e. Laporan Bantuan Siswa Miskin Daerah
Laporan BSM Daerah sama dengan Laporan BSM Pusat. Laporannya dibuat hanya 1 satu kali dalam setahun. Dibuat
selambat-lambatnya pada akhir tahun yang bersangkutan. Laporan yang dibuat adalah:
1 Realisasi penggunaan dana BSM. 2 Bukti-bukti seperti kwitansi.
3 Surat Keterangan Tidak Mampu SKTM siswa. 4 Daftar siswa penerima SKTM.
10
Tabel 4.2 Periode Pelaporan Keuangan
No Laporan
Keuangan Jenis Laporan
Keuangan Dilaporkan
Kepada Batas Waktu
Pelaporan
1 Setiap
bulan 1. Laporan Kas
Komite 1. Ketua Komite
2. Kepala Sekolah 1 minggu setelah
periode pelaporan.
2 Triwulan
1. Laporan dana BOS Daerah
1. Dinas Pendidikan
Tangerang Selatan.
2. Walikota Tangerang
Selatan Harus tepat
waktu.
3 Semesteran
1. Laporan BOS SMK
1. Dinas Pendidikan
Tangerang Selatan.
2. Dinas Pendidikan
Provinsi. 3. Direktorat
Pembinaan SMK.
Harus tepat waktu.
4 Tahunan
1. Laporan BSM Pusat
2. Laporan BSM 1. Dinas
Pendidikan Tangerang
Harus tepat waktu.
10
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, 03 februari 2014
Daerah Selatan.
2. Walikota Tangerang
Selatan. 3. Direktorat
Pembinaan SMK.
5. Pengawasan Keuangan
Pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan dilakukan 3 tiga bulan sekali.
Pengawasan dilakukan dalam rangka pengawasaan penggunaan Dana BOS Daerah.
Pengawasan dari pusat dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan setiap 6 enam
bulan sekali untuk mengawasi penyaluran dana BOS SMK di sekolah. Pengawasan dana komite dilakukan oleh Ketua Komite setiap akhir
semester dan diawasi setiap bulan oleh Kepala Sekolah.
11
C. Perancangan Model ABC
Dalam bahasan ini akan dirancang model perhitungan harga pokok jasa pendidikan berbasis aktivitas dengan mengidentifikasi kegiatan yang terjadi
kemudian menelusuri biaya yang diserap dalam kategori direct labor, direct material, dan overhead cost.
Pelaksanakan perancangan atas model ABC yang dapat diterapkan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, maka akan dilaksanakan tahapan
berikut: 1.
Review Data Keuangan dan Identifikasi Proses Bisnis SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Proses bisnis yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah proses bisnis dengan model CIMOSA Computer Integrated
11
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, 03 Februari 2014
Manufacturing for Open System Architecture. Dalam model ini proses bisnis dibagi menjadi 3 level, yaitu : manajerial process, core process
dan support process. Proses manajerial managerial process berkaitan dengan kegiatan
yang dilaksanakan manajemen yaitu POAC Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Adapun kegiatan tersebut yakni:
a. Penentuan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Meliputi aktivitas rapat tahunan yang dilaksanakan diawal tahun
ajaran baru untuk menentukan arah dan kebijakan sekolah.
b. Penyusunan strategi Meliputi aktivitas rapat koordinasi untuk pembagian tugas kerja
kepada seluruh guru beserta jabatan struktural. c. Monitoring dan Evaluasi MONEV
Meliputi aktivitas supervisi internal dan eksternal terhadap kinerja guru ataupun pengawasan yang dilakukan pada sistem keuangan
sekolah. Aktivitas lainnya seperti evaluasi di akhir tahun.
Selanjutnya level kedua adalah proses utama core process, meliputi:
a. Identifikasi kebutuhan dan pengembangan produk SMK Meliputi aktivitas penyusunan kebutuhan siswa pada setiap program
keahlian, pengembangan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri DUDI, penyusunan kurikulum, penyusunan kebutuhan alat praktek
dan olahraga, penyusunan kebutuhan peralatan pengajaran. b. Proses transformasi dan pemenuhan kebutuhan produk SMK
Meliputi aktivitas pengajaran, observasi praktek lapangan, bakti sosial dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan produk.
c. Proses pemasaran produk SMK Meliputi aktivitas kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri
DUDI sesuai dengan program keahlian yang dimiliki SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.
d. Proses tambahan pada produk SMK Meliputi aktivitas mengikut sertakan siswa dalam seminar-seminar di
perguruan tinggi sekitar Jakarta dan Tangerang Selatan, mengikuti lomba-lomba tingkat kota, provinsi maupun nasional, mengadakan
kegiatan latihan dasar kepemimpinan dan aktivitas dukungan lainnya.
Selanjutnya level ketiga adalah proses pendukung support process, meliputi:
a. Proses pengembangan SDM Meliputi aktivitas pendidikan dan latihan bagi seluruh guru, mengikut
sertakan guru pada seminar-seminar nasional dan berbagai aktivitas pengembangan lainnya.
b. Proses pengadaan infrastruktur TI Meliputi aktivitas pengadaan internet hotspot, CCTV, SAS Sistem
Akademik Siswa, pengadaan alat-alat laboratorium komputer dan bahasa.
c. Proses administrasi dan keuangan Meliputi aktivitas administrasi guru seperti pemenuhan RPP, Silabus,
PROTA, dan PROMES serta administrasi keuangan, sarana prasarana, siswa dan kurikulum dan aktivitas lain yang terkait dengan
administrasi dan keuangan. d. Proses pemeliharaan
Meliputi aktivitas pemeliharaan bangunan sekolah, pemeliharaan alat- alat praktek program keahlian, pemeliharaan seluruh sarana dan
prasarana yang dimiliki sekolah.