Metode Difusi Metode Dilusi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarata

2.4.1 Metode Difusi

Dalam prosedur cakram, kertas cakram sekitar diameter 6 mm, mengandung senyawa uji, ditempatkan pada permukaan agar yang sebelumnya diinokulasi dengan mikroorganisme uji. Agen antimikroba berdifusi ke agar dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang diuji. Cawan petri diinkubasi dan zona hambatan pertumbuhan diukur Choma, 2010. Pada metode silinder, stainless steel atau porcelein silinder ukuran seragam biasanya 8mm x 6mm × 10mm ditempatkan pada permukaan agar yang diinokulasi pada cawan petri, dan diisi dengan sampel dan standar. Setelah inkubasi, silinder dipindahkan dan zona hambat diukur Choma, 2010. Pada hole-plate assay, lubang berdiameter beberapa milimeter yang dipotong pada permukaan agar yang diinokulasi dan diisi dengan sampel. Senyawa uji berdifusi ke medium agar menyebabkan penghambatan pertumbuhan mikroorganisme. Cawan petri diletakan pada suhu kamar, sebelum inkubasi. Kemudian, zona hambatan diukur. Minimum Inhibitory Concentration MIC ditentukan secara visual, karena konsentrasi senyawa uji terendah, yang dapat menyebabkan zona hambat pertumbuhan dapat dikenali. Namun, metode difusi kurang cocok untuk menentukan nilai MIC dari pada dilusi, karena tidak mungkin mengukur jumlah senyawa uji yang berdifusi ke dalam medium agar Choma, 2010.

2.4.2 Metode Dilusi

Pada metode dilusi agar, medium diinokulasi dengan organisme uji dan sampel yang diuji dicampur dengan inokulum. Material yang diinokulasi dan pertumbuhan mikroorganisme dapat terlihat dan dibandingkan dengan kultur kontrol yang tidak mengandung sampel uji. Pengujian diulang dengan variasi dilusi sampel uji dalam medium kultur dan menentukan dilusi yang paling tinggi yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme sampel Rahman, et al., 2005. Keuntungan utama dari metode dilusi dapat memperkirakan konsentrasi senyawa uji dalam medium agar atau suspensi broth, biasanya digunakan untuk penentuan nilai Minimum Inhibitory Concentration MIC. Dalam prosedur dilusi UIN Syarif Hidayatullah Jakarata agar, berbagai konsentrasi senyawa uji dicampur dengan nutrient agar. Plat agar diinokulasi kemudian diinkubasi. Konsentrasi terendah dari senyawa antimikroba, dimana tidak ada pertumbuhan mikroorganisme terdeteksi, diberikan nilai MIC. Dalam tabung uji, berbagai konsentrasi senyawa uji dicampur dengan suspensi bakteri pada beberapa tabung, konsentrasi terendah menyebabkan penghambatan pertumbuhan mikroorganisme sesuai dengan nilai MIC. Pada uji mikrodilusi cair, mikroorganisme yang tumbuh di sumur plat, dimana berbagai konsentrasi senyawa uji ditambahkan. Pertumbuhan mikroorganisme ditunjukkan oleh adanya kekeruhan dalam sumur Choma, 2010.

2.4.3 Metode Bioautografi