Tanaman Kelapa Nira Kelapa

Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Kelapa

Kelapa merupakan tanaman tropis yang penting bagi negara-negara Asia dan pasifik. Kelapa disamping dapat memberikan devisa bagi negara juga merupakan mata pencaharian jutaan petani, yang mampu memberikan penghidupan puluhan juta keluarga. Menurut FAO Food and Agriculture Organization pada tahun 1976, negara- negara di Asia dan Pasifik menghasilkan 82 dari produksi kelapa dunia, sedangkan sisanya dihasilkan oleh negara di Afrika dan Amerika selatan.Suhardiyo L,1988 Tanaman kelapa di Indonesia, belum dapat dipastikan kapan dimulai dibudidayakan secara sistematis. Diduga pembudidayaan kelapa di Indonesia telah berlangsung berabad-abad yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya relief pohon kelapa di dinding candi Borobudur. Dugaan lainnya adalah pada saat tanaman kelapa sudah ada di kepulauan melayu. Beberapa literatur juga mengemukakan pendapat-pendapat dari para ahli yang menyatakan bahwa para ahli yang menyatakan bahwa pada zaman VOC telah diusahakan untuk mengembangkan tanaman kelapa di pulau Jawa dan Srilanka dan hasilnya dipasarkan ke Eropa. Di indonesia, kopra tercatat sebagai komoditi ekspor mulai tahun 1883. Tanaman kelapa membutuhkan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya. Faktor lingkungan itu adalah sinar matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban dan tanah.

2.2 Nira Kelapa

Nira adalah cairan manis yang diperoleh melaksanakan perlakuan khusus terhadap mayang kelapa spatha yang belum membuka pada stadium umur tertentu. Nira diperoleh dengan jalan melaksanakan perlakuan khusus yang disebut penhadapan terhadap mayang kelapa yang belum membuka pada stadia umur tertentu. Penyadap Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. yang berpengalaman dapat secra langsung menentukan apakah suatu mayang telah dapat disadap atau tidak dengan melihat bentuk dan ukuran myang tersebut. Ada beberapa cara dalam penyadapan mayang kelapa tergantung pada kebiasaan-kebiasaan setempat. Salah satu cara seperti dilakanakn di india dapat diuraikan sebagai berikut; 1. memilih mayang Pilihlah mayang yang akan disadap. Ikatlah mayang tersebut dengan tali yang dibuat dari pelepah daun kelapa ataupun bahan pengikat lainnya untuk mencegah agar mayang tidak mekar. Selanjutnya mayang dimemarkan dengan memukul secara perlahan-lahan dengan sepotong kayu selama 5-8 menit mulai dari pangkal sampai ke ujung. Bila letak mayang agak tegak, setiap hari setelah pememaran mayang ditarik ke arah bawah untuk memudahkan meletakkan wadah penampung nita. 2. Perlakuan tyerhadap mayang Sebelum penyadapan dilakukan secara rutin, mayang dipotonbg mulai dari ujung sebanyak beberapa kali, pemotongan ujung mayang dilakukan pada hari kedua setelah pememaran dilakukan. Selanjutnya, setiap hari ujung mayang dipotong sepanjang 0,5 cm dan diikuti dengan pememaran berikutnya. Biasanya perlakuan tersebut diulangi sampai sekitar 10 kali, sampai akhirnya mayang mulai mengeluarkan nira. 3. Penyadapan Setelah mayang mengeluarkan nira, penyadapan dapat dilaksanakan secara rutin, biasanya dikerjakan pagi dan sore. Setiap kali menyadap, ujung mayang dipotong sepanjang + 0,5 cm. Hasil nira yang diperoleh mula-mula sedikit, tetapi kemudian berangsur-angsur meningkat. Pada puncak produksi setiap pohon dapat menghasilkan 3- 4 liter nira per hari. Mayang dapat berproduksi dengan baik maksimal selama 15 hari, setelah itu produksi mulai menurun. Nira yang dihasilkan dapt ditampung dengan bumbung bambu penampung nira atau dapat pula menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat, yang diikatkan pada ujung mayang. Setelah nira berhenti menetes, alat penampung diambil dan nira hasil penyadapan dikumpulkan. Setiap kali mayang muncul pada ketiak daun dan sudah waktunya disadap, si penyadap akan mengerjakannya seperti pada mayang sebelumnya. Penyadap yang berpengalaman dapat menyadap sebanyak 20 pohon atau lebih per hari.

2.3. Air kelapa