5. Surat permohonan izin penelitian disetujui oleh kepala Bidang Pusat
Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Sindangjawa, Kabupaten Cirebon.
6. Peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas
instrumen pada 31 pasien di UPT Puskesmas Sindangjawa. 7.
Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, peneliti melakukan penarikan sampel dengan teknik accidental sampling.
8. Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria inklusi,
peneliti melakukan informed consent terhadap calon responden. Jika bersedia menjadi responden, mereka dapat membaca lembar
persetujuan kemudian menandatanginya. 9.
Peneliti memberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner dan responden diberikan kesempatan bertanya apabila ada pertanyaan
ataupun pernyataan yang kurang jelas. 10.
Peneliti memberikan kuesioner penelitian kepada responden dan mempersilahkan untuk menjawab sesuai petunjuk.
11. Responden harus menjawab seluruh pertanyaan pada lembar
kuesioner, setelah selesai lembar kuesioner dikembalikan kepada peneliti.
12. Kuesioner yang telah diisi diolah dengan menggunakan komputerisasi
dan kemudian dianalisa oleh peneliti.
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, alat pengumpulan data yang akan digunakan berupa pertanyaan dalam angket dengan mengacu pada landasan teori.
Angket adalah pemeriksaan terhadap sesuatu yang menjadi kepentingan umum, biasanya dilakukan dengan surat pertanyaan Depdiknas, 2008.
Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, tentang gambaran tingkat kepuasan pasien di puskesmas Sindangjawa Kabupaten
Cirebon. Responden hanya menandai jawaban yang menurutnya susuai dan tepat.
Pertanyaan dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti dengan tinjauan pustaka yang mengacu pada landasan teori kepuasan
SERVQUAL oleh Parasuraman et al. 1998 yang di modifikasi dengan kuesioner penelitian yang terkait dengan kepuasa pasien. Terdapat lima
dimensi dengan model SERVQUAL Parasuraman et al., 1998 untuk menilai tingkat kepuasan pasien yang terdiri dari 43 pernyataan, yaitu:
dimensi tangibles wujud nyata pernyataan 2-9, dimensi reliability kehandalan pernyataan 10-18, dimensi responsiveness ketanggapan
pernyataan 19-25, dimensi emphaty empati pernyataan 26-33, dimensi assurance jaminan pernyataan 34-43. Variabel kepuasan pasien diukur
dengan alat ukur berupa kuesioner dengan skala pengukuran
menggunakan skala likert. E.
Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Instrument dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah
instrumen yang telah melalui uji validitas dan reabilitas. Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan
rumus Pearson Product Moment dan dicari reliabilitas dengan menggunakan
metode Alpha Cronbach. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel Sugiono, 2012.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo 2010. Suatu kuesioner dikatakan
valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Digunakan beberapa item
pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut Hidayat, 2008.
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan bantuan software pengolah statistik komputer dengan menghitung nilai r atau koefisien kolerasi.
Jika r
hitung
≥ r
tabel,
maka instrumen memenuhi kriteria validitas. Dan jika r
hitung
≤ r
tabel,
maka instrumen tidak memenuhi kriteria validitas. Uji validitas sebuah kuesioner penelitian dapat dilakukan dengan menguji minimal 30
responden Rangkuti, 2009. Pada penelitian ini, uji validitas di UPT Puskesmas Sindangjawa, Kabupaten Cirebon dengan jumlah responden 31
orang. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 31 maka nilai r
tabel
dapat diperoleh melalui r product moment pearson dengan df degree of freedom = n
– 2, jadi df = 31 – 2 = 29, maka r
tabel
= 0, 306 Sujarweni, 2014. Hasil uji validitas kuesioner expected service didapatkan satu poin
pertanyaan pada kuesioner nomer 1 dinyatakan tidak valid sehingga dieliminasikan karena pertanyaan yang lain sudah mewakili indikator
sedangnya 42 poin pertanyaan yang lain dinyatakan valid. Karena r
hitung
≥ r
tabel.
Berikut adalah tabel r
hitung
kuesioner expected service.
Sedangkan hasil uji validitas kuesioner perceived service didapatkan semua poin pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid. Karena r
hitung
≥ r
tabel.
Berikut adalah tabel r
hitung
kuesioner perceived service. Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua klai
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reabilitas menggunakan bantuan software computer dengan
rumus Alpha Cronbach. Hidayat, 2008. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung
cronbach’s alpha melalui bantuan software pengolah statistik komputer. Reliabilitas suatu instrumen yaitu yaitu apabila nilai
cronbach’s alpha 0,60 Juliandi dkk, 2014, dan Sujarweni, 2014. Sama halnya 30 responden
Rangkuti, 2009. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan di UPT Puskesmas Sindangjawa Kabupaten Cirebon dengan jumlah responden 31
orang. Hasil uji reliabilitas kuesioner expected service adalah kuesioner
dinyatakan reliabel dengan cronbach’s alpa = 0,750 dan hasil uji reliabilitas kuesioner perceived service adalah kuesioner dinyatakan reliabel juga dengan
cronbach’s alpa = 0,749.
F. Pengolahan Data