Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning

Terdapat lima jenis materi pembelajaran, yaitu sebagai berikut. 1. Materi fakta adalah segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. 2. Materi konsep adalah segala hal yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, intiisi, dan sebagainya. 3. Materi prinsip adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, paradigma, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. 4. Materi prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. 5. Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek afektif, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja. Materi yang tertuang dalam kurikulum hendaknya dikembangkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran. Dalam pengembangan materi pembelajaran tentunya dituntut kreativitas guru dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Prinsip relevansi mengandung pengertian bahwa materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. 2. Prinsip konsistensi mengandung pengertian bahwa jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa ada empat macam maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. 3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak Komalasari, 2013:37.

2.5 Sumber Belajar

Pada hakikatnya alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang masa. Kegiatan pembelajaran memerlukan sumber belajar untuk memperlancar tercapainya tujuan belajar. Komalasari 2013: 107 mengatakan sumber belajar yang kontekstual tidak hanya berupa media di dalam kelas, tetapi memiliki sumber yang luas. Tidak hanya berupa sumber belajar bacaan, tetapi juga sumber belajar nonbacaan, termasuk di dalamnya kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar kehidupan siswa.

2.5.1 Pengertian Sumber Belajar

Menurut Association for Educational Communication and Technology AECT, 1997 dan Banks 1990 dalam Komalasari 2013: 108 sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Komponen sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkunganlatar.