Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

Keterangan : r pbis : indeks Point biseral M p : mean rata-rata skor yang dijawab betul M t : mean rata-rata skor yang dijawab salah S t : standar deviasi dari skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar q : proporsi siswa yang menjawab salah Interpretasi nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Rentang Nilai Kriteria 0,80 ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 ≤ 0,60 Cukup 0,20 ≤ 0,40 Rendah 0,00 ≤ 0,20 Sangat rendah

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpulan data, dan apabila digunakan akan memberikan hasil yang tetap meskipun diteskan berulang kali. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik kuder Richardson 20 KR 20, yaitu sebagai berikut: [ ] [ ∑ ] Keterangan: : realiabilitas tes secara keseluruhan K : jumlah item dalam instrument : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item dengan benar : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item dengan salah : varians total 11 Dalam penelitian ini kriteria tingkat reliabilitas didasarkan pada Tabel 3.5 berikut: 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 115. Tabel 3.5. Klasifikasi Reliablilitas Rentang Nilai Kriteria 0,70 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,50 ≤ r ≤ 0,70 Tinggi 0,00 ≤ r ≤ 0,50 Cukup

c. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif yang hasil hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rentang indeks menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab benar oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Untuk menghitung tingkat kesukaran item dapat digunakan rumus. 12 Keterngan: P : proporsi indeks kesukaran B : jumlah siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Penentuan kategori derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6. Klasifikasi Indeks Kesukaran Butir Soal Rentang Nilai Kriteria 0,71-1,00 Mudah 0,31-0,70 Sedang 0,00-0,30 Sukar

d. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa berkemampuan tinggi dan rendah. 12 Tes yang baik adalah tes yang bisa memisahkan dua kelompok peserta tes. Kedua kelompok itu adalah peserta tes yang benar-benar mempelajari materi pelajaran dan peserta tes yang tidak mempelajari materi pelajaran. Untuk menentukan daya pembeda digunakan 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 223. rumus: 13 Keterangan: : jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas : jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah : banyaknya peserta pada kelompok atas : banyaknya peserta pada kelompok bawah Penentuan kategori daya pembeda suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda Rentang Nilai Kriteria 0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik Sekali

2. Kalibrasi Instrumen Nontes

Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Uji Validitas Instrumen Nontes No Aspek yang Diuji Kriteria Baik Cukup Kurang 1 Pengembangan indikator dari setiap tahap pembelajaran 2 Keterwakilan semua tahap pembelajaran oleh indikator yang dikembangkan 3 Penskoran terhadap tiap-tiap indicator 4 Pemilihan kata dan kalimat dalam pengembangan indicator 5 Kejelasan dan keefektifan bahasa yang digunakan Saran …………………………………………………………………………………………………… ….. 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 226.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diujikan. 14 Dalam penelitian ini terdapat data tes dan nontes yang harus dianalisis.

1. Analisis Data Tes

Analisis data tes, dilakukan dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.

a. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis untuk menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam uji hipotesis tersebut. Uji prasyarat analisis data tes terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas. 1 Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari data yang terdistribusi normal atau tidak. 15 Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah chi square test tes kai kuadrat, yaitu: 16 ∑ � � Keterangan : = nilai tes chi kuadrat = frekuensi yang diobservasi = frekuensi yang diharapkan Penentuan kategori uji normalitas berdasarkan pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada Tabel 3.9 berikut ini: 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, h. 278. 15 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 75. 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h. 333. Tabel 3.9 Kategori Uji Normalitas Rentang nilai Kategori ℎ Distribusi data tidak normal ℎ Distribusi data normal 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi yang akan diteliti. Uji kesamaan dua keadaan digunakan untuk menguji apakah kedua sampel tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, yaitu: 17 dengan, ∑ ∑ Keterangan: F = koefisien F tes S 1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar S 2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Kategori Uji Homogenitas Fisher Rentang nilai Kategori ℎ Distribusi data tidak homogen ℎ Distribusi data homogen

a. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Uji t adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 363. dua kelompok yang berbeda dengan prinsip membandingkan rata-rata mean kedua kelompok kelompok kontrol dan eksperimen tersebut. 18 Rumus uji “t” yang digunakan yaitu: 19 a Jika varian populasi heterogen ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ b Jika varian populasi homogen ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ dengan, Keterangan : = rata-rata data kelompok eksperimen = rata-rata data kelompok kontrol = standar deviasi data kelompok eksperimen = standar deviasi data kelompok kontrol = jumlah data kelompok eksperimen = jumlah data kelompok control

2. Analisis Data Nontes

Dalam penelitian ini, analisis data instrumen nontes menggunakan teknik analisis data deskriptif. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bernilai 1 sampai dengan 5, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban pada Tabel 3.11. 18 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 129 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 197. Tabel 3.11 Penskoran Alternatif Jawaban Pernyataan Angket 20 Jawaban Nilai Pernyataan positif Pernyataan negatif Sangat Tidak setuju STS 1 4 Tidak setuju TS 2 3 Setuju S 3 2 Sangat Setuju SS 4 1 Kemudian, data dari angket diolah secara kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = angka persentase = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = jumlah individu Data yang diperoleh selanjutnya diubah ke dalam bentuk persentase, kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori berikut ini: 21 Tabel 3.12 Intepretasi Angket Siswa Rentang Nilai Kategori 0 − 20 Sangat kurang 21 − 40 Kurang 41 − 60 Cukup 61 − 80 Baik 81 − 100 Baik Sekali

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: = t hitung t tabel , maka ditolak, diterima = t hitung t tabel , maka diterima, ditolak Keterangan: : Tidak terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep keseimbangan benda tegar. 20 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, h. 126. 21 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 60. :Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep keseimbangan benda tegar. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data penelitian yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest, posttest dan lembar observasi dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

1. Hasil

Pretest Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini disajikan dalam diagram berikut. Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa terdapat 5 siswa 14,3 di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang terendah 10-16, sementara di kelas kontrol terdapat 4 siswa 11,4. Selanjutnya, di kelas eksperimen terdapat 5 siswa 14,3 yang memperoleh nilai pada rentang tertinggi 45-51, sedangkan di kelas kontrol terdapat 3 siswa 8,57. Pada hasil pretest, siswa baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol memperoleh nilai terbanyak pada rentang 17-23 dan 31-37. Terdapat 8siswa 22,9 pada kelas eksperimen dan 6siswa 17,1 pada kelas kontrol yang memperoleh nilai pada 1 2 3 4 5 6 7 8 10-16 17-23 24-30 31-37 38-44 45-51 5 8 5 6 6 5 4 6 7 8 7 3 Fr e ku e n si Rentang Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol rentang 17-23. Terdapat 6 siswa 17,1 pada kelas eksperimen dan 8 siswa 22,9 pada kelas kontrol yang memperoleh nilai pada rentang 31-37. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 Nilai Terendah 10,00 10,00 2 Nilai Tertinggi 45,00 50,00 3 Rata-rata 27,29 30,43 4 Median 27,8 30,94 5 Modus 19 34 6 Standar Deviasi 9,65 10,67 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 10,00. Selanjutnya, untuk nilai tertinggi pada kelas eksperimen sebesar 45,00 dan kelas kontrol sebesar 50,00. Selain itu, perolehan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 27,29, sedangkang nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 30,43. Selanjutnya, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen sebesar 27,8 sementara kelas kontrol sebesar 30,94. Nilai yang paling banyak muncul atau modus pada kelas eksperimen adalah 19 sedangkan modus pada kelas kontrol adalah 34. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 9,65, sementara kelas kontrol adalah 10,67

2. Hasil

Posttest Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini disajikan dalam diagram berikut.