18
2. Teori Fraud Diamond Fraud Diamond Theory
Teori fraud diamond merupakan pandangan baru mengenai kecurangan dimana teori ini adalah penyempurnaan dari teori segitiga kecurangan yang dicetuskan Cressey
di tahun 1953. Teori fraud diamond ini dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson 2004 dimana teori ini menambahkan satu elemen yaitu individual capability, elemen ini
diyakini memiliki pengaruh signifikan dalam kecurangan. Dengan demikian ada total empat elemen, dimana tiga elemen sebelumnya adalah pressure, opportunity dan
rationalization yang sudah ada dalam teori fraud triangle Cressey.
Gambar 2.2
2.1. Elemen Fraud Diamond Secara keseluruhan, teori fraud diamond merupakan penyempurnaan dari teori
fraud triangle yang dikemukakan Cressey, adapun elemen – elemen dari fraud
diamond adalah: 1. PressuresIncentives
2. Opportunity 3. Rationalization
4. Capability
Pressures Opportunity
Rationalization Capability
19
a. Capability Kemampuan Teori fraud triangle menjelaskan bahwa elemen opportunity atau kesempatan
yang terbuka di dalam sistem perusahaan yang memungkinkan kecurangan tersebut dilakukan, sementara elemen pressure atau tekanan timbul karena kondisi
– kondisi tertentu dalam perusahaan, lifestyle, tuntutan finansial, dan lain
– lain. Elemen terakhir, yaitu rationalization atau rasionalisasi adalah tindakan pembenaran yang dilakukan
oleh pelaku kecurangan atas kecurangan yang dilakukannya dalam perusahaan. Menurut Wolfe dan Hermanson 2004, orang yang melakukan kecurangan
tersebut harus memiliki capability atau kapabilitas untuk menyadari pintu yang terbuka sebagai peluang emas dan untuk memanfaatkanya bukan hanya sekali namun berkali-
kali, inilah elemen yang ditambahkan dalam teori fraud diamond dan dianggap memberikan pengaruh yang signifkan dalam studi tentang bagaimana sebenarnya
kecurangan dalam perusahaan bisa terjadi. Wolfe dan Hermanson 2004 juga mengemukakan bahwa pada saat mendesain
suatu sistem deteksi, sangat penting untuk mempertimbangkan siapa saja yang ada di perusahaan yang memiliki kapabilitas untuk melakukan kecurangan atau berpotensi
menyebabkan tugas yang seharusnya dilakukan oleh auditor internal dialihkan kepada auditor eksternal, Wolfe dan Hermanson 2004 juga menjelaskan bahwa kunci dalam
memitigasi kecurangan adalah dengan fokus pada situasi khusus yang terjadi selain pressure, rationalization, tapi juga kombinasi antara opportunity dan capability.
20
3. Jenis – jenis Auditor