dari dana rutin dan biaya operasional dan dana dari masyarakat, baik orang tua siswa maupun kelompok masyarakat lainnya.”
41
Mulyasa berpendapat bahwa sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber,
yaitu 1 pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua- keduanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi
kepentingan pendidikan, 2 orang tua atau peserta didik, 3 masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
Nanang Fattah dalam penelitian tentang biaya pendidikan di Sekolah Dasar
di Jawa Barat menyebutkan “sumber penerimaan terdiri dari pemerintah pusat APBN, pemerintah daerah APBD, orangtua murid
BP3, dan masyarakat.” Berdasarkan beberapa pendapat tentang sumber biaya pendidikan di
atas, khususnya untuk sekolah menengah khususnya sekolah menengah kejuruan yang berstatus negeri SMKN, pendanaannya bersumber dari 1
Pemerintah Pusat, 2 Pemerintah Daerah, dan 3 Masyarakat. Dana yang bersumber dari pemerintah pusat meliputi a dana rutin yaitu dana yang
diberikan untuk membiayai kegiatan rutinoperasional, seperti Biaya Operasional Sekolah BOS, gaji pokok pendidik dan tenaga kependidik
yang berstatus Pegawai Negri Sipil PNS, dan tunjangan yang melekat pada gaji. b dana investasi yaitu dana yang diberikan untuk
pengembangan sekolah, meliputi pembangunan gedung sekolah dan prasarana sekolah, pengembangan sumber daya manusia, pembelian
peralatan pendidikan dan c bantuan biaya pendidikan berupa Bantuan Siswa Miskin BSM. Dana yang bersumber dari pemerintah daerah
meliputi a dana rutin yaitu dana yang diberikan untuk membiayai kegitan rutinoperasional, seperti Biaya Operasional Sekolah Daerah BOSDA
dan Tambahan Penghasilan Pegawai TPP, b dana investasi yaitu dana yang dibeirkan untuk pengembangan sekolah, meliputi pembangunan
gedung sekolah dan prasarana sekolah, pengembangan sumber daya
41
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama,2010, h. 271
manusia, pembelian peralatan pendidikan dan c bantuan biaya pendidikan berupa Bantuan Siswa Miskin BSM. Dana yang bersumber
dari masyarakat yaitu iuran wajib setiap siswa setiap bulan yakni SPP.
5. Analisis Biaya Pendidikan
Penelitian ini
menganalisis biaya
pendidikan menggunakan
pendekatan Activity Based Costing ABC. Oleh karena itu, penulis akan menyajikan beberapa pengertian dari ABC, istilah-istilah dalam ABC,
tahapan analisis biaya menggunakan ABC, serta manfaat dan keterbatasan ABC.
Menurut Indra Bastian, “landasan teori yang dipakai untuk
memecahkan permasalahan perhitungan biaya di Sekolah Dasar dan Menengah adalah pendekatan akuntansi biaya tradisional dan Activity
Costing System ACS .”
42
Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki sistem perhitungan biaya adalah dengan menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
activity-based costing ABC. ABC memperbaiki sistem perhitungan biaya dengan menekankan pada aktivitas sebagai objek biaya dasar
fundamental.
43
Activity Based Costing ABC adalah “pendekatan penentuan biaya
produk yang membebankan biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan
karena aktivitas.”
44
Activity Based Costing ABC didefinisikan “sebagai suatu sistem
perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang
mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume.”
45
42
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, Jakarta: Erlangga,2007, h. 137
43
Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, dan George Foster, Akuntansi Biaya : Penekanan Manajerial, Jakarta: PT. Indeks,2008, h. 170
44
Edward J. Blocher, Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin, Manajemen Biaya, Jakarta: Salemba Empat,2000, h. 120
45
William K. Carter, Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba Empat,2009, h. 528
Menurut Michael W. Maher dan Edward B. Deakin, mendefinisikan kalkulasi biaya berdasarkan kegiatan sebagai berikut:
Kalkulasi biaya berdasarkan kegiatan adalah suatu metode kalkulasi biaya yang membebankan biaya tak langsung untuk membuat produk,
seperti pengujian kualitas, reparasi mesin, dan rekayasa produk pada aktivitas yang diperlukan untuk membuat produk, kemudian
menjumlahkan biaya dari kegiatan itu untuk menentukan biaya pembuatan produk tersebut.
46
Dari penjelasan mengenai definisi Activity Based Costing ABC, penulis menarik kesimpulan bahwa Activity Based Costing ABC adalah
suatu pendekatan perhitungan biaya yang didasarkan pada aktivitas. Sebelum membahas lebih jauh tentang ABC system, terdapat istilah-
istilah yang harus diketahui, diantaranya: a. Aktivitas, adalah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Aktivitas adalah tindakan, gerakan atau rangkaian pekerjaan. Aktivitas juga didefinisikan sebagai kumpulan tindakan yang dilakukan dalam
organsiasi yang berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas.
b. Sumber daya, merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam pelaksanaan aktivitas. Contoh dalam bidang
pendidikan adalah guru, gaji, alat pendidikan, dan lain-lain. c. Objek biaya, bentuk akhir di mana pengukuran biaya diperlukan.
Dalam bidang pendidikan objek biaya adalah jasapelayanan jasa. d. Elemen biaya, merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya
yang dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung di dalam cost pool. Contoh: biaya ujian, biaya penerimaan siswa baru, biaya praktek, dan
lain-lain.
e. Cost driver, adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, cost driver merupakan factor yang dapat diukur yang
digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya, produk atau jasa. Contoh: jumlah siswa, jumlah guru,
jumlah tenaga kependidikan, frekuensi kegiatan, frekuensi perbaikan, dan lain-lain.
47
Alasan menggunakan metode ABC, diantaranya: 1. Biaya produksi overhead telah meningkat signifikan;
46
Michael W.Maher dan Edward B.Deakin, Akuntansi Biaya, Jakarta: Erlangga,1996, Cet.1, h.13
47
Edward. loc. cit.
2. Peningkatan biaya
produksi overhead
menyebabkan tidak
berhubungan lagi dengan jam mesin produktif. 3. Keragaman produk dan keragaman kebutuhan pelanggan telah tumbuh;
4. Beberapa produk perusahaan diproduksi dalam batch yang besar; 5. Persaingan global global competition.
48
Indra Bastian berpendapat bahwa proses dan sistematika pemecehan masalah perhitungan biaya adalah melalui rincian tahapan sebagai berikut:
a. Pemahaman mengenai pengertian biaya; b. Klasifikasi dan identifikasi biaya-biaya yang terjadi di sekolah ke
dalam kategori tertentu dengan pendekatan ACS; c. Pembuatan konsep perhitungan biaya baru yang akurat dan informatif;
d. Simulasi aplikasi model perhitungan biaya;
Setelah diketahui konsep biaya dan klasifikasi biaya, identifikasi biaya yang terjadi di sekolah disesuaikan dengan APBS. Logika hubungan antara
biaya dan anggaran dapat digambarkan sebagai berikut :
e.
Gambar 2.2 Diagram Penyusunan Anggaran Pendidikan Sekolah Menengah
48
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja, Jakarta: PT.Indeks,2013, Cet.1, h.159
Activity Costing System
Anggaran Aktivitas
Biaya Tidak Langsung
Biaya Langsung
Biaya