xv
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Informan Penelitian 20
Tabel 3.1 Deskripsi Bentuk Hidden Curriculum di MadrasahSekolah
81 Tabel 4.1 Struktur Kurikulum 2013 Permintaan
Ilmu-Ilmu Alam Kelas X 88
Tabel 4.2 Struktur Kurikulum 2013 Permintaan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas X
89 Tabel 4.3 Struktur Kurikulum 2013 IPA
dan IPS Kelas XI, XII 90
Tabel 4.4 Bentuk-bentuk Perbuatan Nilai Karakter Peserta Didik
125 Tabel 4.4 Pembentukan Karakter dalam
Hidden Currulum 125
Tabel 4.5 Jenis Pelanggaran dan Poin Sanksi Hukuman 130
xvi
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Hidden Curriculum
Membentuk karakter 49
Gambar 3.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karakter
63 Gambar 3.2 Beberapa Cara Pengembangan Hidden Curriculum
dan Pembentukan Karakter 79
Gambar 4.1 Kegiatan Persiapan Pentas Seni 103
Gambar 4.2 Kegiatan Penyambutan Peserta Didik Pada Jam Masuk Sekolah
106 Gambar 4.3. Poster Penanaman Karakter Peserta didik
109 Gambar 4.4 Buku Penghubung antara madrasah dengan wali murid
sebagai evaluasi sikap peserta didik. 129
Gambar 4.5 Kerangka Hasil Penelitian di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
133
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk terjadinya
pergeseran fungsi sekolah sebagai suatu institusi pendidikan. Sanjaya, 2008:5 Pergereseran tersebut mengalami fungsi guru sebagai tenaga
pendidikan yang mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan kasih sayang, serta mengajarkan perilaku yang baik dan sopan tetapi dewasa
ini mengalami perubahan akibat perkembangan zaman era global dengan tumbuhnya berbagai macam kebutuhan dan tuntutan kehidupan sekolah
mengalamai fungsi yang tidak lagi diharapkan dari dunia pendidikan.
Terjadinya kekerasan, pelecehan seksual dan pengan yayaan mencoreng nama sekolah dari dunia pendidikan. Ditambah lagi kenakalan
remaja yang terjadi belakangan ini membuat beban sekolah semakin berat dan kompleks, sekolah tidak saja dituntut untuk dapat membekali berbagai
macam ilmu pengetahuan yang sangat cepat berkembang, akan tetapi juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan dan keahlian, membentuk
moral dan kepribadian, karakter bahkan peserta didik dituntut agar dapat memiliki berbagai macam keahlian yang dibutuhkan untuk memenuhi dunia
pekerjaan.
Rustam 2009:1 menjelaskan bahwa “salah satu aspek yang
berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah aspek kurikulum
”. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem
program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam
mewujudkan sekolah yang bermutu. Adanya program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan
masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan informasi
sekarang ini.
Namun yang harus dipertegas adalah bahwa keberhasilan pendidikan nasional bukan hanya berasal dari aspek kurikulum. Guru sebagai tenaga
pendidikan juga sangat menentukan tentang berhasilnya pendidikan nasional. Sebagus apapun konsep kurikulum yang dibuat oleh pemerintah kalau SDA
yakni guru belum siap dengan kurikulum yang bagus maka apa yang dicitakan oleh pemerintah akan sulit tercapai. Maka dari itu, seharusnya
gurulah yang harus dipersiapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Hal ini berbeda pula dengan pendapat, Rowo Mangun panggilan akrab dari Romo Y.B. Mangunwijaya salah satu seorang tokoh pendidikan di
Indonesia yang diteliti oleh Pradipto 2007:23 dalam disertasinya menilai bahwa kurikulum nasional yang dibuat oleh pemerintah hanya akan membuat
1