32 perusahaan tidak bersedia mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan
dan meningkatkan dividen apabila peningkatan itu dapat dipertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya. Dividen yang stabil akan memberikan
kesan kepada investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang.
DPS yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan menarik minat investor yang memanfaatkan dividen untuk
keperluan konsumsi. Apabila DPS yang diterima naik tentu saja hal ini akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham perusahaan
tersebut akan naik di pasar modal Sutrisno, 2003: 305.
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini adalah Stella
2009, Mangatta 2011, Simanjuntak 2011, Deitiana 2011, dan Wulandari 2012. Hasil beberapa penelitian terdahulu dapat dirangkum dalam tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Review Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
1. Stella 2009
Variabel Independen: PER,
DER, ROA,
PBV Variabel
Dependen: Perubahan
Harga
saham
Secara parsial PER, DER, PBV berpengaruh terhadap
harga saham
Universitas Sumatera Utara
33
No Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
2. Mangatta 2011
Variabel Independen: EVA
Vaiabel Dependen:
Harga Saham EVA
tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
3.
Simanjuntak 2011 Variabel Independen:
EVA, NPM, ROA, EPS.
Variabel
Dependen: Harga Saham
Secara parsial EVA, dan NPM
tidak berpengaruh
terhadap harga saham. ROA dan
EPS berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
4. Deitiana 2011
Variabel Independen: Profitabilitas,
Likuiditas, Dividen,
Pertumbuhan penjualan.
Variabel Dependen:
Harga Saham profitabilitas berpengaruh
terhadap harga
saham sedangkan
likuiditas, dividen dan pertumbuhan
penjualan tidak
berpengaruh terhadap
harga saham. 5.
Wulandari 2012 Variabel Independen:
CR, ROE, DER, NPM Variabel
Dependen: Harga Saham
Variabel moderasi : Devidend per Share
current ratio, return on equity, debt to equity ratio
dan net profit margin secara bersama-sama
simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual berdasarkan uraian teoritis serta beberapa penelitian terdahulu, sehingga peneliti mengindikasikan Economic Value Added EVA,
Price Erning Ratio PER, Debt to Equity Ratio DER, Price Book Value PBV, dan Pertumbuhan Penjuala sebagai variabel independen penelitian yang
mempengaruhi Harga Saham sebagai variabel dependen penelitian dengan Devidend per Share DPS sebagai variabel moderatingnya. Maka dapat dibagun
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
34 H1
H2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual di atas menjelaskan hubungan secara parsial maupun simultan antara masing-masing variabel independen terhadap dependen dan
hubungan antara variabel moderating terhadap variabel dependen Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh EVA terhadap Harga Saham
EVA mengukur nilai tambah perusahaan dengan cara mengurangi
laba operasi setelah pajak dengan biaya modal akibat investasi
Widyashanti, 2011:22. EVA berbeda dengan laba akuntansi. EVA adalah
Economic Value Added EVA
X1 Price Earning Ratio
PER X2
Debt to Equity Ratio DER
X3 Price Book Value
PBV X4
Pertumbuhan Penjualan X5
Harga Saham Y
Dividend per Share DPS
Z
Universitas Sumatera Utara
35 estimasi laba ekonomi yang sebenarnya dari bisnis setelah biaya seluruh
modal dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa
mengenakan biaya modal ekuitas.
Ketika EVA bernilai positif dan semakin meningkat, berarti telah terjadi nilai tambah ekonomi bagi perusahaan Azzahra, 2009:95.
Perusahaan dikatakan mampu memenuhi harapan pemodal, karena return yang dihasilkannya melebihi tingkat biaya modal atau melebihi return
yang diharapkan oleh pemodal atas investasinya Azzahra, 2009:95. Hal ini akan menarik minat pemodal untuk melakukan investasi pada
perusahaan. Tingginya minat pemodal menyebabkan permintaan saham meningkat. Meningkatnya permintaan saham akan meningkatkan harga
saham. Dengan
demikian dapat
disimpulkan bahwa
EVA berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
2. Pengaruh PER terhadap Harga Saham
PER adalah suatu rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham companys earnings terhadap
harga sahamnya stock price. PER juga dapat mengukur jumlah uang yang akan dibayar oleh investor untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan.
Semakin tinggi PER maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PER
berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
3.
Pengaruh DER terhadap Harga Saham
Universitas Sumatera Utara
36 DER adalah perbandingan antara hutang yang dimiliki perusahaan
dan total ekuitasnya Dharmastuti, 2004. DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang
ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana
pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan. Apabila suatu perusahaan memiliki DER yang tinggi, ada kemungkinan
harga saham perusahaan akan rendah karena jika perusahaan memperoleh laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan laba tersebut untuk
membayar utangnya
dibandingkan dengan
membagi dividend
Dharmastuti, 2004. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham.
