitung  biaya  per  siswa  unit  cost  dengan  akurat dan  sekolah  dapat  menyajikan  informasi  biaya  secara  transparan,  akuntabel
dan valid terhadap biaya pendidikan yang terjadi di sekolah, dengan harapan pihak  manapun  yang  berkepentingan  dalam  penyelenggaraan  pendidikan
menengah,  baik  pemerintah,  pemerintah  daerah,  maupun  masyarakat mempunyai formula pembiayaan yang informatif, tepat sasaranvalid, efisien
9
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT. Rosdakarya,2009, h. 24
10
Ibid. h. 24
dan  akuntabel,  sebagai  dasar  dalam  kebijakan  pengelolaan,  pengembangan dan partisipasi pendidikan.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.Untuk menghindari  pembahasan  yang  meluas,  maka  analisa  perhitungan  biaya
satuan  unit  cost  di  SMK  Negeri  3  Kota  Tangerang  Selatan  pada  biaya sekolah selama 1 tahun yaitu tahun 2013.
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  penulis  mencoba  untuk  melakukan penelitian  dengan  judul
“Analisis  Biaya  Satuan  Unit  Cost  dengan Model
Activity Based Costing ABC untuk Menentukan Standar Biaya di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan”
                