Campur Kode Keluar Outer Code Mixing

menggunakan kata score untuk menulis. Karena seperti yang diketahui bahwa sebelum keterampilan membaca, keterampilan berbahasa yang lebih dahulu yaitu keterampilan menyimak dimana siswa membaca tulisan score dalam permainan sepak bola, kemudian siswa mulai menulis dengan menggunakan kata score. 4 “saya tidak pentang menyerah untuk melaksanakan tugas saya yang dari boss. Saya mendapatkan uang dari boss saya untuk kebutuhan keluarga saya”. Data 11 kalimat ke-4 baris ke-7 dan ke-8 Berdasarkan tabel 12 lihat lampiran 6 kutipan tersebut merupakan kutipan dari karangan siswa bernama Abizar dengan judul karangan “Pegawai Negri Sipil”, siswa menggunakan kosa kata tersebut untuk menunjukkan keunikan penggunaan bahasa yang siswa miliki. Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan kata dari bahasa Inggris berupa kata boss. Pola bahasa yang digunakan siswa adalah dari bahasa Indonesia BI ke bahasa Inggris BE, dengan rumusan pola BI → BE. Berdasarkan pola tersebut maka dapat diketahui terjadinya campur kode kata berupa campur kode keluar atau outer code mixing yang dilakukan siswa. Kata boss berasal dari bahasa Inggris yang artinya kepala, atasan, majikan. Maksud siswa menulis kutipan tersebut siswa melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya. Jika dalam bahasa Indonesia kata boss biasanya ditulis dengan kata bos. Berdasarkan hasil wawancara siswa menggunakan kata boss pada kutipan tersebut dikarenakan siswa sering membaca kata boss. Keterampilan berbahasa sebelum menulis yaitu keterampilan menyimak dan membaca, kedua keterampilan tersebut melatarbelakangi siswa menulis kata boss dalam karangan. Keterampilan menyimak dan membaca mempengaruhi keterampilan menulis siswa, kalimat atau kata yang sering disimak dan dibaca siswa akan ikut dalam tulisan siswa dalam kegiatan menulis. Selain itu siswa menggunakan kata boss untuk mempermudah siswa menyampaikan pesan dalam tulisan tersebut.

