Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

Sedangkan hasil uji validitas kuesioner perceived service didapatkan semua poin pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid. Karena r hitung ≥ r tabel. Berikut adalah tabel r hitung kuesioner perceived service. Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua klai atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reabilitas menggunakan bantuan software computer dengan rumus Alpha Cronbach. Hidayat, 2008. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha melalui bantuan software pengolah statistik komputer. Reliabilitas suatu instrumen yaitu yaitu apabila nilai cronbach’s alpha 0,60 Juliandi dkk, 2014, dan Sujarweni, 2014. Sama halnya 30 responden Rangkuti, 2009. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan di UPT Puskesmas Sindangjawa Kabupaten Cirebon dengan jumlah responden 31 orang. Hasil uji reliabilitas kuesioner expected service adalah kuesioner dinyatakan reliabel dengan cronbach’s alpa = 0,750 dan hasil uji reliabilitas kuesioner perceived service adalah kuesioner dinyatakan reliabel juga dengan cronbach’s alpa = 0,749.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan. Peneliti melakukan pengolahan data secara bertahap. Adapun proses pengolahan data terdiri dari empat tahap menurut Notoadmodjo 2010 adalah sebagai berikut: 1. Editing Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan editing terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut a Lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi. b Jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau terbaca. c Jawaban relavan dengan pertanyaan d Jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan yang lainnya. 2. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data data entry. Pada penelitian ini, coding untuk jawaban responden pada kuesioner dengan skala likert rentang 1-4 untuk expected service dan perceived service : a. Harapan expected service, yaitu 1 = tidak penting; 2 = kurang penting; 3 = penting; 4 = sangat penting. b. Kenyataan perceived service: yaitu 1 = tidak setuju; 2 = kurang setuju; 3 = setuju; 4 = sangat setuju. c. Data demografi jenis kelamin pasien, yaitu 1 = laki-laki; 2 = perempuan. d. Data demografi pendidikan pasien, yaitu 1 = tidak sekolahtidak tamat SD; 2 = SDsederajat; 3 = SLTPsederajat; 4 = SLTAsederajat; 5 = perguruan tinggi. e. Data demografi pendidikan pasien, yaitu 1 = tidak bekerja; 2 = wiraswasta dagang; 3 = buruh karyawan; 4 = petani; 5 = pengajar; 6 = PNS 3. Memasukan Data Data Entry atau prosessing Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” angka atau hhuruf dimasukan kedalam program atau “software” computer. Salah satu paket program yang paling sering digunakan untuk “entri data” penelitian adalah paket program SPSS for window. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari yang melakuakan “data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadibias, meskipun hanya memasukan data saja. 4. Pembersihan Data Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data cleaning. Cleaning dengan melihat variabel data sudah benar.

G. Analisa Data