Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Opportunity

59 Hasil ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data yang konsisten, yang jika pernyataan itu diajukan kembali, akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sekumpulan data dari setiap variabel berdistribusi normal. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis, akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal Imam Ghozali, 2009:28. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 88 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 9.71308675 Most Extreme Differences Absolute .111 Positive .111 Negative -.101 Kolmogorov-Smirnov Z 1.045 Asymp. Sig. 2-tailed .225 Sumber: data primer yang diolah 60 Berdasarkan tabel 4.11, dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel berdistribusi normal, karena sesuai dengan pedoman pengambilan keputusan Singgih Santoso, 2014:191, apabila nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0.225 0.05 maka sampel tersebut berdistribusi normal.

4. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Opportunity

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata – rata di antara dua kelompok sampel. Karena masing – masing kelompok sampel yang diuji sifatnya saling independen, maka pengujian dilakukan dengan menggunakan independent sample t-test yang terdapat pada program SPSS versi 20. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel – tabel yang tersaji dibawah sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Variabel Efektivitas Red Flags untuk Mendeteksi Kecurangan Dalam Perusahaan untuk Dimensi Opportunity No. Dimensi Opportunity Efektivitas rata -rata berdasarkan ranking Eksternal Auditor Internal Auditor 1. Transaksi tidak biasa 4,28 1 st 4,04 1 st 2. Pengawasan terhadap pengendalian internal 4,28 1 st 3,85 5 th 3. Sistem otorisasi transaksi 4,19 2 nd 3,94 4 th 4. Pengawasan terhadap aset perusahaan 4,13 3 rd 3,74 8 th 5. Penerimaan dalam kas perusahaan 4,09 4 th 3,81 6 th 6. Pemisahan tugas 4,02 5 th 4,02 2 nd 7. Pencatatan transaksi 4,02 5 th 3,98 3 rd Bersambung di halaman selanjutnya 61 Tabel 4.12 Lanjutan No. Dimensi Opportunity Efektivitas rata -rata berdasarkan ranking Eksternal Auditor Internal Auditor 8. Karakteristik persediaan 4,81 6 th 3,45 10 th 9. Turnover karyawan dan kinerja staf 3,70 7 th 3,72 9 th 10. Rekonsiliasi aset 3,66 8 th 3,79 7 th Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.12 menunjukkan level atau peringkat efektivitas metode red flags dalam mendeteksi kecurangan berdasarkan persepsi eksternal auditor dan internal auditor menurut dimensi opportunity. Rata – rata tertinggi berdasarkan persepsi eksternal auditor adalah 4.28 dan rata – rata terendahnya yaitu 3.66. Sementara, rata – rata tertinggi berdasarkan persepsi internal auditor adalah 4.04 dan rata – rata terendahnya adalah 3.45.

b. Hasil Uji Hipotesis Pressure

Tabel 4.13 menunjukkan level atau ranking penilaian efektivitas metode red flags dalam mendeteksi kecurangan berdasarkan persepsi eksternal dan internal auditor menurut dimensi pressure. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis untuk variabel efektivitas metode red flags untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan dalam dimensi pressure: 62 Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Variabel Efektivitas Red Flags untuk Mendeteksi Kecurangan Dalam Perusahaan untuk Dimensi Pressure No. Dimensi Pressure Efektivitas rata -rata berdasarkan ranking Eksternal Auditor Internal Auditor 11. Kepentingan manajemen terhadap keuangan perusahaan 4,21 1 st 3,96 1 st 12 Penyetujuan terhadap utang perusahaan 4,11 2 nd 3,79 2 nd 13. Kerentanan perusahaan terhadap kondisi bisnis 3.91 3 rd 3,02 10 th 14. Pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan 3,81 4 th 3,72 3 rd 15. Kompensasi manajemen 3,74 5 th 3,47 5 th 16. Kompetisi bisnis dan kejenuhan pasar 3,74 5 th 3,36 9 th 17. Kemampuan margin perusahaan 3,72 6 th 3,38 8 th 18. Permintaan barangjasa menurun 3,70 7 th 3,68 4 th 19. Regulasi baru 3,57 8 th 3,43 6 th 20. Kebutuhan terhadap utangtambahan biaya modal 3,45 9 th 3,40 7 th Sumber: data primer yang diolah Rata – rata tertinggi untuk eksternal auditor adalah 4.21 pada indikator 11 mengenai kepentingan manajemen terhadap perusahaan dan terendah adalah 3.45 pada indikator 20 mengenai kebutuhan terhadap utangtambahan biaya modal. Sementara, rata – rata tertinggi untuk internal auditor adalah 3.96 pada indikator yang sama dan terendah pada indikator 13 mengenai kerentanan perusahaan terhadap kondisi bisnis. 63

c. Hasil Uji Hipotesis Rationalization

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis untuk variabel efektivitas metode red flags untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan dalam dimensi rationalization. Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Variabel Efektivitas Red Flags untuk Mendeteksi Kecurangan Dalam Perusahaan untuk Dimensi Rationalization No. Dimensi Rationalization Efektivitas rata -rata berdasarkan ranking Eksternal Auditor Internal Auditor 21. Pengendalian internal 4,17 1 st 3,29 9 th 22 Usaha pengurangan risiko 4,09 2 nd 4,04 1 st 23. Memperbaiki margin 4,06 3 rd 3,89 3 rd 24. Pendapatan terlapor 3,96 4 th 3,96 2 nd 25. Perilaku lifestyle 3,94 5 th 3,77 3 rd 26. Catatan pelanggaran hukum oleh perusahaan 3,91 6 th 3,74 6 th 27. Meningkatkan harga sahamtren pendapatan 3,77 7 th 3,64 7 th 28. Dominasi manajemen 3,68 8 th 3,79 4 th 29. Indikasi ketidakpuasan karyawan 3,60 9 th 3,79 4 th 30. Perselisihan antar auditor 3,51 10 th 3,36 8 th Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.14 menunjukkan level atau ranking penilaian efektivitas metode red flags dalam mendeteksi kecurangan berdasarkan persepsi eksternal dan internal auditor menurut dimensi rationalization. Rata – rata tertinggi untuk eksternal auditor adalah 4.17 pada indikator 21 mengenai pengendalian internal yang diabaikan atas penyalahagunaan aset atau gagal memperbaiki pengendalian internal yang lemah. 64 Sementara, rata – rata terendah untuk eksternal auditor adalah 3.51 pada indikator 30 mengenai perselisihan yang sering terjadi antara auditor sekarang dan auditor sebelumnya terkait masalah akuntansi, audit atau pelaporan keuangan. Kemudian, rata – rata tertinggi untuk internal auditor adalah 4.04 pada indikator 22 mengenai usaha pengurangan risiko yang terkait dengan penyalahgunaan aset, dan terendah pada indikator 21 mengenai pengendalian internal yang diabaikan atas penyalahagunaan aset atau gagal memperbaiki pengendalian internal yang lemah.

d. Hasil Uji Hipotesis Capability

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis untuk variabel efektivitas metode red flags untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan dalam dimensi capability. Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Variabel Efektivitas Red Flags untuk Mendeteksi Kecurangan Dalam Perusahaan untuk Dimensi Capability No. Dimensi Capability Efektivitas rata -rata berdasarkan ranking Eksternal Auditor Internal Auditor 31. Mampu memanfaatkan pengendalian internal perusahaan 4,15 1 st 3,85 3 rd 32 Perilaku tidak jujurmenghindari deteksi auditor 4,15 1 st 4,00 2 nd 33. Posisi di perusahaan 4,04 2 nd 4,04 1 st 34. Ego dan kepercayaan diri yang besar 3,64 3 rd 3,49 4 th 35. Kepribadian yang persuasive 3,43 4 th 3,45 5 th Sumber: data primer yang diolah 65 Tabel 4.15 menunjukkan level atau ranking penilaian efektivitas metode red flags dalam mendeteksi kecurangan berdasarkan persepsi eksternal dan internal auditor menurut dimensi capability. Rata – rata tertinggi untuk eksternal auditor adalah 4.15 pada indikator 31 dan 31 mengenai pengendalian internal perusahaan dan perilaku tidak jujurmenghindari deteksi auditor.. Sementara, rata – rata terendah untuk eksternal auditor adalah 3.43 pada indikator 35 mengenai karyawan yang memiliki kepribadian yang persuasif, dimana nilai rata – rata untuk internal auditor juga sama.. Kemudian, rata – rata tertinggi untuk internal auditor adalah 4.04 pada indikator 33 mengenai posisi – posisi tertentu di perusahaan yang sulit digantikan oleh karyawan lain.

C. Pembahasan 1. Efektivitas red flags dalam mendeteksi kecurangan dalam dimensi

Opportunity Tabel 4.12 menunjukkan bahwa terdapat dua indikator red flags dalam dimensi opportunity yang menunjukkan perbedaan persepsi eksternal dan internal auditor yang cukup signifikan terhadap efektivitas dua indikator red flags ini dalam mendeteksi fraud. Kedua indikator ini yaitu indikator nomor 2 dan 4. Eksternal auditor di Jakarta berpersepsi bahwa pengawasan terhadap pengendalian internal indikator nomor 2 lebih efektif untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan dimana internal auditor adalah sebaliknya. Hal ini mungkin disebabkan karena internal auditor adalah pihak yang bertugas