2. Campur Kode Ke Dalam Intern Code Mixing

5 “Aku menyukai terbang karena terbang bisa melihat dari atas pas sudah mendarat berjalan ke bawah karena tandanya sudah sampai ke bandara.” Data 4 Kalimat ke-3 Baris ke-4 Berdasarkan tabel 4 lihat lampiran 2 karangan siswa bernama Kalil Gibran dengan judul karangan Cita-cita Menjadi Pilot, siswa menggunakan kosa kata tersebut untuk menunjukkan keunikan penggunaan bahasa yang siswa miliki. Hal itu ditunjukkan dengan terjadinya campur kode dengan pola bahasa Indonesia BI ke bahasa Betawi BB, rumusan pola: BI → BB. Berdasarkan rumusan pola diatas, dapat disimpulkan bahwa campur kode yang digunakan oleh Kalil Gibran dengan tema karangan cita- citaku berjudul “Menjadi Pilot” menggunakan campur kode ke dalam atau intern code mixing bahasa Indonesia ke bahasa Betawi. Bahasa Betawi adalah salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia, sehingga campur kode tersebut merupakan campur kode ke dalam atau intern code mixing. Berdasarkan hasil wawancara, siswa tersebut menggunakan bahasa daerah Betawi di rumah. Selain itu siswa tidak mengetahui kata lain selain kata “pas”, sehingga siswa menggunakan kata tersebut dalam menyampaikan maksud dari tulisan tersebut. Pencampuran tersebut merupakan pencampuran bahasa Indonesia ke bahasa Betawi. Pas yang dimaksud adalah tepat sehingga kutipan menjadi karena terbang bisa melihat dari atas tepat sudah mendarat. Kata pas sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika dalam menulis karangan tanpa disadari kata pas ikut terbawa dalam penulisan. Kata pas sering digunakan oleh orang-orang yang berdialeg Betawi. 6 “Saya waktu kecil belajar sungguh-sungguh tidak putus asa dan bermain tidak curang, harus sportif tidak boleh curang harus maen suportif.” tabel 5, data 3, kalimat ke-5, baris ke-11 Berdasarkan tabel 5 lihat lampiran 2 karangan Miftahul Amri dengan judul karangan “Cita-cita Menjadi Pemain Sepak Bola”, siswa menggunakan kosa kata tersebut untuk menunjukkan keunikan penggunaan bahasa yang siswa miliki. Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan kata dari salah satu bahasa daerah di Indonesia yaitu daerah Betawi berupa kata maen. Pola bahasa yang digunakan siswa adalah dari bahasa Indonesia BI ke bahasa daerah Betawi BB, dengan rumusan pola BI → BB. Berdasarkan pola tersebut maka dapat diketahui terjadinya campur kode berupa campur kode ke dalam atau intern code mixing yang dilakukan siswa. Peristiwa campur kode terdapat pada kutipan “harus maen suportif” karangan Miftahul Amri. Campur kode pada kata maen merupakan campur kode ke dalam intern code mixing, maksud siswa menulis kata maen pada kutipan dalam karangan tersebut adalah harus bermain secara sportif. Berdasarkan hasil wawancara, siswa di rumah menggunakan bahasa Betawi dan Jawa. Sehingga latar belakang terjadinya siswa menulis kata maen dikarenakan siswa sudah terbiasa menggunakan kata maen dalam berbicara daripada kata main. Siswa sebenarnya mengetahui kata maen yang seharusnya adalam main, namun karena pembiasaan yang terjadi saat berbicara menggunakan kata maen sehingga ikut terbawa dalam kegiatan menulis karangan. 7 “Asik sekali aku mau cepat-cepat jadi pilot, kalo mau jadi pilot harus rajin belajar.” tabel 6, data 5, kalimat ke-3 , baris ke-4 “Kalo ada orang yang mau ke Singapur aku akan antar dengan selamat sampai disana.” tabel 6, data 5, kalimat ke-5, baris ke-8 Berdasarkan tabel 6 lihat lampiran 3 karangan siswa bernama Najril Ilham dengan judul karangan “Cita-citaku Menjadi Pilot” siswa menggunakan campur kode ke dalam atau intern code mixing dengan kata yang sama sebanyak dua kali, siswa menggunakan kosa kata tersebut untuk menunjukkan keunikan penggunaan bahasa yang siswa miliki. Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan kata dari salah satu bahasa daerah di Indonesia yaitu daerah Betawi berupa kata kalo. Pola bahasa yang digunakan siswa adalah dari bahasa Indonesia BI ke bahasa daerah Betawi BB, dengan rumusan pola BI → BB. Berdasarkan pola tersebut maka dapat diketahui terjadinya campur kode berupa campur kode ke dalam atau intern code mixing yang dilakukan siswa. peristiwa campur kode terdapat pada kata “kalo” dalam kutipan “Kalo mau jadi pilot harus rajin” dan kutipan “kalo ada yang mau ke Singapur” karangan Najril Ilham merupakan wujud campur kode kata jenis campur kode ke dalam atau intern code mixing. Kata kalo merupakan kata yang berasal dari bahasa Betawi. Kata kalo seharusnya ditulis kalau. Namun dalam berbicara sehari-hari, biasanya kata kalau diungkapkan dengan kalo. Maksud kata kalo pada kutipan tersebut merupakan kata perandaian, siswa berandai-andai jika siswa sudah besar ia ingin menjadi pilot. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, dapat diketahui bahwa siswa dalam berbicara di rumah menggunakan bahasa Indonesia dan juga bahasa Betawi. Saat diwawancarai siswa mengetahui ejaan tulisan kalau, namun siswa tetap menggunakan kata kalo saat menulis karangan. Latar belakang siswa menulis kata kalau menjadi kalo adalah dikarenakan siswa terbiasa menggunakan bahasa tutur dalam kehidupan sehari-hari yaitu kalo, bukan kata kalau sehingga kebiasaan tutur tersebut ikut terbawa dalam kegiatan menulis karangan. Tertera pada karangan siswa, siswa menggunakan kata kalau sebanyak dua kali sehingga semakin membuktikan bahwa siswa menggunakan kata kalo karena pembiasaan penggunaan kata kalo pada tutur bahasa di kehidupan sehari-hari. Dalam keterampilan berbahasa, urutan keterampilan berawal dari keterampilan menyimak setelah itu keterampilan berbicara, dalam hal ini siswa terlebih dahulu menyimak orang lain menggunakan kata kalo saat berbicara, kemudian keterampilan selanjutnya yaitu keterampilan berbicara siswa menggunakan kata kalo saat berbicara, dan kata kalo tersebut ikut dalam kegiatan menulis siswa. Penggunaan dua bahasa yang dilakukan siwa dapat disebut juga bilingualisme atau kedwibahasaan dimana siswa menguasai dua bahasa atau lebih. Siswa maenguasai dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah Betawi, penggunaan kata kalo oleh siswa bertujuan untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan siswa kepada pembaca. 8 “Aku akan membawa ibu, kakak, dan abang.” tabel 6, data 5, kalimat ke-6 , baris ke-11 Berdasarkan tabel 6 lihat lampiran 3 kutipan tersebut terdapat dalam karangan siswa bernama Najril Ilham dengan judul karangan “Cita-citaku Menjadi Pilot”, siswa menggunakan kosa kata tersebut untuk menunjukkan keunikan penggunaan bahasa yang siswa miliki. Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan kata dari salah satu bahasa daerah di Indonesia yaitu daerah Betawi berupa kata Abang. Pola bahasa yang digunakan siswa adalah dari bahasa Indonesia BI ke bahasa daerah Betawi BB, dengan rumusan pola BI → BB. Berdasarkan pola tersebut maka dapat diketahui terjadinya campur kode berupa campur kode ke dalam atau intern code mixing yang dilakukan siswa. Karangan siswa Najril Ilham menunjukkan keunikan bahasa yang dimilikinya, dengan adanya kata-kata dari derah Betawi sehingga terjadi campur kode ke dalam atau intern code mixing. Kata abang dari bahasa Betawi berarti kakak laki-laki, kata abang sering kita jumpai dalam acara kebudayaan Betawi seperti Abang – None, abang – mpo. Kata abang juga biasa digunakan sebagai kata sapaan kepada laki-laki yang lebih tua atau dewasa, guna menghormati orang yang lebih tua. Berdasarkan hasil wawancara siswa, penggunaan kata abang dalam karangan tersebut dilatarbelakangi karena pembiasaan di rumah dalam menyapa kakak laki-laki di rumah. Penggunaan bahasa Betawi juga dilakukan di lingkungan rumah, sehingga kata tersebut ikut dalam kegiatan mengarang. Selain itu asal suku orang tua juga ikut mempengaruhi siswa dalam menggunakan kata dalam berbicara atau menulis. Seperti yang terjadi oleh siswa ini, karena orang tua siswa

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Analisis kata berimbuhan dalam karangan deskripsi siswa kelas X SMK Nusantara, Legoso, Ciputat, Tangerang tahun pelajaran 2011/2012

1 11 108

Penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul ‘Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang

6 30 95

Campur kode dan gejala bahasa pada cerpen siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta tahun pelajaran 2012/2013

1 19 121

Penggunaan huruf kapital dalam penulisan karangan narasi siswa kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun pelajaran 2013- 2014.

0 8 96

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa indonesia kelas viii di SMP Al Amanah Desa Bakti Jaya Kecamatan Setu Tangerang Selatan Banten tahun pelajaran 2014/2015

0 15 130

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Peran kepala sekolah dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah SD Negeri Ngawen III Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul tahun pelajaran 2014/2015

0 0 8