4. Pengaruh PBV terhadap Harga Saham
PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar
akan prospek keuangan perusahaan tersebut Darmadji dan Fakhrudin, 2001:303. Analisis pasar modal mempertimbangkan suatu saham dengan
rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PBV berpengaruh negatif
signifikan terhadap harga saham.
5. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham
Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan membutuhkan lebih banyak investasi pada berbagai elemen
Universitas Sumatera Utara
37 aset, baik aset tetap maupun aset lancar. Pihak manajemen perlu
mempertimbangkan sumber pendanaan yang tepat bagi pembelanjaan aset tersebut. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi
akan mampu memenuhi kewajiban finansialnya seandainya perusahaan
tersebut membelanjai asetnya dengan utang, begitu pula sebaliknya.
Pertumbuhan penjualan mencerminkan prospek perusahaan di masa depan. Apabila perusahaan memiliki keuntungan yang meningkat,
maka pertumbuhan penjualan pun ikut meningkat dan kinerja perusahaan semakin baik dari tahun ke tahun. Dengan demikian juga akan berdampak
pada harga saham yang kemungkinan akan naik karena pada dasarnya harga saham dipengaruhi oleh keuntungan di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan para investor tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga harga saham akan terus
meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
6. Pengaruh DPS dalam memoderasi variabel independen dengan Harga
Saham Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
mempengaruhi jumlah dividen yang akan dibayarkan. Apabila perusahaan mencari dana dari modal sendiri maka kemungkinan investor baru akan
masuk dan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan. Karena dividen yang stabil dapat memberikan kesan kepada
investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang
Universitas Sumatera Utara
38 akan datang. Semakin besar DPS diharapkan harga saham semakin
meningkat. DPS dapat memperlemah maupun memperkuat hubungan antar variabel independen sebagai variabel moderating.
A. Pengaruh DPS dalam memoderasi EVA dengan Harga Saham
EVA merupakan suatu pendekatan dalam menilai kinerja operasional perusahaan secara adil. Kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban mempengaruhi jumlah dividen yang akan
dibayarkan. Semakin
meningkatnya DPS,
maka akan
meningkatkan kinerja operasional suatu perusahaan. DPS berpengaruh positif dalam memoderasi EVA dengan Harga saham.
B. Pengaruh DPS dalam memoderasi PER dengan Harga Saham
Price Earning Ratio adalah suatu ukuran kineja saham yang didasarkan atas perbandingan antara harga pasar saham terhadap
pendapatan perlembar saham. Pertumbuhan laba dan deviden serta expected rate of return dari suatu saham berubah-ubah nilainya, maka
PER diharapkan juga akan berubah sepanjang waktu berjalan dan pada akhirnya menuju suatu tingkat nilai PER rata-rata dari saham-saham
yang mempunyai tingkat resiko yang sama. Semakin meningkatnya
DPS, maka akan menunjukkan ukuran kinerja saham suatu perusahaan.
DPS berpengaruh positif dalam memoderasi PER dengan Harga saham.
C. Pengaruh DPS dalam memoderasi DER dengan Harga Saham
Universitas Sumatera Utara
39 DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin
meningkatnya DPS, maka nilai DER suatu perusahaan akan menurun dan dapat menggambarkan bahwa suatu perusahaan mampu dalam
memenuhi kewajibannya.
DPS berpengaruh
negatif dalam
memoderasi DER dengan Harga saham.
D. Pengaruh DPS dalam memoderasi PBV dengan Harga Saham
PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham suatu perusahaan. Semakin meningkatnya DPS, maka akan
menunjukkan nilai buku yang tinggi dan dapat menggambarkan kepercayaan
pasar akan
prospek perusahaan
tersebut. DPS
berpengaruh positif dalam memoderasi PBV dengan Harga saham.
E. Pengaruh DPS dalam memoderasi Pertumbuhan penjualan dengan
Harga Saham Pertumbuhan penjualan mencerminkan prospek perusahaan di
masa depan. Apabila perusahaan memiliki keuntungan yang meningkat, maka pertumbuhan penjualan pun ikut meningkat dan kinerja
perusahaan semakin baik dari tahun ke tahun. Semakin meningkatnya DPS, maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan penjualan suatu
perusahaan. DPS
berpengaruh positif
dalam memoderasi
Pertumbuhan penjualan dengan Harga saham.
Universitas Sumatera Utara
40
2.4 Hipotesis Penelitian